126

13.7K 1.2K 244
                                    

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

21+! 21+! WARNING🔞 HARSHWORDS, NSFW, ADULT CONTENT, MINOR DNI🚫

Minor silakan minggat, bijak dalam membaca.

enjoy~


***

7 hari berharga dan "penting' dalam kehidupan Theizi.

Pertama.

22 Februari xxxx. Hari penting, pengucapan janji suci, perjanjian sehidup semati.

Hari kedua.

Theine menyeringai, mata obsidian sang enigma berkilat menatap sang istri yang sekarang terbaring di atas tempat tidur. Theine yang sudah menahan diri sejak lama tentu akan menggila.

Ziel perlahan mundur, aura sang suami terlihat berbeda, obsidian yang biasa memandangnya hangat kini menatapnya seperti sebuah makanan yang siap disantap. Theine tak akan menahan diri, malam ini ia akan melepaskan semua dahaganya.

Theine melepaskan alas kaki dan melonggarkan dasi, Ziel meneguk saliva pemandangan di depannya membuat si kecil merasa kagum dan panas sendiri. Tak sampai di situ Theine perlahan menanggalkan tuxedo serta kemeja putih menampakkan tubuh bagian atasnya yang terbentuk sempurna.

Selesai dengan dirinya sendiri, sang enigma perlahan naik ke atas tempat tidur membuat si kecil perlahan mundur, terpojokkan hingga ke bersandar, terkurung antara tubuh besar sang suami dan headboard. Posisi ini membuat Ziel sangat gugup bahkan ketakutan setengah mati, tolong Ziel sama sekali belum siap!

"M-mau apa? Adek ngantuk.."

"Hm?"

Theine hanya bergumam, tangannya bergerak melepaskan sepatu yang masih melekat di kaki kecil Ziel dan setelah selesai sang enigma menarik kaki sang istri lalu mengecupnya pelan membuat si kecil seketika meremang.

"K-kotor!"

Theine lagi-lagi tak menjawab, tangan enigma itu terulur dan dalam satu tarikan kancing tuxedo serta kemeja putih yang masih dikenakan oleh Ziel seketika terlepas selanjutnya Theine melepaskan paksa atasan dan celana sang istri membuat tubuh si kecil kini total polos tanpa tertutupi satu kain, naked.

Ziel dengan cepat menutup bagian bawahnya menggunakan kedua tangan, wajahnya memerah dengan raut ketakutan serta malu menjadi hiburan tersendiri bagi Theine, dengan jahil sang enigma menarik tangan sang istri membuat yang lebih kecil berteriak.

"MAMAS!"

"Apa yang harus ditutupi? Mas sudah melihat semuanya, sayang."

Wajah Ziel seketika berubah warna menjadi merah, "M-mamas diem ya!"

Ziel Alexander Dominic [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang