Day 2

292 20 1
                                    

Selamat Malam.

Kalau boleh jujur, harusnya aku tak melakukan hal konyol seperti menulis sesuatu mengenai diriku diatas lembaran kertas dimana orang menyebutnya menulis diary ini.

Tapi entah kenapa sejak aku mendapatkan tugas baru ini, tiba-tiba saja aku ingin melakukan hal ini. Mencoba melakukan hal yang sama seperti seseorang yang akhir-akhir ini memasuki duniaku.

Hmm, maaf sebelumnya . Namaku Dita. Sebuah nama yang agak ambigu. Tapi tak masalah sih sebenarnya. Aku dilahirkan sepasang dengan saudaraku. Namanya Kibra. Kembaran yang selalu beruntung, berkebalikan denganku.

Kau tanya kenapa dia selalu beruntung?

Kami dapat pekerjaan yang bisa dikatakan sama. Tapi tugasnya selalu lebih bagus dariku dan terlebih lagi tugasnya selalu sedikit. Sangat bertolak belakang denganku yang selalu kebanjiran tugas, tapi jeleknya gak ketulungan. Dari tahun ke tahun tugasku semakin menumpuk, sementara dia semakin santai.

Jujur, aku muak dengan pekerjaanku. Aku muak terlahir di posisi ini. Sampai akhirnya aku mendapatkan tugas baru.

Kalian tahu, untuk pertama kalinya aku sangat senang dengan pekerjaanku ini. karena apa yang harus kucatat tentangnya sangat sedikit. Amat sangat sedikit malah.

Benar, ditengah manusia yang bergelimpangan dosa ini siapa sangka masih ada seorang manusia yang percaya kalau dalam hidup ini mereka diawasi.

Untuk pertama kalinya aku senang, seseorang menyadari keberadaanku. Setelah sekian lama mereka melupakanku. Yah, kebanyakan manusia hanya percaya kalau kebaikan mereka bakal dicatat. Tapi selalu lupa kalau keburukan mereka juga akan dicatat.

Aku ingin mengenalnya lebih jauh.

Tapi bolehkah?

Ah... apa sih yang kupikirkan. Makhluk sepertiku tak boleh ikut campur dalam urusan duniawi. Aku tak boleh terhanyut dalam dunia manusia yang rumit itu.

Sudahlah, lebih baik aku lanjut bertugas.

Selamat malam

Kindness Diary {Noir}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang