Ah, pasangan itu menemukan kami.
Apa yang harus kulakukan?
Dapat kurasakan tangan di genggamanku gemetaran. Wajah di sebelahku jelas sekali tampak dilema. Takut, sekaligus bingung.
Aku ingin melakukan sesuatu, tapi aku tak punya hak untuk itu. itu dilarang.
Apa yang harus kulakukan sekarang? beritahu aku.
Aku tak ingin melepas tangan ini.Tidak untuk mereka yang menyia-nyiakan anak sebaik ini. Tidak sebelum aku bisa mewujudkan impiannya.
Ditengah kebingungan yang melanda, aku menangkap sosok tanpa ekspresi itu dari kejauhan. Astaga, kenapa dia bisa disini? Apa aku telah melakukan kesalahan besar?
Kenapa semua ini semakin runyam saja.
Kulihat Isra menunjukkan buku hitam arangnya. Di sana tertulis sesuatu. Aku menyipitkan mata, mencoba membacanya. Seketika aku terdiam. Kaget setengah mati.
Meskipun jarak kami saat ini teramat jauh, aku bisa membacanya.
Di buku itu tertulis nama gadis itu. Di buku berwarna hitam legam yang berisikan daftar kematian yang menjadi lingkup pekerjaannya. Dengan kata lain, waktu Anna tak lama lagi.
Is, kenapa disaat seperti ini kau membuatku semakin pusing menghadapi semua ini?
Ini benar-benar menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kindness Diary {Noir}
Short StoryRankaian kata demi kata dicurahkan dalam bentuk tulisan. Mengungkapkan cerita tentang benang merah yang tak seharusnya terhubung diantara mereka berdua. Ini adalah catatan dirinya yang tak bisa lepas dari keburukan. Yang terpukau akan cahaya hati se...