Part 6 - Who Are You, Keanu?

46K 2K 22
                                    


Di pagi yang indah ini Kenedy sudah memiliki banyak rencana untuk mengabiskan hari. Apalagi ini adalah week end. Biasanya saat week end florist milik Claire hanya buka setengah hari. Jadi ia memiliki waktu yang lebih panjang dari biasanya untuk berkencan dengan Claire, yah walaupun Claire menganggap pertemuan mereka bukan kencan tapi bagi Kenedy tetap saja kebersamaannya dengan Claire adalah kencan yang sangat indah. Walaupun hubungan mereka tidak jelas atau bisa dikatakan tanpa status tapi Kenedy yakin bahwa gadis itu sangat mencintainya. Mulut bisa berkata tidak, tapi tidak dengan mata dan hati. Itulah yang dirasakan Kenedy terhadap Claire.

Dengan berbalut celana jeans panjang, kaos polo hitam dan jaket kulit cokelat kesayangannya, kenedy merasa penampilannya sudah cukup menarik untuk membuat Claire kehabisan nafas melihatnya. Kenedy tersenyum sendiri saat membayangkan bagaimana Claire memandangnya dengan tatapan memuja yang tertahan setiap kali ia berada di dekat gadis itu. Dengan penuh percaya diri, Kenedy memasuki florist milik Claire. Ia mencari-cari keberadaan Claire. Biasanya Claire sedang asyik merangkai bunga di samping meja kasir. Tetapi nihil, tidak ada Claire, hanya ada pegawainya saja.

"Dimana Claire?" tanya Kenedy pada salah satu pegawai yang sibuk merangkai buket bunga.

"Nona Claire menitipkan pesan pada kami bahwa ia pergi untuk sementara dan tidak tau kapan kembali," jawab salah satu pegawai Claire.

Insting Kenedy mengatakan bahwa ada sesuatu yang ganjil. Tidak mungkin Claire pergi begitu saja tanpa memberi tau padanya sebelumnya, "apa kamu tau kemana dia pergi?"

"Maaf, Tuan Kenedy, kami tidak tau."

"Kapan Claire memberikan pesan pada kalian?" cecar Kenedy.

"Dia hanya meletakkan sebuah surat di atas meja kasir."

Jawaban itu semakin aneh. Kenedy mencari ponselnya, kemudian ia mencoba untuk menghubungi Claire. Ada nada sambung sedikit lama sebelum sambungan itu diangkat oleh seseorang di seberang.

"Claire! Dimana kamu sekarang?" Kenedy sudah tidak akan berbasa-basi lagi. Ada nada kekhawatiran di dalam suaranya.

"Aku baik-baik saja, Ken. Aku ada urusan mendadak. Tidak perlu mencariku. Aku akan cepat kembali."

Tiit..

Sambungan telepon dimatikan begitu saja. Ini benar-benar aneh. Tetapi dilihat dari nada suaranya, sepertinya memang Claire baik-baik saja. Apa Kenedy yang terlalu paranoid? Ia memang selalu paranoid jika itu menyangkut keselamatan Claire. Dulu ia mendapat amanat dari ayah Claire untuk menjaga Claire bahkan setelah ia tidak bekerja dengan ayah Claire lagi, ia akan tetap menjaga Claire dengan baik. Ia hanya takut jika terjadi hal-hal buruk yang bisa membahayakan nyawa Claire. Kenedy untuk saat ini berusaha untuk positif thinking. Mungkin memang Claire ada urusan yang harus cepat ia selesaikan. Akhirnya Kenedy keluar dari dalam florist Claire dengan perasaan yang campur aduk.

***

"Sudah puas, bajingan?!" teriak Claire saat Yonaz mematikan sambungan telepon dari Kenedy.

"Hahaha, aku senang jika kamu menjadi wanita penurut. Aku bisa pastikan aku tidak akan melukai kekasihmu. Karena kamu tau pasti, aku bisa membunuh kekasihmu walau jarak kami ribuan mil sekalipun!" Ancam Yonaz tepat di depan wajah Claire.

Plaakk!!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Yonaz. Yonaz menggeram marah. Sepertinya ia masih terlalu sabar memperlakukan wanita liar di depannya ini. Awalnya Yonaz hanya berniat untuk bermain-main saja dengan Claire, ia hanya akan melukai mental wanita itu perlahan-lahan. Tetapi kenyataan berbalik, Claire terlalu melawan dan Yonaz paling benci jika dilawan. Yonaz memegang pipi kanannya. Ia yakin bahwa tamparan itu menimbulkan bekas kemerahan yang menyakitkan.

My Hot Abductor [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now