Chapter 2

24.2K 913 12
                                    

          AKU tersenyum lebar melihat penampilanku di depan kaca. Riasan wajahku terlihat cocok untuk pakaian yang sekarang kukenakan. Tubuhku dibalut dengan gaun yang panjangnya selutut.

Gaun ini berwarna putih dengan mutiara di bagian pinggang dan bermotif bunga-bunga di bagian dada. Aku mengenakan sepatu hak tinggi berwarna putih yang terdapat pita berkristal di bagian depan.

Dan rambut panjangku yang biasanya lurus dan berwarna hitam kini menjadi bergelombang besar dan berwarna coklat.

Sejujurnya, aku menyukai penampilan baruku. Selama ini, wajah tirusku tidak pernah tersentuh oleh make-up.

Tapi lihatlah aku hari ini, aku terlihat berbeda. Inilah yang seharusnya kudapatkan setelah 8 jam disiksa di dalam kamarku sendiri, mulai dari melakukan wax seluruh tubuh sampai dengan mengukur pinggangku yang membuatku tidak bisa berhenti tertawa.

Bukankah ini gila? Tapi beginilah keinginan Daddy, merombakku habis-habisan dan aku tidak bisa menolak. Tapi setelah kupikirkan, sebaiknya aku berterima kasih pada Daddy karena sekarang aku merasa cantik.

Aku tertawa karena percaya diriku yang berlebihan. Tapi tertawaku terhenti saat Daddy mengetuk pintu kamarku dan aku membukakan pintu kamarku untuknya.

"Ada apa, Dad?"

"Ini sudah pukul enam, sebaiknya kau bersiap-siap turun karena para tamu sudah sampai," ucap Daddy, ia terlihat rapi dengan kemeja putihnya yang dilengkapi dengan jas berwarna putih-emas. Tubuhnya yang tegap dan kekar membuat baju apa pun terlihat cocok untuknya.

"Baiklah, Dad. Aku segera turun dan terima kasih untuk semua persiapan ini," ucapku sambil memutarkan badanku ke kiri dan ke kanan agar Daddy bisa melihat penampilanku.

"Malam ini putriku satu-satunya terlihat bagaikan ratu. Inilah yang Daddy inginkan."

Aku tersipu malu, "Terima kasih, Dad."

"Kalau begitu Daddy turun dulu, rekan-rekan bisnis Daddy sudah banyak yang tiba," ucap Daddy yang berjalan menuju tangga.

Daddy kembali ke aula acara, menyambut para rekan-rekan bisnisnya. Aku kembali masuk ke dalam kamarku dan memberi sentuhan akhir pada wajahku.

Sudah kuduga hari ini akan menyenangkan!

***

Aku berjalan menuju tangga dan menuruni anak tangga satu per satu dengan anggun. Para tamu undangan yang telah tiba menyambutku dengan antusias, aku bahkan sampai bisa mendengarkan bisikan-bisikan mereka.

"Ia sangat cantik."

"Apakah gadis ini adalah putri dari Oscar Steele?"

"Kau harus memenangkan hatinya."

Apa? Kau harus memenangkan hatinya? Aku tersenyum menanggapi semua bisik-bisik mereka. Mereka melihatku dengan mata berbinar. Daddy menyambutku, ia langsung menggiringku ke atas panggung dan memulai acara ulang tahunku.

Acara dimulai dengan bernyanyi lagu 'Selamat Ulang Tahun' untukku kemudian dilanjutkan dengan acara memotong kue ulang tahunku yang bertingkat tiga dengan adonan yang berwarna pastel, warna kesukaanku. Dan setelah itu acara di atas panggung berakhir kemudian para tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati buffet dinner. Daddy langsung menghilang di tengah keramaian, sedangkan aku dikerumuni oleh beberapa remaja seusiaku yang tidak kukenali. Mereka tersenyum manis menatapku, salah seorang dari mereka memberanikan diri untuk mengajakku berkenalan.

"Hallo. Namaku Ellis," ucap Ellis seraya mengulurkan tangan kanannya.

Aku tersenyum dan menjabat tangan kanannya, sebagai tanda sopan santun. Aku juga memperkenalkan diriku, "Aku Amanda."

When I See You AgainTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon