part 2

8.7K 432 3
                                    


Gadis itu berteriak "Hallo apakah ada orang disana". Tangannya terikat tali. Nicole hanya dapat berjalan dan berteriak. Namun pertanyaannya tidak dapat terjawab oleh Lucie.












...........





Hari di luar sedang hujan, Anna memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Dia duduk sambil memainkan handphonenya dan mendengarkan lagu melalui headsetnya yang berwarna merah maroon.

"Hai Anna, masih belum pulang ?" Tanya jimmy yang tiba-tiba datang menghampirinya sambil menepuk bahu Anna.

"Belum, di luar sedang hujan, kamu sendiri kenapa belum pulang ?"

"Tugas membersihkan buku di perpustakaan, kini giliranku. Baiklah aku harus membereskan buku lainnya. Dah Anna"

"Dah"

Hujan masih belum berhenti dan sekarang menunjukkan pukul 5 sore. Anna masih berada di ruang perpustakaan dengan handphonenya. Jimmy datang kembali menghampiri Anna dan memberitahukan kepada Anna bahwa kini saatnya perpustakaan untuk tutup. Anna terpaksa keluar dari perpustakaan berjalan menuju gerbang sekolah. Hujan perlahan berhenti dan Anna pun langsung menuju rumahnya dengan berjalan kaki.
Jarang anak perempuan mau berteman dengan Anna, bahkan gadis cantik ini lebih menghabiskan waktunya sendiri. Ibu dan kakak laki-lakinya telah meninggal. Dia hanya tinggal dengan ayahnya yang sering sibuk dengan pekerjaan kantornya.
Sesampainya di rumah Anna langsung menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. Selesai membersihkan dirinya dia menuju lemari pakaiannya yang letaknya menyatu langsung dengan dinding. Dia memilih kaos puting lengan panjang dengan celana hitam pendek. Dia langsung merebahkan dirinya di tempat tidur.

Hari minggu hari yang dinantikan Anna, kini dia sedang berjalan di sepanjang pantai. Dia menggunakan mini dress berwarna putih, bagian bawahnya bergerak ke sana ke mari tertiup angin. Anna berjalan sambil menjinjing sepatunya. Ayah tidak akan punya waktu untuk pergi ke sini pikirnya dalam hati.




...........

Lucie berusaha mencari cara agar keberadaannya dapat diketahui oleh gadis yang berteriak tadi. Dia hanya dapat mencoba setiap pintu itu kembali. Lucie berkeringat, membuat rambut merahnya menjadi berminyak. Namun tiba-tiba dia terdiam mematung setelah membuka pintu yang kini ada di hadapannya. Sesuatu yang dia lihat mampu menyihir tubuhnya membuatnya terdiam. Kemudian dia terlihat ketakutan dan menutup pintu itu kembali.
Nicole tak kunjung mendapatkan pintu yang berhasil dia buka. Dia hanya seperti berputar-putar dalam ruangan dimana dia berada.
Orang yang bertanggung jawab dengan mereka semua sedang melepas topengnya yang berwarna putih dengan senyum yang terukir menakutkan. Dia menyalakan monitor dan menggunakan earphonenya, memperhatikan kedua gadis itu. Kemudian dia menekan sebuah tombol dah mendadak lampu di dalam labirin tersebut mati.
Lucie benar-benar terlihat ketakutan. Sedangkan Nicole hanya duduk bersandar pada dinding.

Kumohon psikopat di luar sana yang sedang mempermainkan kami, sudahilah permainan ini. Tuhan kumohon buat kami menjadi selamat kata Lucie sambil menangis. Nicole hanya diam seperti menyerahkan semuanya pada takdir. Dan Dia sedang tersenyum dengan ulahnya kemudian beranjak pergi dari ruangan tersebut. Dia masuk ke ruangan lain yang di dindingnya terdapat beberapa foto wanita dan semuanya berambut merah seperti Lucie dan Nicole. Dia mencoret silang sebuah foto dengan spidol merah kemudian pergi keluar dari sarangnya.



*Pic of lucie

After 313 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang