45 : Berubah

230 32 6
                                    

Hyunjin terus mengulang rekaman CCTV yang ia dapatkan dari Seungmin beberapa hari yang lalu. Semakin sering mengulangnya, ia semakin yakin orang yang menerobos masuk rumah Tuan Hwang dan membunuhnya adalah Hyunjoon

Dan ia bekerja sama dengan Nyonya Hwang untuk menghabisi Tuan Hwang.

Nyonya Hwang sengaja tidak mengunci jendela kamar Tuan Hwang agar Hyunjoon dapat dengan mudah masuk ke dalam untuk melancarkan aksinya. Beberapa jam kemudian, ia membiarkan Hyunjoon menggunakan mobilnya untuk keluar dari rumah agar tidak ada yang mencurigainya.

Semuanya terdengar semakin masuk akal dan Hyunjin sudah tidak sabar ingin menangkap kedua orang itu.

Hyunjin mengambil ponselnya untuk menelepon Seungmin. Tidak butuh waktu lama bagi Seungmin untuk menjawab panggilan telepon dari Hyunjin.

"Ada perkembangan?" tanya Hyunjin.

"Polisi sedang mengumpulkan semua bukti yang bisa mereka gunakan untuk menangkap pelaku. Tunggulah beberapa hari lagi," jawab Seungmin.

Hyunjin menggebrak meja kerjanya untuk melampiaskan rasa tak sabarannya. "Aku yakin sekali pelakunya Hyunjoon, dan ibu tiriku juga terlibat. Dia kaki tangan Hyunjoon."

"Aku tahu. Tapi kita tidak bisa langsung menangkap mereka sekarang. Kita kekurangan bukti. Mereka bisa lepas begitu saja dan itu hanya akan membuat segala usaha kita sia-sia," tutur Seungmin.

"Bersabarlah. Aku akan mengurus ini semua dengan baik," imbuh Seungmin.

Hyunjin menghela napas panjang. Menunggu adalah kegiatan yang paling menyiksa bagi Hyunjin, apalagi disaat kebenaran sudah berada tepat di depan mata.

"Tangkap Hyunjoon sebelum acara pengangkatannya. Aku nggak mau dia mengotori kursiku," perintah Hyunjin. Ia tidak menerima bantahan.

"Ya. Aku akan menghubungimu jika ada kemajuan,"

Hyunjin mengakhiri panggilan dengan Seungmin. Ia menaruh kembali ponselnya di atas meja lalu menghela napas panjang. Ia merasa waktu yang ia miliki semakin sedikit. Jika tak segera bergerak, ia mungkin akan kehilangan Haru Group untuk selamanya.

Bagaimana jika ternyata pelakunya bukan Hyunjoon?

Well, terpaksa Hyunjin harus menggunakan cara terakhir yang tidak ingin ia ambil sedari awal.

Menikah.

💕💕💕

Ryujin hendak mengembalikan hoodie Minho yang tertinggal di unitnya semalam. Berkali-kali ia menekan bel dan mengetuk pintu unit Minho, namun tidak ada seorangpun yang membukakannya. Akhirnya Ryujin memutuskan untuk langsung masuk dengan memasukkan password pintu unit itu.

Semoga Minho belum mengganti passwordnya.

Ketika pintu terbuka, Ryujin merasa senang luar biasa karena Minho belum mengganti passwordnya. Saat melangkahkan kakinya masuk ke dalam unit Minho, sayup-sayup Ryujin mendengar suara orang bertengkar dari arah ruang tengah. Ryujin segera menghampiri tempat itu untuk melihat situasi di sana.

Ryujin pikir Lia sedang bertengkar dengan Minho. Begitu melihat kehadiran laki-laki asing, Ryujin segera menghentikan langkahnya dan bersembunyi di balik tembok.

"Itu anak aku! Harusnya aku yang nikah sama kamu, bukan laki-laki pecundang itu!" bentak laki-laki asing yang bersama dengan Lia.

"Aku nggak butuh kamu, Jaemin! Aku bahagia sama Kak Minho."

"Kamu pikir Minho masih akan tetap menerima kamu setelah tahu kalau bayi itu bukan anaknya?" Lia terdiam. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Minho masih belum mengetahui fakta itu dan Lia berniat untuk menyembunyikannya sampai akhir.

Love ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang