Part 7 - Cruel

39.7K 1.9K 31
                                    


Saat Yonaz membuka pintu kamar, ia melihat Claire sudah tidur meringkuk di sisi ranjang. Yonaz berjalan pelan mendekati ranjang. Ia berjongkok untuk dapat melihat wajah Claire lebih dekat. Wajah itu adalah wajah yang selalu dikagumi oleh Yonaz. Wajah itu adalah wajah yang selalu dipuja oleh Yonaz. Bahkan dulu Yonaz sering berkhayal jika ia bisa bersama dengan Claire, ia memastikan akan membahagiakan wanita yang dicintainya itu. Memang selama ini ia hanya berani membayangkan saja hal-hal yang indah. Pada kenyataannya, kehidupannya yang kelam tidak akan mungkin diterima oleh perempuan baik-baik seperti Claire hingga ia rela menjadi pengagum rahasia saja.

Ketika Yonaz mulai memberanikan diri untuk berinteraksi secara langsung dengan Claire dan berusaha menjadi temannya untuk memulai semuanya tahap demi tahap hingga Claire mampu menerima kekurangannya dan latar belakang kehidupannya, justru badai itu kembali datang. Kali ini bahkan ia membuat Claire sangat membencinya. Tapi sekali lagi, balas budi akan mengalahkan segalanya. Mungkin saat ini ia sudah mati jika Jonathan malam naas itu tidak menolongnya. Mungkin saat ini ia menjadi gelandangan jika Jonathan tidak menemukannya. Ah, kenapa untuk bahagia pun sangat sulit baginya? Sejak bersama Jonathan, ia memang hidup dengan keras. Jonathan memberikan kemewahan tetapi jauh dalam lubuk hati Yonaz bukan itu yang ia butuhkan.

Meskipun ia hidup bergelimang harta bersama Jonathan, diam-diam ia pernah menjadi pekerja kasar untuk mencari uang secara halal. Rumahnya ini, walau tidak besar tetapi cukup nyaman dan asri khas rumah di pedesaan. Yonaz awalnya mempersiapkan rumah ini untuk anak dan istrinya kelak. Ia ingin jika sudah tua nanti hidup tenang tanpa dibayang-bayangi masa lalu yang selalu menghantuinya. Ia ingin membalas semua budi Jonathan kemudian ia akan lepas dari Jonathan ketika ia sudah bisa membahagiakan lelaki tua itu.

Hidup itu memang pilihan, dan Yonaz sudah terjerumus jauh ke dalam pilihannya. Ia tidak akan menyalahkan siapa-siapa atas hidup yang ia terima saat ini. Inilah konsekuensi. Begitupun saat ini, berat rasanya melihat Claire tersiksa seperti ini. Setiap air mata yang dikeluarkan oleh Claire sama dengan ribuan belati yang menyayat hatinya. Ia pernah memutuskan bahwa ia akan membunuh hatinya perlahan-lahan. Ia pernah merasa bahwa jika ia menyiksa Claire lama-lama hatinya akan kebal dan tidak memiliki belas kasihan pada perempuan itu. Tapi nyatanya? Nol besar! Ia menyiksa Claire sama saja ia menyiksa dirinya sendiri. Ia membunuh Claire sama saja ia membunuh dirinya sendiri.

Tangan Yonaz terulur untuk membelai wajah cantik yang mulai kelihatan tirus itu. Ia mengusap air mata yang mongering di pipi Claire. Ia membelai bekas darah di bibir Claire. Matanya tiba-tiba terasa panas. Pandangannya memburam. Ia merasakan air mata jatuh melalui ekor matanya. Sampai kapan aku akan menyiksamu, Sayang? Sampai sebatas apa kekejianku padamu? Berapa lama aku akan bertahan dengan kondisi seperti ini? Batin Yonaz.

Lalu apakah ia akan mengkhianati Jonathan? Tidak! Ia tidak akan bisa melukai laki-laki yang sudah menolong hidupnya. Ia tidak sanggup. Lalu bagaimana sekarang? Mungkin jalan satu-satunya adalah melakukan sebagaimana yang harus ia lakukan. Menyiksa dan membunuh Claire perlahan-lahan. Dan ketika gadis itu sudah di menjemput ajalnya, di hari yang sama Yonaz juga akan ikut mati. Yonaz meremas dadanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit. Tidak! Ia tidak boleh seperti ini. Ia harus tega! Ia harus tega!

Plaaaakkk!!!!

Tamparan keras di pipi kanan menyentakkan Claire dari tidurnya. Claire memincingkan mata, ia belum mendapatkan kesadaran sepenuhnya. Matanya mengerjap-ngerjap berusaha untuk mengumpulnya seluruh nyawanya.

"Bangun!"

Plaaaakkk!!!

Tamparan di pipi kiri Claire kini berhasil menyeret kesadaran Claire untuk kembali ke permukaan. Ingin rasanya Claire memegang kedua pipinya yang terasa perih namun ia sadar tangannya terikat. Claire melihat tubuh Yonaz sudah duduk di sisinya yang masih terbaring lemah. Claire langsung memalingkan muka karena melihat Yonaz membuatnya mengingat hari-hari menyedihkan kemarin dan merasa jijik dengan dirinya sendiri yang telah dinodai oleh laki-laki itu.

My Hot Abductor [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now