Bab 6

102K 6K 292
                                    

Jadi, gimana revisian cerita melvin ini? Worst or better? Give your opinion^^

Sorry for late update ❤ siapa yang nungguin Melvin angkat komen! 😂

WARNING TYPO bertebaran!!

ciyee yang ngarep warning 18+ wkwk #tabokauthor

****

Melvin's POV

Setelah membalas email dari wolf jelek tadi, aku lalu pergi mencari kekasihku, Keyla, ke arah dapur. Kekasih? Ya Tentu saja. Aku sudah menganggapnya seperti kekasih. Memang belum ada pernyataan jelas tentang hubungan kami tapi secara tidak langsung, tubuh kami berdua sudah terikat sejak malam itu. Darahku telah mengalir di dalam urat nadinya, yang menjadikannya Keyla makhluk half immortal seperti Mama. Hemm, di jamin mulai sekarang dia bakal awet muda. Aku benar, kan?

Ngomong-ngomong, aku tahu Keyla sedang berada di area dapur. Entahlah, apa mungkin karena dari khas wangi tubuhnya itu? Rasanya seperti harum apel segar bercampur wangi teh hijau yang membuatku nyaman. Padahal awal kami bertemu, tidak ada wangi khas seperti itu. Adanya hanya wewangian parfum yang dipakainya. Apakah ini kebetulan atau hidungku sedang konslet sih? Don't know, yang jelas aku sangat menyukai wangi khas tubuh Keyla itu.

"Keyla," panggilku saat masuk ke dalam dapur. Terlihat Keyla sedang mengerjakan sesuatu di depan kompor. Gerakannya seperti seorang yang sedang memasak. Heumm, wangi sedap ini juga langsung menusuk hidungku, membuat perutku semakin keroncongan.

"Oh Melvin!" Keyla menoleh spontan sambil memegang spatula. Aku pun refleks tersenyum dan mendekatinya, lalu tanpa canggung aku memeluk tubuhnya dari belakang.

"Hey, kenapa kau memelukku?" protesnya, tetapi Keyla tidak berusaha sama sekali untuk melepas pelukanku.

"Entah, aku hanya ingin melakukannya. Apa yang sedang kau lakukan sayang?" tanyaku di sela lekukan lehernya. Hemmmm, serius. Wangi tubuhnya membuatku mabuk.

"Aku sedang cuci baju Vin."

"Hah?" tanyaku bingung.

Keyla berdecak sebal, "Apa kau tidak lihat aku sedang memasak? Sudah tahu kenapa masih bertanya," ketusnya. Walaupun hubungan kami membaik setelah tadi malam, tetapi cara bicaranya itu tetap saja masih kasar. Sepertinya aku harus

"Ck ck ck, tidak boleh bicara seperti itu sayang." Aku melepaskan pelukanku dan merangkul pinggangnya dari samping. Keyla sedang menggoreng telur dadar, atau lebih sering di bilang omelete.

"Memangnya kenapa?"

"Yaa tidak bolehlah, itu terdengar kasar dear," ujarku seraya mengelus pipinya. Keyla menaikkan kedua bola matanya ke atas setelah mendengar ucapanku tadi.

"Oke oke, terserah. Sudah duduk sana, mau makan tidak Vin?" Keyla yang sedang menaruh omelete itu ke atas piring, menggoyangkan pinggangnya supaya tanganku terlepas. Aku hanya terkekeh pelan dan menurut tuk duduk di meja tengah dapur. Lalu Keyla menaruh sepiring omelete itu di depanku.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Bad Girl (Melvin D. Franklin)Where stories live. Discover now