Pagi yang cerah, secerah hati Renjana pada pagi itu. Gadis manis dengan rambut terkuncir itu bersenandung pelan mengikuti irama lagu kesukaannya di hp berlogo oppo yang ia sambungkan melalui earphone bluetooth 50 ribuan yang dia beli dengan cicilan sebulan lalu.
Memikirkan uang jajan nya 30 ribu yang full utuh tanpa harus menyisakan untuk ongkos bus, senyum gadis itu semakin merekah. Renjana mengusap penuh perhatian setang motor Scoopy ibunya yang hari ini dapat kesempatan ia pakai ke sekolah. Melihat jarum minyak yang full gadis itu semakin tersenyum lebar. Untuk pertama kali uang sakunya benar-benar aman.
Renjana memelankan motornya saat melihat lampu merah dari depan. Dengan sabar dan senyum merekah gadis itu menunggu lampu lalu lintas mengganti warnanya.Benar kata orang, hati yang senang dapat memengaruhi sikap manusia, seperti yang Renjana rasa kan sekarang, gadis itu dengan genitnya melirik lelaki pengendara motor besar di sampingnya. Memakai Hoodie hitam dengan helm full face, terkesan misterius yang membuat Renjana semakin semangat menggodanya.
"Kiwkiw, cowok!, kukuruyuk!fuiiittthh!" Panggil nya genit sambil mengedip mata dengan centil.
Niatnya menggoda, malah terdengar seperti ayam betina memanggil ayam jantan."Bfffttthh!!!"
Tiga motor besar lain nya di belakang, berusaha menahan diri untuk tidak menertawakan kekonyolan gadis itu.
Renjana yang merasa rayuannya tak di respon, memutar spion motor ke arah wajahnya, apa karna memakai helm membuat kecantikannya luntur. Melihat poninya yang sedikit menyembul gadis itu mencoba merapikannya."Cantik kok, walaupun gak secantik selena Gomez setidaknya gue ama puput lebih cantikan gue"Menolog nya bangga dengan percaya diri.
Renjana kembali menoleh pada pengendara yang tadi ia coba goda, tatapannya terkunci saat menatap lirikan mata lelaki itu, bola mata hitam pekat yang seolah dapat menghipnotis, walau pun wajahnya tertutupi helm dapat renjana tebak lelaki itu pasti lelaki yang tampan.
Mata gadis itu kembali fokus saat ibu-ibu bermotor Beat mengklaksoninya. Renjana mulai kembali menjalankan motornya saat melihat lampu lalu lintas telah berubah hijau.
👄👄👄
Suara nada dering dari ponsel berlogo oppo menarik perhatian dua gadis yang tengah menikmati serapan siang mereka. Renjana meraih ponselnya sebelum menelan habis kunyahan bakso di mulutnya.
"Siapa?"Tanya putri.
"Notif email " jawab Renjana. Gadis itu menekan notif pesan di email nya. Mata gadis itu mendadak melebar saat membaca pesannya.
"Oh my God, puputt!!"
Putri menatap sahabatnya aneh. "Kenapa sih lo"
"Aaaa gue di terima anjir"Renjana memperlihatkan pesan email nya yang menyatakan lamaran pekerjaannya yang baru kemarin dia kirim di terima.Putri membaca setiap bait kalimat di sana. "Kerjanya apaan?"
"Kerjanya di apartemen, Katanya cuman bersih-bersih sama masakin makan malam buat tuh pemilik , gajinya gedek loh sebulan 4 jt"Putri menatap sahabatnya ragu. "Lo yakin ama tuh kerjaan, cuman bersih-bersih ama masak gajinya aja udah kek gaji UMR "
"Awalnya yakin gak yakin sih gue, tapi kemaren gue udah wawancara online kok ama orangnya, katanya gue gak perlu khawatir, sebab jam kerja gue itu pas pemiliknya gak di apart" jelas Renjana.
Putri mengangguk paham. " tuh pemilik pasti anak orkay"
Renjana mengangguk membenarkan "maybe"._____
Renjana memang cinta dengan tanah airnya, tapi cuaca di tanah airnya membuatnya kadang sempat berpikir untuk berpaling ke negara yang pernah menjajahi sang tanah air. Gadis itu menyeka keringat di kening yang hampir meleleh ke pipinya. Terik matahari yang begitu cerah membuat mood Renjana Turun drastis di hari pertama nya memulai kerja.Gadis itu menatap layar ponselnya dan angka di sebuah pintu apartemen secara bergantian. Setelah memastikan apartemen yang di carinya benar renjana menekan beberapa angka pin sandi dari apartemen itu.
Memikirkan pemiliknya yang dengan gampangnya memberikan nomor sandi apartemen untuk pekerja yang belum ia kenal asal usulnya, membuat renjana menggeleng heran. Hidup orang kaya memang berbeda.
Renjana sempat menganga saat melihat isi apartemen yang begitu luas dengan tampilan cukup klasik. Sangat nyaman di tempati walau ada beberapa barang yang tidak tersusun rapi, tapi juga tidak terlihat berantakan. Menyadari dirinya yang terlalu lebay, renjana sedikit mengetuk keningnya mengeyah kan jiwa miskin dan sikap noraknya.
Renjana mulai melangkah masuk semakin dalam, dia menatap layar ponselnya yang menunjukkan denah-denah ruangan di apartemen itu. Hanya ada satu ruangan di denah ponselnya yang yang katanya tidak boleh dia masuki. Ruangan pintu hitam, kamar pemilik apartemen.
"Oke renjana, saatnya kerja." Gadis itu melepas seragam luar sekolahnya menyisakan kaos hitam yang ia pakai. Renjana melipat seragam putihnya sebelum menyimpan kedalam tas sekolah.
Sesuai perjanjian Setelah bersih-bersih dan menyiapkan masakan untuk pemilik apartemen renjana mulai bersiap-siap untuk pulang. Gadis itu menempel kertas list tugasnya yang telah ia selesaikan di pintu kulkas sebelum pulang. Bahkan dia sempat meninggalkan secarik kertas di meja makan untuk mengingati pemilik apartemen agar kembali memanaskan makanannya terlebih dahulu sebelum makan.
Langit malam terlihat semakin gelap, jarum jam di dinding apartemen itu telah menunjuk pada angka 11, pintu apartemen terbuka setelah beberapa pin terdengar di tekan dari luar. Lelaki tinggi berwajah tampan, melangkah kakinya memasuki apartment, cahaya remang dari lampu malam menjadi penerang. Memperhatikan ruangan apartemen yang terlihat lebih rapi dari sebelumnya lelaki itu memilih abai, dia tidak terlalu peduli karena sebelumnya orang kepercayaan nya memang telah menginformasikan tentang orang yang di tugaskan untuk bersih-bersih ketika dia tidak ada di apartemennya.
Lelaki itu terdiam sebentar memperhatikan kertas yang tertempel di pintu kulkasnya, yang menunjukkan list tugas yang telah di selesaikan. Dia memilih acuh mengambil sebotol kaleng soda dari kulkas.
Dengan pelan dia meneguk setengah dari minumannya, mata tajamnya menangkap kertas lain di atas meja."Halo pak bos!
Saya masak sesuai menu keinginan pak bos, saya jamin masakan saya pasti enak, di coba dulu.
Sebelum makan enaknya di panasin dulu.◠‿◕"Lelaki itu melirik beberapa lauk yang telah tersaji di sana, dia mencoba nasi goreng seafood yang di pastikan memang sudah dingin.
"Not bad " Ucapnya pelan.Pada paginya Renjana di kagetkan dengan notif aplikasi dananya yang mendapatkan transferan uang 4 juta, melihat notif lain di emailnya renjana jadi tau asal muasal uang itu. Gaji pertamanya, bukan kah itu terlalu cepat. Padahal dia belum sampe dua hari kerja tapi sudah di berikan gaji, apa bosnya itu tidak akan takut dia akan membawa lari gajinya tanpa bekerja, walaupun Renjana tidak akan melakukan itu tapi seharusnya mereka lebih waspada. Pemikiran orang kaya memang aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renggala
Teen FictionMendengar rumor yang mengatakan bahwa Renggala adalah lelaki jahat the real of monster dunia nyata, Renjana benar-benar membayangkan lelaki itu seperti monster di film-film yang dia nonton. Berwajah buruk, memiliki taring, juga memiliki suara sepert...