Bab 3

112K 6.3K 325
                                    

Mulmed Kelvin sama Melvin. gantengan yang mana? wkwkw

Ceritanya Melvin, Deira dan Kelvin lagi main skateboard. Terus..

Melvin: Oy Kelv. Poto yok!

Kelvin: Ogah!

Melvin: Ayoklah sekali aja. Mumpung gue lagi ganteng. Dei, sini! Potoin kakak!

Deira: Iya kak!

Deira pun menurut dan menghampiri kedua kakaknya. Kelvin siap siaga untuk lari tetapi Melvin langsung merangkul pundaknya. Deira juga siap-siap memegang kamera.

Kelvin: Udah gue bilang, gue -----

Ckrek!!

Poto pun akhirnya di ambil saat Kelvin ngomong. HAHAHAHA

****

Ini luar biasa. Aku tidak pernah merasakan sensasi senikmat ini sebelumnya. Rasanya tubuhku menjadi lebih kuat berpuluh-puluh kali lipat. Walaupun aku hanya half vampire, tetapi rasa haus itu selalu datang dan datang, bahkan aku tidak mau berhanti menghisap darah Keyla. Darahnya seperti minuman favoritku sejak kecil hingga sekarang, susu coklat!

Stop, Melvin! Kau bisa membunuh gadis ini!! Batinku berteriak. Aku berhenti sejenak, aku merasa ini sudah berlebihan. Bahkan sekarang aku tidak merasakan lagi perlawanan gadis yang sedah dibawah tubuhku ini. Apa dia pingsan?

Aku masih belum menjauhkan bibirku dari kulit lehernya dan juga belum melepaskan pegangan tanganku yang menahan kedua tangannya. Tetapi aku masih bisa mendengar dengan jelas hembusan nafas beratnya, yang berarti dia tidak pingsan atau tertidur. Perlahan tapi pasti, aku pun mengangkat kepalaku dan melepaskan kedua tanganku. Aku menatap lurus bola mata indahnya itu. Keyla menatapku teduh, tidak marah ataupun kesal. Dia .... seperti orang yang berbeda. Apa perasaanku saja?

Aku tersentak saat kedua tangannya kini bergerak menuju wajahku. Apa dia mau menamparku? Yang benar saja, dengan dua tangan?

Lagi-lagi aku dibuat Keyla terkejut, bukannya menampar dia malah mengelus wajahku menggunakan dua tangannya yang halus itu. Belaian tangannya itu mampu membuat darahku berdesir hebat dari atas ke bawah. Kemudian gadis cantik itu menangkup wajahku dengan dua tangannya seraya tersenyum. Aku pun terhanyut ikut membalas senyumannya itu.

"Keyla," panggilku lirih. Mungkin karena terbawa suasana, tubuhku refleks bergerak sendiri dan berniat tuk menciumnya. Tetapi sebelum itu....

PLAK!!!!

Tamparan super duper pedas mendarat dengan sempurna di pipi kananku. Aw.. damn! Belum pernah aku ditampar sebelumnya, wanita ini yang pertama. Apa adegan manis saat ia tersenyum tadi hanya akting?

"Kau pikir apa yang sudah kau lakukan hah pria gila?!"

Pegangan Keyla terlepas karena aku kurang waspada tadi dan membuat gadis itu mendorongku sekuat tenaga. Mungkin belum puas mendorongku dengan tangan, dia pun 'mendorong' menggunakan kaki. Untung saja tulangku kuat. Aku sudah menduga kalau wanita liar macam Keyla ini pasti akan berontak hebat.

"Hey, Keyla tenanglah." ucapku berusaha mendekatinya.

"TENANG-TENANG KATAMU! APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU!?" Keyla berteriak seraya melindungi dirinya dengan cara menutupi tubuhnya dengan kedua tangan.

"Keyla, dengar—''

"Menjauh dariku!" Aku berdecak frustasi melihat Keyla beringsut dari ranjang, dia turun dengan langkah tertatih dan keluar dari kamar.

"Keyla!" Cepat-cepat aku mengejarnya dan ternyata ia sudah ingin keluar dari pintu apartemen. Astaga, tidak akan kubiarkan kau pergi kemanapun tanpa seizin dariku!

My Bad Girl (Melvin D. Franklin)Where stories live. Discover now