Part 1

13.6K 585 3
                                    


Hari yang cerah di kota Hargway, dimana orang-orang berjas sedang terlihat terburu-buru menuju tempat mereka bekerja. Anak-anak berseragam sekolah terlihat demikian juga, namun tidak dengan gadis yang sedang duduk di halte bus. Anna, gadis berambut merah ini sedang terlihat asyik dengan handphonenya. Seragam yang dia kenakan berwarna putih dengan dasi berwarna abu-abu yang senada dengan warna roknya. Terlihat jelas bahwa dia sekolah di Thomas Harley High School.

Anna menarik lengan jaket biru malamnya agar dapat melihat jam berapa saat ini. Oh sial 20 menit lagi pelajaran akan dimulai dan aku belum mendapatkan bus batin Anna dalam hati.Anna memasukkan handphonenya dan mengikat rambutnya yang berwarna merah. Mata coklatnya menerawang seisi jalan raya agar dapat menemukan bus, namun bus tak kunjung lewat. Tepat ketika waktu berlalu lima menit tiba-tiba sebuah chevrolet hitam berhenti di depan halte dan si pengemudi menurunkan kaca jendela seraya berkata hey naiklah. Anna tidak berpikir panjang dan langsung naik ke dalam mobil tersebut dan duduk di sebelah pengemudi.

"Aku pikir aku akan terlambat, syukurlah malaikat mengirimmu untuk memberikanku tumpangan" kata Anna sambil terkekeh.

"Yah, malaikat mengutusku untuk menjemput tuan putri di depan sebuah halte bus" kata Nick sambil menyunggingkan senyumnya "dimana supirmu ?"

"Ah, cerita yang panjang. Aku tidak pulang semalam. Aku memberitahu ayahku bahwa aku ada tugas kelompok dan aku terpaksa menginap di rumah temanku"

"Dan nyatanya ?"

"Itu rahasiaku" kata Anna sambil menjulurkan lidahnya kepada Nick.

"Dasar gadis nakal" balas Nick.

Tepat lima menit sebelum pelajaran dimulai mereka telah tiba di parkiran Thomas Harley High School. Mereka keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju kelas mereka.








.........



Lucie mulai sadar dari pingsannya. Dia melihat sekeliling. Dia tidak tau dimana dia berada. Bibirnya tidak dapat dibuka karena lengket dengan lem. Kakinya di borgol, tidak dapat berjalan namun tangannya bebas bergerak sehingga dia dapat mengesot. Ruangan sempit dan lorong di depan mata dengan banyak pintu di setiap sisinya. Lucie menyeret badannya dengan kekuatan di tangannya yang tersisa. Sial, seingatku terakhir kali aku berada di bar dan berbincang dengan seseorang kemudian aku menuju parkiran dan semuanya gelap kata Lucie dalam hati. Cukup lama dia mencoba setiap pintu dan lorong namun jalan keluar tak kunjung dia temukan, bahkan beberapa pintu hanya tipuan. Ketika dibuka maka hanya dinding kosong yang kau jumpai. Psikopat macam apa yang menjadikan aku kucingnya dalam labirin ini.
Lucie kelelahan dan menyandarkan bahunya pada dinding kemudian memejamkan matanya perlahan. Tak lama kemudian terdengar suara terikan seorang perempuan lainnya.

Hey btw yang di atas itu gambar Anna. :) happy reading dan maaf untuk kesalahan yang aku buat dalam cerita karena kesempurnaan cuma milik Tuhan yah :)

After 313 HoursWhere stories live. Discover now