Chapter 124: Bangkit

1.1K 192 21
                                    

(Like dulu sebelum membaca(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

"Tuan Chris," saut Alex, topi di kepalanya menutupi wajahnya. Baru kurang dari seminggu sejak skandal itu menggelegar, tetapi kondisi mereka sudah sangat berubah drastis. Mata mereka merah, bagian bawah mata mereka gelap, dan wajah mereka yang tidak dicukur tampak tidak terawat.

Kepala tim penyuntingan Azure sekaligus mantan karyawan Phoenix, Chris Ong, memandang sekeliling kantor pusat sebelum menarik kedua bocah lelaki yang putus asa itu ke dalam kantornya.

"Apa yang kalian berdua lakukan di sini?!" katanya dengan nada menegur.

"Kau seharusnya melindungi kami berdua, kan?" kata Hyunwoo dengan nada putus asa. Dia tidak menggosok giginya selama berhari-hari, jadi bau yang menjijikkan tercium di hidung Chris.

Chris mundur selangkah untuk menghirup udara segar.

Napas Hyunwoo saja seharusnya bisa membuatnya ditangkap atas tuduhan penyerangan.

"Itu sebelum kalian diketahui sebagai pengguna narkoba," kata Chris, dengan senyum acuh tak acuh di bibirnya. "Aku yakin kalian juga sudah bicara dengan CEO Kim. Kalian tahu betapa Phoenix menghargai reputasinya. Aku bahkan terkejut dia turun tangan membebaskan kalian dari penjara. Aku yakin agensi lain tidak akan bersikap baik seperti ini."

"Agensi telah mengusir kami," kata Alex. "Kami bahkan tidak melakukan kesalahan apa pun! Narkoba sudah menjadi hal yang biasa akhir-akhir ini. Lebih banyak CEO yang menggunakan narkoba dibandingkan kami berdua. Aku tidak tahu mengapa agensi tidak memberi kami kesempatan."

"Itu karena kita berada di Korea, anak muda," kata Chris. "Bahkan jika kalian ingin menggunakan narkoba, setidaknya jangan bodoh dan tertangkap saat membelinya."

"Itu bukan salah kami!!!" teriak Hyunwoo, membuat Chris menutup hidungnya. "Itu Choi Joon-ho. Aku yakin dialah yang membocorkan foto itu!"

Chris mengerutkan kening dan memiringkan kepalanya ke samping. "June? Kau sedang membicarakan June, trainee?"

"Ya," kata Alex, rahangnya mengatup. "Aku tahu bajingan itu bertingkah polos sejak awal. Dia tahu lebih banyak daripada yang dia akui...dan dia telah menunjukkan sifat aslinya sekarang."

"Bagaimana kamu bisa begitu yakin kalau dialah yang mengunggah foto itu?"

"Aku sangat yakin," kata Alex dengan keras kepala. "Itulah sebabnya kami harus membalasnya."

Chris merasakan niat membunuh dari dua trainee yang tereliminasi ini, jadi dia perlahan mundur.

"Dan kau akan membantu kami, Tuan Chris," Hyunwoo tersenyum, menampakkan seringai dengan gigi kuningnya yang membuat punggung Chris merinding.

Chris mencari-cari ponselnya di saku, tetapi Alex memegangi pergelangan tangannya, memojokkannya di kantor.

"Aku rasa aku tidak dapat membantu kalian," kata Chris, berusaha terlihat tegar. "Aku tidak dapat membawa kalian kembali ke kompetisi. Itu berada di luar kekuasaanku."

"Kami tidak memintamu melakukan itu," Alex menyeringai. "Kami hanya ingin sedikit bantuan darimu, seorang mantan bos," lanjutnya. "Bawa saja kami ke lokasi syuting Rising Stars sekarang juga."

Chris mengerutkan kening, mendorong pemuda itu menjauh. "Aku juga tidak bisa melakukan itu. Mereka sedang syuting eliminasi sekarang ini."

"Kami tahu," kata mereka serempak.

"Dan kaulah yang akan membawa kami ke sana," kata Hyunwoo sambil berjalan maju dan memainkan sesuatu di tangannya.

"Kalau tidak, istrimu akan tahu kalau kau selingkuh dengan pekerja magang disini."

***

"25, Sehun."

"24, Johnny."

"23, Gyeore."

Nana melirik ke sekeliling hingga matanya tertuju pada seorang trainee yang dikenalnya. "Peringkat trainee ini telah berubah sejak eliminasi pertama, dan aku senang mengumumkan bahwa ia sekarang berada di posisi ke-22."

Mendengar itu, June bersiap berdiri.

Minggu ini, ia tentu saja sudah menduga peringkatnya pasti akan turun. Skandal pembullyan telah memberikan dampak besar pada popularitasnya, dan hal itu juga menjadi tidak proporsional selama paruh pertama minggu itu.

Betapapun ia ingin menyangkalnya, Alex dan Hyunwoo sudah pasti berhasil mencoreng nama baiknya.

Masih ada sebagian loyalis yang percaya dengan ucapan kedua pecandu narkoba itu, sehingga June masih dibenci hingga kini.

Dan bahkan ketika kebencian mereda setelah Alex dan Hyunwoo diketahui sebagai pengguna narkoba, June tahu bahwa dua hari itu mungkin tidak cukup untuk menaikkan pangkatnya.

"Selamat kepada trainee Bin! Kamu lolos masuk babak berikutnya untuk menjadi Rising Stars."

Bisik-bisik gosip bergema di ruangan itu, dan bahkan para pemirsa pun terkejut dengan penurunan peringkat Bin yang tiba-tiba.

- Apa-apaan ini? Dia sudah tidak masuk dalam 20 besar lagi sekarang?

- Peringkatnya terus turun setiap minggu. Aku penasaran apa yang terjadi,

- Dia belum melakukan apa pun yang melampaui audisinya, jadi orang-orang tidak lagi banyak memilihnya.

Dengan berat hati, Bin melangkah ke panggung dan menyampaikan pidato melankolis. Ia jelas merasa khawatir dengan penurunan peringkatnya yang tiba-tiba.

"21, Antonius."

Karena trainee ke-21 telah diumumkan, June berharap namanya akan dipanggil berikutnya. Jika ia tidak turun peringkat, ia pasti akan mempertahankannya.

"Sekarang, saatnya untuk 20 besar! Percaya kah kalian kita sudah sampai sejauh ini?" Hyerin bertanya pada Nana dengan nada pura-pura gembira.

Nana hanya tersenyum. "Tanpa basa-basi lagi, Aku akan memperkenalkan kepada kalian trainee ke-20!"

"Trainee Akira, Selamat. Kamu berhasil masuk ke 20 besar!"

Nama Akira yang diumumkan sebagai trainee ke-20 membuat June dan Akira terkejut. Raut wajah Akira tampak kaget, matanya terbelalak saat ia melihat lompatannya sejauh sembilan peringkat.

"Selamat, kawan. Kamu berhasil mendapatkannya."

"Teruslah bangkit, kakak!"

"Wow, aku...sejujurnya aku tidak menyangka ini," suara Akira sedikit bergetar saat berbicara di atas panggung, kata-katanya tulus dan sepenuh hati. "Terima kasih kepada semua orang yang telah mendukungku. Ini sangat berarti, dan aku berjanji akan terus memberikan yang terbaik kepada kalian penggemar ku."

Penyampaian itu membuat reaksi para trainee bervariasi dari gembira hingga terharu. Namun, saat peringkat semakin mendekati sepuluh besar, kebingungan June semakin dalam. Ia sudah mengantisipasi namanya akan dipanggil sekarang, namun, sampai sekarang pun namanya belum kunjung dipanggil.

'Mungkinkah peringkatku turun sebanyak itu setelah skandal kemarin?'

Tenggelam dalam pikirannya,

June memandang sekeliling ruangan dan melihat bahwa hampir semua orang sedang memandanginya.

"Apa nih?" tanyanya secara naluriah.

Zeth dan Jisung terkekeh di sampingnya. "Kau dipanggil June," kata Jisung.

June mengerutkan kening dan melihat ke layar LED besar, dan di sana dia melihat namanya.

11, June.

T/N: Silahkan tinggalkan jejak 'Like' nya disiniii yaa Starlights(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧
Dan jangan lupa selalu baca "From Thug To Idol" di platform resmi hanya di WEBNOVEL.
Jangan baca di platform ilegal ya semuanyaa(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FROM THUG TO IDOL: TRANSMIGRATING TO A SURVIVAL SHOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang