Part 5 - Nightmare!!!

56.1K 2.1K 36
                                    

WARNING!!

Part ini khusus yang 18++ yaa.. makanya aku sengaja share malem2.. hehehe

___________________

Kegelapan ini sungguh menyiksa. Seakan tidak ada tempat untuk berlari. Kegelapan ini menyesakkan nafas. Seakan tidak ada oksigen yang dapat dihirup. Claire merasa terperangkap di dalam kegelapan ini. Ia hanya melihat rimbunan pohon-pohon beringin yang amat lebat. Seperti berada di dalam hutan yang mengerikan. Tidak ada cahaya, sumber cahaya satu-satunya adalah langit yang mendung tanpa bintang dan bulan. Claire terus berjalan untuk mencari jalan keluar. Ia terseok-seok, langkahnya terseret. Ia masih berjalan, seakan tidak peduli dengan bulir-bulir keringat yang bercucuran. Ia hanya butuh keluar dari tempat ini. Karena jika semakin lama ia bertahan maka ia yakin ia tidak akan mampu hidup lebih lama.

Kegelapan ini tak berujung. Claire sudah berjalan kesana kemari untuk mencari jalan keluar, tetap saja ia tidak menemukannya. Semakin jauh ia berjalan, maka suasana semakin mencekam. Claire dihinggapi rasa takut. Ia tidak ingin berada di kegelapan ini lebih lama. Claire berjalan...berjalan... dan berjalan... ia tidak ingin memupuskan harapannya sendiri. Dan sejauh ia berjalan, pekat semakin menyelimuti. Claire merasakan kakinya ngilu dan berdarah. Ia tidak sanggup lagi untuk mencari jalan keluar. Apa ia harus pasrah? Claire jatuh terduduk di tanah yang berbatu. Ia menangis. Menangis sejadi-jadinya. Ia berteriak keras, berharap ada yang bisa menolongnya.

Tiba-tiba sebuah keajaiban terjadi, ada tangan yang menuntunnya untuk kembali berdiri. Claire mendongak, ia melihat bayangan pria jangkung di depannya. Tidak terlihat wajahnya karena mereka diselimuti oleh gelap yang pekat. Claire menghentikan tangisnya. Sepertinya Tuhan mengabulkan permohonannya. Claire berjalan lagi dengan pelan. Pria itu membawa Claire ke sebuah lorong yang sangat panjang. Claire mengikutinya, ia tau bahwa di ujung lorong itu ada cahaya yang terang. Hingga mereka berada di ujung lorong semua kegelapan itu memudar digantikan langit yang cerah. Kini mereka berada di atas padang rumput yang luas. Pria itu terus menuntun Claire menuju sebuah titik.

Dan ketika pria itu menghentikan langkahnya, Claire menjerit dengan keras. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Tubuhnya sedang terbaring dengan bersimbah darah. Sangat mengenaskan. Dan disamping tubuhnya terdapat sebuah nisan dengan tulisan namanya sendiri. Claire memekik, namun suaranya mendadak hilang. Ia tidak percaya melihat mayatnya sendiri. Pria di depannya tiba-tiba tertawa keras. Pria itu menoleh pada Claire. Dan saat melihat wajah pria itu...

"AAAAAAARRRGGHHKKK!!!!"

Mata Claire terbuka. Ia menyeka peluh yang memenuhi wajahnya. Nafasnya masih memburu. Mimpi! Itu tadi hanya mimpi! Claire bisa sedikit bernafas lega. Tapi... tunggu, dimana aku sekarang? ia menatap sekelilingnya. Ia berada di tempat yang sangat asing. Sebuah kamar berukuran cukup besar namun terasa kosong. Hanya ada satu ranjang besar, satu sofa, dan satu kamar mandi dalam. Selain itu tidak ada apa-apa lagi. ruangan ini didominasi oleh warna yang gelap. Entah mengapa, berada di tempat ini membuat bulu kuduk Claire sedikit meremang.

Claire tidak tau kenapa ia bisa berada di tempat ini. Otaknya berusaha mengingat dengan cepat apa yang terjadi sebelum ia berada disini. Wajah laki-laki itu kembali terbayang dalam pikiran Claire. Ya, laki-laki itu! Yonaz! Siapa lagi? terakhir Claire mengingat ia bersama Yonaz dan pria itu.... Arrgghhh!!!! Claire menjambak-jambak rambutnya sendiri dengan frustasi. Ia mendapati dirinya berada di atas ranjang dengan pakaian yang... astaga!!! Hanya selembar jubah tidur yang sangat tipis dan ia tidak mengenakan apapun di balik jubbah tidur itu!!

Mengenaskan sekali kondisinya saat ini. Apa yang sudah dilakukan oleh pria brengsek itu? Claire memeluk tubuhnya sendiri. Jujur, sekuat apapun dirinya pasti ia merasa sangat takut. Ia takut Yonaz sudah mengambil salah satu mahkotanya yang selalu ia jaga untuk suaminya kelak. Tapi ia sama sekali tidak merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Claire melihat ruangan ini lagi, mencoba mencari cara untuk melarikan diri. Tapi ruangan ini begitu tertutup. Tidak ventilasi sama sekali. Claire bahkan tidak tau apakah ini pagi, siang, sore atau malam karena ruangan ini begitu remang. Claire berdiri dan berjalan menuju pintu. Ia mencoba memutar kenop pintu. Dikunci! Jelas saja dikunci, bodoh! Tidak akan ada penculik yang rela tawanannya lepas begitu saja!

My Hot Abductor [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now