Part 23 - Back To....

25.9K 1.4K 53
                                    

Happy Reading ^^

_____________

Florist itu kini bagai tak memiliki nyawa, dulu saat Claire masih ada disana, seakan bunga-bunga ikut tersenyum melihat sang majikan yang sangat mencintai mereka. Kini, banyak bunga yang layu. Seakan mereka memiliki hati untuk bisa merasakan bahwa sang majikan kini hilang dan belum saja kembali.

Kenedy duduk termenung di depan halaman florist milik Claire. Inilah yang ia lakukan sehari-harinya. Hanya menanti perempuan itu pulang. Ia berharap bahwa Claire segera ditemukan. Meskipun sempat mendapat pukulan yang cukup keras dari Ayah Claire, Kenedy dapat menerima itu. Ia pantas menerimanya karena ia tidak becus menjaga Claire.

Otak Kenedy mencoba mencerna semuanya dari awal. Hari dimana Claire menghilang. Karena begitu janggal mengingat perempuan itu tidak meninggalkan jejak sama sekali. Jika memang Claire diculik, maka pastinya ada dalang di balik semua ini. Kenedy mencoba berpikir lebih keras.

Shit!!! Makinya tertahan. Mengapa beberapa minggu ini otaknya bekerja dengan sangat lambat? Mengapa ia baru menyadarinya sekarang. Kenedy berdiri dan menendang pohon di dekatnya. Ia melepaskan segala emosi yang mulai menggelegak. Ini semua bersumber dari dirinya. Pasti! Dan hanya satu nama yang saat ini berputar-putar di otak Kenedy.

Alexis.

Siapa lagi?!

Kenedy meninju pohon itu dengan keras, tidak peduli tangannya sakit dan berdarah. Ia merasa emosi terhadap dirinya sendiri. Yang tidak menyadari bahwa karena dirinya bisa menyebabkan seseorang yang sangat ia cintai terluka.

Jika sudah begini, Kenedy harus bertindak cepat. Ia harus menemui Alexis. Bagaimanapun juga caranya. Kenedy mengetahui dengan baik bagaimana latar belakang keluarga Alexis. Itu juga yang menyebabkan dulu ia meninggalkan Alexis begitu saja. Ia tidak akan mau dan tidak akan mungkin berhubungan dengan seorang anak penjahat. Dulu, ia memang sangat mencintai Alexis. Tapi itu dulu. Kini hatinya sudah terlalu penuh dengan Claire. Kenedy mencoba mencari nomor ponsel Alexis. Ia berharap bahwa ia masih menyimpannya meskipun sudah sangat lama.

Tit...tit...tit..

Tersambung! Alexis sama sekali belum mengganti nomor ponselnya. Tetapi beberapa saat kemudian, ia mendengar sambungan itu diputus begitu saja. Ia mencoba menghubungi Alexis lagi, manum berkali-kali Alexis memutuskan sambungan teleponnya.

Kenedy tidak melihat, bahwa dari jauh, di seberang jalan dan bersembunyi di dalam mobil, Alexis sedang tersenyum puas penuh dengan kemenangan dengan tangan yang terus menekan tombol reject.

Waktu pembalasan akan segera dimulai, Sayang! Tunggu saja! Alexis kemudian melajukan mobilnya menuju ke sebuah tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi.

***

Setelah menempuh perjalanan selama lebih dari tiga jam, akhirnya Yanez dan Claire mendarat di negara mereka sendiri. Lega rasanya bisa kembali lagi kesini, tetapiClaire juga merasa was-was karena itu berarti ia harus menyiapkan hati dan juga mentalnya jika suatu hari nanti Yanez menyerahkan dirinya kepada penjahat atau kelompoknya.

Yanez masih saja dingin, bahkan sepanjang perjalanan, laki-laki itu hanya tidur dan tidak berbicara dengannya sama sekali. Jangankan berbicara, menatap saja tidak mau. Claire sudah biasa dengan sikap Yanez yang berbanding terbalik dengan Yonaz. Andai saja tadi ia bersama Yonaz, pasti Yonaz akan selalu menggenggam tangannya, memberi perhatian lebih dan memandangnya dengan penuh cinta dan kelembutan. Tiba-tiba saja ia begitu merindukan Yonaz. Kapan mereka terakhir bertemu? Bahkan saat Yonaz menyelamatkannya dari laut, Claire tidak sempat berbicara dengan laki-laki itu. Dan sampai saat ini, Claire masih penasaran apa yang membuat Yonaz melakukan upaya bunuh diri.

My Hot Abductor [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now