Bab 5

98.2K 6.4K 169
                                    

Vote sebelum baca dan comments setelah baca ya guys :) thanks and happy reading^^ Penampilan mulmed itu melvin lagi hangout vs melvin lagi berangkat ke kantor haha

****

Author's POV

Gerald Barclays berjalan mondar-mandir di ruangan kerjanya dengan wajah khawatir. Pasalnya para suruhan bodyguard miliknya belum menemukan sosok Keyla selama seminggu ini, apalagi ditambah desakan oleh pemilik proyek yang ia menangkan sebulan lalu. Dia pusing tujuh keliling memikirkan cara membawa anak gadisnya itu kembali ke rumah.

"Permisi pak, ada yang ingin bertemu dengan bapak." Tiba-tiba sekretaris Gerald masuk ke dalam ruangan. Wajahnya cemas dan pucat.

"Siapa?" tanya Gerald dengan wajah muramnya.

"Err itu..."

"Hallo Gerald," sapa pria paruh baya dari belakang tubuh sekretaris itu. Gerald pun terkesiap melihat tamu tak di undang yang berada di depan pintu. Tetapi dia langsung mengganti sikapnya dengan penuh hormat untuk menutupi rasa gugupnya.

"Ahh Mr. Hiro Tanaka. Silahkan masuk." Gerald berdiri menghampiri pria berwajah cina itu dan hendak menyalaminya tetapi Mr. Tanaka hanya bergeming dan berjalan melewati Gerald, ia melihat-lihat ruangan pria itu dengan seksama.

"Candice, tolong kamu keluar sekarang dan jika ada yang ingin bertemu denganku, bilang pada mereka kalau aku sedang sibuk," kata Gerald pada sekretarisnya.

"Baik pak."

Setelah Candice, sekretarisnya keluar, Gerald melihat Hiro Tanaka dengan canggung, ia takut untuk memulai pembicaraan. Apalagi, pria itu masih mengelilingi ruangannya.

"Saya tidak menyangka anda akan kesini, Mr. Hiro Tanaka," ucap Gerald kaku. Hiro menoleh dengan alis terangkat.

"Aku juga tidak menyangka jauh-jauh terbang dari Shanghai untuk datang kesini," balas Hiro. Pria oriental itu lalu duduk di kursi Gerald dan memutar-mutarkan kursinya khas seorang bos. "Apa kau sengaja menghindariku?" tanya Hiro mengintimidasi.

Gerald salah tingkah dengan menggaruk tengkuknya, "Ti..Tidak Mr. Tanaka. Saya..."

"Jangan membuang waktu berhargaku, Gerald!" Hiro menggebrak meja itu keras hingga Gerald terlonjak kaget. "Kau masih punya hutang denganku. Mana anak gadismu yang cantik itu hah? Sudah dua minggu aku menunggu!"

"Maaf, Mr. Tanaka. Anak saya kabur dari rumah dan---"

"Aku tidak peduli!" potong Hiro, "itu bukan urusanku."

"B..baiklah. Beri saya waktu satu minggu lagi, saya janji akan membawa Keyla dan datang menemui anda." ujar Gerald membuat Hiro berdiri dari singgasananya dan berjalan lambat menghampiri Gerald.

"Oke, satu minggu. Jika kau tidak bisa menepati janjimu, aku akan memberikan proyek itu kepada Franklin. Mengerti?"

"Iya, saya mengerti." jawab Gerald patuh.

"Bagus. Kalau begitu aku pergi dulu." Hiro menepuk pundak Gerald lalu berjalan menuju pintu keluar. Sebelum itu, ia kembali menoleh dan matanya menatap tajam tepat ke arah Gerald, "Jangan pikir kau temanku sewaktu SHS dulu, kau jadi bisa seenaknya Ger. Ingat janjimu, satu minggu."

BLAM! Pintu tertutup dengan keras. Gerald hanya mengerang frustasi dan mengacak-acak rambutnya yang mulai beruban.

"Anak kurang ajar! Awas saja kau kalau ketemu."

****

Bunyi bel apartemen Melvin terus bergema selama lima menit, tetapi tidak ada tanda-tanda akan dibukakan pintu dari dalam. Jhon, sekretaris Melvin-lah yang sedari tadi bertengger di depan apartemen Melvin dengan membawa goodie bag yang berisikan handphone seluler pesanan bosnya semalam. Ponsel Melvin rusak parah karena dua kali dihempaskan ke lantai dengan sengaja. Pertama, saat Melvin mendengar kabar kalau ia kalah dalam tender dan kedua, saat ia gagal menelpon Papa-nya malam itu.

My Bad Girl (Melvin D. Franklin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang