Bab 34. Tamparan Untuk Raeliana.

34.6K 4.6K 1K
                                    

NOTE: 1,7 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA. JIKA TIDAK MENEMBUS TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE!!

Aku bakal pindahkan cerita ini di karyakarsa JIKA masih byk yg SIDERS (baca tapi tidak vote). Dan karyakarsa itu kalau mau baca gak gratis.

Yakin masih mau jadi siders (baca tapi tidak vote?)

FOLLOW JUGA AKUN WATTPADKU nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku PRIVAT.

Mohon tandai apabila ada typo.

Selamat membaca

* * *

Raeliana masuk ke dalam kamarnya kemudian membanting tubuhnya di atas ranjang dengan kasar, kedua matanya terlihat berkaca-kaca dengan dada yang teramat sesak.

"Sebenarnya ada di mana ayah?" gumam Raeliana.

Tiba-tiba saja Raeliana mendengar langkah kaki seseorang di luar kamarnya. Gadis itu bergegas untuk keluar kamar dan mendapati ada ayahnya di sana.

"Aku sudah bilang untuk tidak pulang ke rumah sebelum membawa kakak, apa ayah benar-benar tidak bisa mendengar dengan baik akhir-akhir ini?!" bentak Raeliana dengan kesal.

"Sepertinya ayah memang tidak sayang lagi pada Raeliana. Kenapa juga tubuh ayah penuh dengan tanah, apa ayah habis bermain tanah layaknya anak kecil? Oh ayolah, jangan bercanda." Raeliana kemudian berdiri di hadapan ayahnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Bawa Kak Charlotte di hadapanku sekarang! Apa ayah tahu? Kakak sudah menikah dengan Tuan Grand Duke, aku tidak tahu mengapa anak haram itu berhasil mengambil hati Tuan Grand Duke," ucap Raeliana.

"Kenapa ayah hanya diam saja? Apa ayah tidak sayang pada---" Ucapan Raeliana terpotong.

Plak!

Trishan langsung menampar wajah Raeliana dengan sangat keras sehingga membuat gadis itu merasakan sakit luar biasa pada area pipinya.

"Ayah?" Raeliana hampir saja menangis ketika mendapatkan tamparan tersebut.

"Apa kau senang karena sudah membodohiku selama ini?" tanya Trishan.

"Ayah, apa maksud ayah?"

"Tolong jangan pernah menyebutku dengan sebutan ayah lagi, anak haram sepertimu tidak pantas mendapatkan ayah," ucap Trishan.

"Sebenarnya apa yang sudah ayah katakan?! Apa ayah tidak sayang pada Raeliana lagi?" tanya Raeliana sambil menangis.

"Menjijikan. Kau adalah anak haram dan berhenti memasang ekspresi seperti itu, seharusnya dari awal aku sadar bahwa kau adalah anak orang lain," ucap Trishan.

"Ayah?"

"Aku sudah bilang berhenti memanggilku ayah! Apa kau tidak mengerti! Kau bahkan membuatku menjadi orang jahat, kau membuatku gagal menjadi seorang ayah dan kau juga membuatku gagal menjadi seorang suami, aku benar-benar manusia yang gagal!" bentak Trishan.

"Kau tahu mengapa aku adalah orang yang gagal sekarang? Semua itu karenamu! Anak tidak berguna sepertimu yang bahkan aku tidak tahu kau adalah anak siapa sebenarnya! Kau adalah manusia paling menjijikkan yang tidak ingin aku lihat lagi!" lanjut Trishan.

Raeliana menangis tanpa suara sembari memegang pipinya yang masih terasa panas. Gadis itu mengigit bibir bawahnya dengan keras bahkan bibirnya sampai berdarah.

"Jangan berkata sesuatu yang tidak ada gunanya. Sebaiknya segera pergi dari hadapanku!" perintah Trishan.

"Apa ayah menjadi begini karena Kak Charlotte? Aku sudah curiga dari awal---" Ucapan Raeliana disela.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang