Day 16

106 13 3
                                    

Cuaca hari ini cukup bagus.

Sepanjang hari Anna dengan cerianya menceritakan banyak hal kepadaku. Dia kadang mentertawakanku. Mungkin dimatanya aku terlihat lucu karena masih belum terbiasa dengan dunianya.

Hari ini pertanyaan terbesarku untuknya akhirnya kutanyakan juga.

Kau tau, jawaban dari pertanyaanku sungguh membuatku ingin memeluknya saat itu juga. tapi tentu saja sebaiknya aku menghindari hal itu.

Dia bilang...

Karena aku percaya surga itu dibawah telapak kaki ibu dan kuncinya ada di ayah.

Walau aku juga benci mereka, tapi aku tak bisa melakukan hal itu. karena aku percaya kalau aku memendam perasaan benci tersebut, dosaku bakal dicatat oleh malaikat disebelah kiriku.

Dan saat itu…

Aku tengah duduk di sebelah kirinya. Dengan wajah kaget tentu saja. Aku tak tau harus berkata apa. Aku hanya bisa menyembunyikan wajahku dibalik catatan dosanya yang semakin tipis seiring perbuatan baiknya yang mengikis dosa itu sendiri.

Dia melihatku.

Dia menyadari keberadaanku.

Dit, apa kau punya impian?

Setelah itu, tiba-tiba saja dia menanyakan hal itu.

Aku punya. Banyak. Aku ingin keluargaku bahagia. Aku ingin keluargaku akur, dan aku ingin…

Dia lalu terdiam. Aku menunggu dengan sangat penasaran.

Aku ingin kau terus menggenggam tanganku seperti ini

Aku hanya bisa terdiam. Aku tak menyangka kalau perbuatan kecil ini bisa membuat dia mengatakan hal sepolos itu. hanya dengan keberadaanku saja, dia bisa tersenyum seindah ini.

Impian?

Apa impianku? Makhluk  sepertiku tak pernah memikirkan hal itu sebelumnya.

Tapi kalau ditanya sekarang, mungkin untuk saat ini…

Impianku adalah supaya kamu bahagia seperti namamu. Itu saja

Kindness Diary {Noir}Where stories live. Discover now