My Hot Abductor [SUDAH TERBIT]

Part 10 - Is This LOVE?

Ada yang berubah dan ini salah!

Sejak mereka bercinta siang itu, Claire merasakan ada yang berbeda dari dalam dirinya. Entah mengapa setiap kali berdekatan dengan Yonaz jantungnya berdetak dengan tidak normal. Setiap kali Yonaz menyentuhnya, tubuhnya bagai disengat ribuan volt listrik. Saat mereka melakukan ritual cinta mereka setiap malam, tubuh Claire panas bagai dibakar api. Yonaz seperti membangkitkan sesuatu dari dalam tubuh Claire, hasrat dan gairah yang selama ini belum pernah ia rasakan.

Sudah seminggu sejak kejadian itu, Yonaz benar-benar berubah. Sudah satu minggu lewat kejadian itu, dan Yonaz benar-benar berubah. Ia seperti laki-laki normal lainnya. Tidak ada aura jahat dan dingin. Tidak ada lagi pandangan licik atau sorot ingin membunuhnya. Yang Claire lihat, saat Yonaz memandangnya hanya ada tatapan memuja dan penuh...cinta? Ah, Claire juga tidak tau. Tapi itu yang ia rasakan.

Yonaz tidak pernah mengikatnya. Ia juga tidak pernah melawan lagi. Entah mengapa, satu minggu ini terasa membahagiakan bagi Claire. Hanya hidup berdua dengan laki-laki itu meskipun hanya di dalam rumah. Yonaz sudah tidak mengurung Claire di dalam kamar lagi. tapi ia bebas untuk pergi kemana saja selama masih berada di dalam rumah. Jika Yonaz meninggalkannya, Claire lebih memilih untuk diam di ruang tengah sambil menonton TV.

Claire merasakan kehidupan tanpa direcoki oleh kesibukannya. Disini ia merasa damai, ditambah dengan hawa sejuk pegunungan. Dan jika dipikir-pikir lagi, ia dan Yonaz seperti bukan penculik dan tawanan, tapi lebih seperti suami dan istri. Membayangkan hal itu membuat pipi Claire merona.

Apa perasaannya juga berubah terhadap lelaki itu? Ah, tidak mungkin. Bagaimanapun juga tetap seorang Kenedy yang ada di hatinya. Tapi mengapa efek berdekatan dengan Kenedy tidak seperti ketika ia berdekatan dengan Yonaz? Aura dan kharisma Yonaz bahkan bagai medan magnet yang membuatnya selalu mendekat. Hidup bersama Yonaz bahkan mampu membuatnya melupakan kehidupannya di dunia nyata.

Tidak boleh! Ia sudah bertekad untuk kabur dari laki-laki itu. Dan bagaimanapun juga, ia harus melihat seorang Yonaz berlutut menangis darah di hadapannya. Ia tidak boleh dilemahkan oleh perasaannya. Jangan-jangan ini semua hanya jebakan. Yonaz memberikannya kenyamanan namun pada akhirnya ia menggigit dan meracuni. Yonaz bagai laki-laki berkepala ular yang memiliki seribu satu cara licik untuk mematikan mangsanya.

Claire menundukkan kepalanya. Kenapa bisa jadi seperti ini? Ia bahkan takut akan dikalahkan oleh perasaannya sendiri, walaupun ia masih sangsi bahwa perasaannya terhadap Yonaz dapat disebut sebagai perasaan cinta.

"Aku berani membayar berapapun juga untuk mengetahui apa yang sedang kamu pikirkan," suara berat yonaz menyentakkan Claire dari lamunannya.

Yonaz berjalan menghampirinya dan memeluknya dari belakang. Tadi saat Yonaz baru saja bangun dari tidur nyanyaknya, ia tidak melihat Claire ada disampingnya. Biasanya Yonaz yang akan bangun terlebih dahulu dan mendapati Claire meringkuk bagai bayi di pelukanny. Tetapi tadi pagi sepertinya wanita itu sudah terlebih dulu bangun. Saat keluar dari kamar, Yonaz menemukan Claire sedang melamun di depan jendela kaca sambil memandang halaman depan yang asri.

Melihat Claire dari belakang yang hanya mengenakan kemeja longgarnya membuat gairah Yonaz naik lagi. Memang Claire selalu bisa membuatnya menjadi penjahat kelamin paling brengsek. Salahkan saja Claire, mengapa ia diciptakan begitu seksi dan mempesona.

"Aku hanya bertanya-tanya mengapa kamu menjadikan aku tawananmu?" Claire mencoba menetralkan suara degup jantungnya yang mulai berdentum-dentum dengan cepat. Ia takut Yonaz bisa mendengarnya dan merasakan kegugupannya.

"Karena aku ingin memilikimu," bisik Yonaz sambil menggigit pelan telinga Claire.

"Aku serius, Yonaz. Tidak mungkin kamu tidak memiliki alasan," Claire memeluk tubuhnya sendiri yang mulai merinding merasakan setiap sentuhan Yonaz walau hanya di daun telinganya.