Day 12

118 13 0
                                    

Pagi.

Sesuai saran Isra, sekarang aku turun langsung ke alam fana ini. berbaur dengan makhluk yang selama ini menjadi tugasku yang merepotkan.

Tujuanku sekarang tentu saja ke tempat tanggunganku sekarang. yep, siapa lagi kalau bukan Anna.

Ugh, astaga. Pasangan bodoh itu melakukan hal menyebalkan itu lagi.

Mereka menyeret paksa gadis yang ingin melangkahkan kaki ke dunia terang benderang ilmu pengetahuan. Mereka menampar gadis yang ingin menorehkan tintanya ke jalan yang benar itu. Bahkan mereka sampai melempari wanita baik hati yang menjadi tetangga mereka dengan panic dan pisau.

Dasar gila. Atau mungkin saking stressnya mereka dengan urusan duniawi membuat otak mereka rada korslet kayak psikopat yang tak berhati.

Dan Anna masih saja menurut tanpa komentar. Manut menyudut di sudut ruangan.

Cih, ini menyebalkan. Bikin aku emosi saja.

Eh?

Kenapa aku emosi?

Seharusnya aku tak merasakan hal ini.

Efek jadi manusia kah?

Ah, sudahlah. Aku tak tahan lagi. Lebih baik kuseret Anna keluar dari sini. Dia takkan bisa menjadi namanya kalau terus berada di tengah orang tua yang berkubang dosa itu.

Hhh...

Anna, kau harus tanggung jawab setelah ini.

Gara-garamu aku sekarang jadi anak nakal. Aku tak bisa menahan diri lagi . Tanganku terlalu gatal ingin mengubah nasib burukmu yang konyol itu.

Meskipun kemungkinan yang kulakukan ini sebuah kesalahan besar

Sampai ketemu lagi.

Kindness Diary {Noir}Where stories live. Discover now