Bab 7. Syaratnya berciuman sama Lucifer??!!

94.7K 6.8K 298
                                    

Note: Tembus 200 vote aku double update!

* * *

Kepulangan Trishan membawa kebahagiaan di seluruh masyarakat, pasalnya mereka membawa kemenangan kali ini dengan penuh kebanggaan.

Trishan disambut hangat dengan keluarganya terutama kedua putrinya yang sudah siap berdiri di depan mansion sambil membawa bunga.

"Ayah, ayah menang!!" seru Raeliana sembari berlari kemudian memeluk erat tubuh Trishan.

"Saya tidak percaya ayah dapat mengalahkan musuh dengan mudahnya, ayah pasti mengikuti keinginan saya kan? Itu sebabnya ayah dapat menang di perang kali ini?" ujar Raeliana dengan suara besar sehingga membuat beberapa orang mendengarnya termasuk Raphael.

"Jadi, dia adalah putri anda yang telah memberikan saran ini kepada anda?" tanya Raphael.

"Iya, aku yang meminta ayah untuk melakukan semuanya!" seru Raeliana.

Mendengar ucapan tersebut membuat Charlotte hanya dapat tersenyum kecil, bibirnya memang tersenyum tetapi dalam hatinya ia rasanya ingin mencakar habis wajah adiknya.

Charlotte melupakan satu hal, bahwa dari dulu di lingkungannya tidak ada yang berpihak padanya, karena semua orang berpihak pada adik perempuannya.

Bahkan setelah Charlotte menikah dengan Xavier, Trishan sama sekali tidak memperdulikan keadaan Charlotte. Di masa lalu kehidupan Charlotte hanya dipenuhi dengan pengkhianatan.

"Yang Mulia akan merayakan keberhasilanmu di istana malam ini bersamaan dengan kembalinya Tuan Grand Duke," ujar Raphael.

Charlotte meninggalkan tempat tersebut tanpa menoleh ke belakang. Di belakang sana terlihat jelas orang-orang mulai merayakan kembalinya Trishan, orang-orang semakin menyayangi Raeliana karena berpikir bahwa gadis itulah yang telah membawa keberuntungan dalam perang kali ini.

* * *

Malam harinya, istana benar-benar merayakan kembalinya Tuan Grand Duke sekaligus merayakan kemenangan Trishan yang sudah memenangkan peperangan kali ini.

Grand Duke memasuki balkon kemudian menatap pepohonan yang tertiup angin. Di luar sana ada beberapa gadis yang menunggu kedatangannya, tetapi ia memilih untuk menyendiri.

Lucifer mengeluarkan sebuah botol yang berisikan darah manusia kemudian meminumnya dengan santai sembari memperhatikan suasana malam yang begitu menenangkan.

Bibir pria itu yang tadinya berwarna putih pucat kini berubah menjadi merah darah. Lucifer memang tipe iblis yang lebih suka meminum darah manusia untuk dijadikan sebagai nutrisinya, ia memakan nutrisi manusia melalui darah.

Namun, tiba-tiba suasana hening itu hilang ketika seorang gadis memasuki area balkon dengan menggunakan gaun putih nan tipis. Lucifer berbalik ke belakang untuk melihat siapa yang datang.

Seorang gadis datang dengan gaun putih yang begitu tipis hingga tubuh indahnya dapat terlihat jelas ketika sinar rembulan mengenai tubuhnya. Pemandangan tersebut mampu membuat Lucifer terdiam sejenak kemudian membuang botol minuman begitu saja dari atas balkon.

"Ada urusan apa seorang lady datang ke tempat yang sepi seperti ini?" tanya Lucifer.

"Saya ingin mengajukan kontrak dengan Tuan," ujar Charlotte yang langsung pada intinya.

Lucifer memasang ekspresi datar kemudian melipat kedua tangannya di depan dada, ia merasa sedikit tertantang ketika mendengar ucapan dari gadis itu yang terdengar sangat berani.

"Jalan keluar ada di sebelah sana, Lady. Saya harap lady tidak tersesat," ujar Lucifer yang memang berniat untuk mengusir gadis itu.

Charlotte mengepalkan kedua telapak tangannya ketika mendengar ucapan tersebut yang terdengar memintanya untuk segera keluar dari tempat ini. Namun, gadis itu memiliki 101 cara untuk menaklukkan sang iblis.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang