90

146 21 5
                                    


  "Saya akan membujuk istri saya untuk melupakan Salsa, kita juga sebenarnya tidak terlalu mengenal gadis itu namun Bella sendiri yang datang menawarkan putrinya ke Kami. Setelah di pikir-pikir mungkin istri saya sudah tercuci otaknya dan kekeuh ingin menikahkan keduanya. Saya akan berusaha memberi pengertian ke istri saya dan pernikahan itu tidak akan terjadi. "

  "Saya percaya anda, tapi saya juga minta tolong untuk rahasiakan pernikahan kami. Ini adalah hal ilegal tapi biarkan kami sendiri yang menangani hal ini. "

  "Saya bisa mengurus hal itu, saya tidak suka ikut campur urusan orang lain dan anda bisa menjamin nya. "

  "Saya merasa lega, untuk pengobatan istri anda saya sudah mengabari kakek saya yang ahli pengobatan tradisional khas tiongkok dan beliau ingin mencoba mengobati istri anda jika kalian mau mencobanya. Beliau menetap di Malang saat ini, jika anda berminat saya akan memberikan alamat kakek saya. "

  "Anda sungguh baik, bagaimana saya bisa membayar anda? "

  "Anda sudah membayarnya sejak Anda melepaskan pernikahan itu. Itu sudah cukup bagi saya, kalau begitu saya akan pergi dulu. Saya percaya dengan Anda dan anggap saja kita tidak pernah bertemu sebelumnya. "

  "Saya mengerti, Hati-hati. "

  Reihan mengangguk dan berjalan pergi keluar balkon. Saat melewati lorong menuju lift, dia tidak sengaja berpapasan dengan perempuan yang ia lihat di dalam kamar tengah berjalan juga menuju lift.

  Keduanya berakhir sama-sama di lift dan menuju ke lantai 1, Reihan sudah sibuk dengan ponselnya namun perempuan itu masih tidak berhenti melirik nya seperkian detik membuatnya sangat risih. Saat lift terbuka, baru saja 5 langkah keluar lengannya ditahan oleh perempuan itu membuat langkahnya terhenti.

  "Boleh aku bertanya, siapa kamu? Apa perlunya kamu bertemu dengan om Chris? "

  "Anda tidak perlu tahu. "

  "Tentu saja saya ingin tahu! Saya tidak sengaja mendengar kalian menyebutkan kata perjodohan Andreas dan kata muridnya. Apa Andreas akan dijodohkan dengan muridnya? Apa itu benar seperti yang aku pikirkan? "

  "Jika benar atau tidak, siapa anda? "

  "Saya yang harus menikah dengan Andreas, saya sudah mengenal lama Andreas dan kita bersekolah yang sama di luar negeri! Tidak ada yang boleh menikahi Andreas selain saya tahu tidak? "

  "Kalau begitu, cegah pacar anda untuk melakukannya. Jika tidak, dia akan menikahi muridnya satu minggu lagi."

  Reihan melepaskan pegangan Olivia dan pergi secepatnya. Dia mendapat kabar dari Radit kalau Salsa belum ditemukan dan keduanya tengah mengejar Queena yang kabur. Dia harus segera membantu mencari Salsa secepat mungkin.

  Di tempatnya, Olivia masih syok ketika mendengar jawaban itu. Apa mungkin karena hal itu dia hari ini Andreas menghindarinya? Jika iya, dia akan mencegah hal itu terjadi. Dengan langkah cepat ia pergi keluar rumah sakit dan ponselnya terus menerus memanggil nama Asvin. Namun sepertinya ponsel cowok itu mati karena panggilannya saja tidak dapat tersambung.

  "Asvin, jangan menikah dengan orang lain selainku! Jalang itu tidak pantas untuk Asvin! "

  Olivia menduga kalau Andreas akan menikahi muridnya yang bernama Renatta waktu itu, jadi dengan mengendarai mobilnya ia mulai menuju ke rumah Renatta sesuai ingatannya.

    Di tempat lain, Elang yang tengah berbincang dengan barteder Bar mulai mengalihkan perhatiannya ke pojok sudut ruang dan mengernyitkan matanya melihat sosok yang sangat familiar. Dengan segelas alkohol di tangan kanannya Elang mulai beranjak mendekati dua orang yang sedang tarik menarik dalam keadaan yang sepertinya sama-sama mabuk.

  "Tinggalkan gue disini, gue nggak mau pulang! "

  "Renatta, ini peringatan terakhir. Jika kamu tidak pulang, saya akan melaporkanmu ke kepala sekolah dankamu tidak bisa mengikuti ujian akhir. "

  "Laporkan saja! Saya juga bisa melaporkan bapak yang mabuk-mabukkan disini, hayoo bapak juga takut kan? "

  Andreas melepaskan tangan Renatta lalu memijat kepalanya yang berdenyut, "Ayo jadilah anak yang patuh, jangan membuat masalah lagi. Kamu sudah berjanji mau berubah bukan? "

  "Gue ralat omongan gue itu, bapak tahu nggak? Hari ini Arnold ke rumah, dia lempari gue banyak uang dan menyuruh gue untuk pindah sejauh mungkin! Kenapa dia setega itu suruh anaknya sendiri pergi? Kenapa gue tidak seperti Salsa hah? Gue juga anaknya! "

  "Arnold selingkuh? Hahaha.... " Ejek Elang membuat kedua orang itu mengalihkan pandangan ke arahnya. Melihat Elang, Renatta langsung saja berdiri dan mendoyongkan tubuh ke arahnya, "Ini adik ipar gue hahaha.... Mau minum bareng gue hik?"

  "Elang, kamu juga mabuk-mabukkan? " Tanya Andreas dengan berat saat melihat Elang dengan acuh meneguk arak-nya, "Pak, jangan sok alim sendiri. Mari kita minum bersama malam ini hahaha... "

  "Hei tuan, mau mencoba minuman baru? "

  Andreas mencoba menyingkirkan seorang wanita berpakaian minim yang tiba-tiba menempel padanya. Namun semakin banyak dia bergerak, semakin banyak lengannya menyentuh hal-hal yang membuat wajahnya semakin memerah.

  Elang di sofa tengah sibuk minum bersama Renatta yang semakin meracau mengatakan apa pun. Elang tidak menghentikan Renatta untuk berbicara tentang adik ipar ataupun ayah mertua, karena semua orang tahunya Renatta sekarang tengah sangat mabuk dan bicara ngelantur.

  "Eumm... "

  Andreas terkejut ketika gelas itu secara paksa diminumkan padanya dan dirinya tidak bisa mendorong ketika ada dua wanita lain memegang tangan dan tubuhnya. Andreas kewalahan, bahkan dia menurut saja ketika dituntun untuk duduk di sofa dan seseorang ber dress merah yang pertama memaksa nya minum itu duduk di pangkuannya menggoda.

  "Apa yang lo lakukan hah? Hik.. Andreas itu milik gue!" Seru Renatta murka lalu beranjak menerjang wanita itu dan keduanya saling jambak menjambak.

  Elang di posisinya merasa ingin muntah, mungkin karena kebanyakan minum akhirnya ia berlari pergi ke kamar mandi.

  Perkelahian Renatta dengan wanita itu berhenti ketika ada seorang pria asing menarik wanita itu pergi ke belakang. Renatta mendengus, ia pun langsung memeluk Andreas posesif membuat pria itu merasa sangat gerah. Tidak seperti biasanya, ada AC di sini tapi udara di sini sangat panas, " Renatta lepaskan, di sini panas. "

  "Ayo nata dinginkan pak hihi... "

  Wanita ber-dress itu ingin marah ketika ditarik secara sepihak namun ia langsung mengurungkan amarahnya ketika melihat Langit datang dengan Salsa yang pingsan, "Lo ngapain bawa dia ke sini? Bukannya lo ngerencanain di hotel huh?  Lo menganggu area gue."

  "Jangan banyak tanya! Siapkan satu kamar! Tidak lama lagi mungkin Salsa akan bangun. "

  Wanita itu mendengus dan mengantarkan mereka menuju ke sebuah kamar pribadi miliknya dengan menggerutu, "Baru saja gue ngincar pria tajir, dasar beban lo Ngit."

  "Ya ya ya, setelah ini lo bisa menjual tubuh lo lagi. "

  Tidak ada yang tahu, kalau Elang yang baru keluar kamar mandi melihat adegan ini. Ia sudah setengah sadar ketika baru saja muntah dan membasuh wajahnya, ia tentunya masih ingat pakaian yang digunakan Salsa dengan panjang rambutnya.

  "Rei, istri lo ada disini. Gue sharelock sekarang, jika lo terlambat dia tidak akan bisa kembali utuh lagi. "




Au ah nulis apa😭

LOTUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang