BAB 45 < Pelaku Sebenarnya >

178 74 103
                                    

Yang dulu pernah menemani dalam berjuang, pada akhirnya akan menjadi kenangan yang tak berujung
_____________________________________________
♡♡♡

Yang dulu pernah menemani dalam berjuang, pada akhirnya akan menjadi kenangan yang tak berujung_____________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Zeyya berangkat sekolah seorang diri menggunakan mobilnya. Zeyya berjalan dengan lunglai, seperti tidak ada semangat hidup. Bahkan dapat dilihat matanya sembab karena terlalu lama menangis. Sesampainya di kelas Zeyya langsung duduk di bangkunya.

"Zey.. Zey.." panggil Vio heboh.

Zeyya hanya menoleh menatap Vio.

"Gue lihat didepan ruang modeling ada cctv, siapa tahu kita bisa cari tahu siapa yang udah rusakin gaun lo"

Vio sudah tahu kejadian yang menimpa Zeyya waktu pensi kemarin. Tanpa berkata apapun, Zeyya langsung pergi keluar kelas. Vio pun mengekori dibelakangnya. Zeyya sampai di ruang keamanan.

"Permisi pak" sapa Zeyya.

"Ada apa neng?" Tanya seorang security yang berjaga.

"Apa saya boleh melihat rekaman cctv kemarin pak?"

"Waduh, emang kenapa neng?"

"Waktu pensi kemarin, ada yang rusakin kostum saya pak, jadi saya mau lihat cctv didepan ruang modeling untuk cari tahu pelakunya"

"Eummm gimana ya..." Terlihat security itu sedikit ragu.

"Saya mohon pak, sebentar aja"

"Yasudah boleh, ayok"

Akhirnya security itu mengizinkan mereka melihat rekaman cctv. Zeyya dan Vio mengekori security itu masuk ke ruang keamanan.

Security itu mengotak-atik komputer didepannya sedangkan Zeyya dan Vio hanya memperhatikan.

"Pak pak coba mundur beberapa detik terus diperlambat" pinta Zeyya saat layar komputer menampilkan seorang perempuan masuk ke ruang modeling. Security itu pun menurut.

"MELANI!!" Teriak Zeyya dan Vio berbarengan.

♡♡♡

Zeyya berjalan dengan tergesa-gesa menuju kelas, bahkan Vio pun kewalahan menyeimbangi langkah Zeyya. Saat ini emosi Zeyya sedang memuncak. Kalau di komik, mungkin disekitar tubuh Zeyya terdapat api yang membara.

BRAAKK

Zeyya membuka pintu dengan keras. Didepan pintu, Zeyya mengedarkan pandangannya mencari seseorang yaitu Melani. Zeyya menghampiri Melani yang sedang mengobrol didepan loker.

BRAAKK

"AAAAAAAAA"

"ZEY.. STOP ZEY.."

Satu kelas berteriak panik karena Zeyya mencekik leher Melani dan mendorongnya sampai punggung Melani menabrak loker dengan keras. Bahkan Vio berusaha menghentikan tindakan Zeyya, tapi Zeyya tidak menghiraukannya karena sekarang Zeyya sedang tersulut emosi. Zeyya menatap tajam Melani.

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang