Part 8

5K 330 1
                                    


Flash back

Saat itu Anna sedang berjalan di taman bersama kakak laki-lakinya, Nathan. Nathan sangat menyayangi Anna. Nathan yang saat ini duduk di bangku kelas 2 SMA selalu meluangkan waktu istirahatnya dihari minggu untuk mengajak Anna yang saat itu menduduki bangku kelas 2 SMP, berjalan-jalan atau menonton tv untuk menikmati kebersamaan antara adik dan kakak.

Saat itu hari terlihat cerah. Nathan mengajak Anna berjalan ke danau biru. Di sana banyak para pengunjung yang juga berlibur. Mereka duduk di tepi danau sambil bercerita dengan cerita mereka masing-masing. Anna bercerita bahwa saat itu dia sedang menyukai seorang siswa di sekolahnya. Namun Nathan sedikit memberi nasihat kepada Anna agar berhati-hati kepada anak laki-laki.

"Kamu harus berhati-hati Anna, banyak anak laki-laki yang jahat."

"Kalau kak Nath jahat gak ?"

"Tentu saja, aku jahat. Diam-diam aku akan membunuhmu saat kamu sedang tertidur pulas di atas tempat tidurmu." Kata Nathan sambil tertawa.

"Itu mustahil." Kata Anna sambil memeluk lengan Nathan. "Kakak kan sayang sama aku."

Nathan tertawa dan menjawab "tentu saja aku sayang padamu, dasar adik kecil" kata Nathan sambil mengelus kepala Anna. "Jika ada yang macam-macam padamu, bilang sama kak Nath oke".

"Oke."

Mereka beranjak pergi, meninggalkan danau menuju parkiran. Nathan menyalakan mesin mobil dan mengemudikan mobilnya keluar area parkir menuju jalan tol. Anna duduk di samping Nathan sambil memperhatikan pemandangan di luar jendela kaca mobil. Awan tiba-tiba datang, rintik hujan mulai turun. Tak lama kemudian hujan pun turun dengan derasnya. Area jalanan menjadi licin dan tiba-tiba terjadilah kecelakaan yang menimpa mobil Nathan. Anna yang setengah sadar berusaha keluar dari mobil meminta pertolongan karena khawatir melihat keadaan Nathan saat itu. Hujan turun membasahi tubuh Anna. Seseorang menghampiri mereka dan menghubungi ambulance. Namun sayang nyawa Nathan tak tertolong. Air hujan membasahi wajah Nathan saat tubuhnya di angkat ke dalam mobil ambulance. Anna benar-benar histeris dengan kejadian saat itu.

Waktu berlalu, Anna mulai sedikit terbiasa dengan ketakberadaan Nathan di sisinya. Ayah berkerja setiap saat, namun ibunya yang berkerja sebagai guru itu memiliki waktu lebih untuk Anna. Tiga tahun berlalu sejak kematian Nathan. Anna terlihat sedang menonton sebuah acara televisi di ruang keluarga. Dengan segelas jus jeruk dan beberapa cemilan yang menemaninya. Tak lama kemudian terdengar sebuah dering telepon. Anna beranjak dari tempat duduknya dan mengangkat telepon tersebut. Raut wajahnya berubah seketika. Sebuah kabar mengenai kematian ibunya. Anna menangis. Seiring dengan air hujan yang saat itu jatuh ke bumi.

Sebuah mobil menabrak ibunya saat hendak menyebrangi jalan. Payungnya terlempar. Darah bercecernan dimana-mana dan semakin terlihat meluar karena genangan air hujan.

Anna depresi akibat kedua kejadian yang menimpanya. Saat pemakaman ibunya pun Anna tidak datang karena saat itu sedang hujan. Sejak saat itu ketika hujan Anna selalu berada dalam ruangan dan sama sekali tidak ingin keluar mendekati hujan. Ayahnya membawanya ke seorang psikolog agar Anna tidak depresi.

Dokter Will yang saat itu menangani Anna tersenyum ramah saat Anna duduk di hadapannya. Anna pun membalas senyuman itu. Will membuka pembicaraan. Tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri mereka dengan nampan berisi dua gelas air. Dia melihat ke arah Anna dan tersenyum.

"Dia siapa ?" Tanya Anna.

"Namanya Dennis, dia anak saya. Saat ini sedang kuliah di jurusan kedokteran. Nah Anna, bagaimana jika hari minggu kita berlibur bertiga ?" Ajak psikolog pribadinya ini.

Anna hanya menggeleng tidak menjawab. Beberapa kalimat yang Will ucapkan saat itu terbuang percuma karena Anna sama sekali tidak meresponnya.

Beberapa minggu berlalu. Anna masih terlihat sering mengurung diri di kamar. Terutama jika hari minggu.

Namun karena dokter Will berusaha dengan gigih agar Anna kembali bersemangat, akhirnya sekitar 9 bulan Anna sudah terlihat sedikit ceria. Walaupun saat hujan turun dia selalu mengurungkan niat untuk keluar ruangan.

Dan beberapa bulan berlalu, Anna terlihat lebih ceria dan periang dari biasanya. Namun hal ini hanya jika saat Anna dengan keluarganya dan orang terdekatnya saja.

End of Flash Back







Maaf lama update, habis final test hehehe
Doakan hasilnya memuaskan yah
Keep reading and be happy :) :*

After 313 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang