"Novall!!! Semangat!!!"
"Yaampun itu Nanda ganteng banget!!"
"Nanda suamiku, cintaku semangat sayang!!"
Teriakkan histeris para gadis kampus dari berbagai macam jurusan memenuhi gendang telinga Amira dan Batari yang sedang duduk diam di kursi penonton paling depan.
Pertandingan ini cukup menegangkan, karna lawan mereka adalah mahasiswa dari universitas sebelah, dimana rumornya universitas Merah Putih dan universitas sebelah telah lama berkonflik.
"Itu siapa?"
"Junior kita, baru masuk ke tim basket, namanya Arian."
Batari menoleh ketika nama Arian disebut, ternyata Arian juga memiliki daya tarik yang bisa menarik perhatian para gadis yang melihatnya.
Untung saja Arian sudah menjadi miliknya. Eh?
"Arian semangat!!" Amira berteriak kencang sambil mengangkat poster buatan nya yang bertuliskan.
ARIAN SUAMI BATARI SEMANGAT!
Batari menjelit, kenapa ia baru menyadari jika isi poster yang Amira bawa berisi seperti ini? Jika dirinya tau lebih awal, Batari akan merobek dan membuangnya dikotak sampah.
Seluruh pasang mata menatap Poster buatan Amira, bahkan Arian yang berada di lapangan sampai diejek teman-temannya yang lain.
"Mir kamu gila ya?" Batari menepuk pundak gadis tersebut hingga membuat Amira meringis kecil.
"Tapi cara aku ampuh kan? Gak akan ada cewek yang berani deketin Arian."
Benar, sekarang suara teriakan perempuan yang menyebutkan nama Arian sudah tidak ada lagi.
Nanda yang melihat poster yang dipegang Amira terdiam, lalu pandangan nya menatap gadis yang sedang menatap Arian.
"Dia yang kemarin di lapangan kan?" Tanya Chandra.
Nanda mengangguk, "Ayo baris, udah mau mulai."
***
Pertandingan selesai, dan dimenangkan tim Nova, mereka semua bersorak gembira karna akhirnya bisa menang melawan tim sebelah.
Entah mengapa, kaki Nanda tertarik menuju Kerumunan penonton, disaksikan seluruh penonton dan rekan tim nya.
Nanda menghampiri baris pertama, dimana Batari berada, "Gue boleh minta air nya?"
Noval dan Exsel menatap Arian yang sudah menampilkan raut wajah penuh emosi, "Ar jangan gegabah." Tutur Noval.
Arian marah, tetapi rasa takutnya kepada Batari lebih besar daripada rasa marahnya, Arian takut Batari marah kepadanya jika ia bertengkar dengan Nanda disini.
Karna takut lepas kendali, laki-laki itu memilih meninggalkan lapangan tanpa sepatah kata pun, "Tar Arian pergi!" Seruh Amira.
Batari menghiraukan Nanda yang sedang menunggu jawaban nya, dengan tergesa-gesa ia berlari menyusul Arian.
Untuk pertama kalinya seorang Ananda Sanjaya ditolak seorang gadis bahkan didepan umum. Chandra sebagai sahabat dekat Nanda menghampirinya dan menarik keluar dari lapangan.
"Ar!" Teriak Batari.
Batari tampak kesulitan menyusul langkah lebar Arian, "Arian tunggu aku!"
Arian berhenti berjalan, mengapa Batari menyusulnya? Sekarang dirinya benar-benar emosi, Arian takut akan melampiaskan emosinya kepada gadis itu.
Batari mencekal tangan Arian, agar laki-laki tersebut tidak kabur lagi, "Arian kamu dengerin penjelasan aku."
"Aku gak berniat ngasih air itu buat nanda-"
"Nanda?! Kamu bahkan tau nama dia!!" Sudah Arian katakan ia sekarang sedang merasa sangat emosi.
Mengapa Batari menyebutkan nama pria itu dihadapan nya? Apakah Batari sengaja membuat nya marah?
Gadis tersebut tampak menggeleng, "Aku cuma pernah ketemu sekali sama dia, itu doang, aku cuma tau namanya."
"Aku sibuk latihan, aku gak tau apa yang kamu lakuin sama dia!!"
Batari menatap Arian dengan pandangan kecewa, "Kamu meragukan aku ar?"
"Dimata kamu, aku cewek kayak gitu? Yang mudah berpaling?"
Arian mengusap wajahnya kasar, ia mencengkram bahu Batari dengan kasar, "Aku gak mikir kamu kayak gitu! Aku cemburu tar! Aku cemburu!"
Mendapat perlakuan kasar dari Arian, Batari bahkan sampai meringis kecil, namun entah mengapa Arian seakan tutup mata dengan kesakitan Batari.
"Kamu kenapa sih? Aku cuma sebut namanya, kenapa kamu se emosi ini? Aku gak selingkuh sama dia!"
"Kamu berani?!!!" Arian berteriak kencang.
"Arian kamu nyakitin aku!!" Batari melepaskan cengkraman Arian, matanya berkaca-kaca karna merasakan sakit yang luar biasa di bahunya.
Tersadar dari perbuatannya, Arian mengubah tatapan nya menjadi khawatir dan menyesal, "M-maaf aku gak sengaja.."
Ia mencoba meraih tubuh Batari, namun gadis itu sudah lebih dulu mundur, "Aku tau kamu marah, aku ngerti, tapi kamu berlebihan! Cuma karna masalah sepele kamu nyakitin aku!"
"Maaf tar, aku beneran gak sadar, A-aku.."
"Kita introspeksi diri masing-masing, jangan temui aku dulu beberapa hari ini."
Arian menatap kepergian Batari, ia menatap tangan nya yang tadi telah mencengkram bahu Batari, dia benar-benar sangat menyesal karna telah menyakiti gadis itu.
Tubuhnya seperti dirasuki sesuatu hingga tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.
Arian sungguh merasa sangat menyesal sekarang...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's meet again [END]✓
FantasyBatari Astara kehilangan semua semua orang yang ia sayangi, cinta, keluarga bahkan dirinya kehilangan jati diri, suatu hari karna merasa kesepian Batari membeli buku kosong dan menuliskan semua hal yang ia inginkan didunia ini. Batari menginginkan c...