Chapter 11

3.5K 270 3
                                    

          AKU sedang termenung di balkon kamarku. Rumah ini kembali kami tinggali, setelah hampir dua minggu rumah ini disita. Chris pamit pulang setelah mengantarku tiba di rumah dengan selamat. Meskipun kini semuanya terasa begitu jelas, aku masih memikirkan kepergian Jace ke California. Aku bahkan tidak tahu apakah Jace akan kembali ke London lagi atau tidak. Mungkin selama ini kami tidak pernah saling berbagi cerita sehingga aku belum cukup mengenalnya dengan baik. Tapi ada satu sisi seperti dahulu aku mengenalnya. Entahlah, lagi-lagi hanya pikiranku saja.

Aku masuk kedalam kamarku setelah menutup pintu balkon yang dilapisi kaca dengan ukiran-ukiran ranting bunga di setiap sisi. Kukeluarkan ponselku yang tersimpan di dalam koperku, aku mengetik sebuah pesan yang langsung terhubung dengan jejaring sosial milik Jace.

Kuputuskan untuk mengiriminya e-mail.

From : amandasteele@gmail.com

To : jacewlnd@gmail.com

Subject :Hey?

Hey, Jace.

I want to ask you something, if you don't mind?

So, Apakah kamu berencana untuk kembali ke London?

Dari kata-kata yang kau ucapkan tadi, itu seperti menandakan kau tidak akan kembali ke sini dalam waktu dekat. Aku hanya memastikan kamu akan mengunjungiku lagi setelah ini. Karena jujur saja, ucapanmu tadi tidak bisa menghilang dari pikiranku.

Amanda Steele

Aku menekan tombol kirim. Kuketuk-ketuk jariku diatas layar ponselku sambil menunggu Jace membalas e-mailku sesegera mungkin.

Ting!

Aku mendapat satu notification, dengan cekatan aku memeriksanya.

Jace membalas e-mailku hanya dalam waktu kurang lebih lima menit.

From : jacewlnd@gmail.com

To :amandasteele@gmail.com

Subject :Re: Hey?

Hey, Amanda.

Hmm... I don't think so.

Kau tahu bukan kalau ibuku sedang sakit, apalagi ditambah dengan Jack yang selalu mengusik hari-hariku. Dia seperti mimpi buruk.

Kau merasa kehilanganku? Kurasa itu setimpal dengan perasaanku yang sudah kau lukai. Hanya bercanda. Aku tahu setelah ini kau akan dekat dengan Chris. Persetan dengannya.

Jangan merindukanku, karena kurasa aku tidak bisa kembali lagi ke London. Kau pasti tahu bagaimana sifat Jack.

Dari mana kau mendapatkan alamat e-mailku?

Jace Walter

CEO, Walter Enterprises Holdings Inc

Aku membaca e-mailnya dengan saksama. Hah? Ia kelihatannya marah, dan ia berkata aku telah melukai perasaannya. Bagaimana itu bisa terjadi? Aku bahkan tidak menyadari semua tindakanku. Aku kembali mengetik balasan.

From :amandasteele@gmail.com

To : jacewlnd@gmail.com

Subject : Arogan?

Sepertinya kau sedang marah?

Aku baru tahu ternyata kau adalah seorang CEO. Itu terdengar aneh mengingat sejak dua minggu lalu kau menjadi pengawalku. Kau tahu bodyguard? Vibri memberikan julukan itu untukmu, dia berkata memang itu sepantasnya.

Aku harap kau bisa kembali lagi ke London, aku akan mengajakmu berkeliling di sekitar Big Ben atau Thames River. Aku menemukan café yang indah di sana sewaktu tadi sedang dalam perjalan pulang ke rumahku yang sebenarnya, suasananya seperti kembali mengenang sejarah London yang mungkin tidak semua orang ketahui.

Kau bisa membujuk Jack, pria misterius jahat yang mengacaukan hidupku hanya dalam waktu kurun dua minggu.

Dari mana aku mendapatkan alamat e-mailmu benar-benar tidak penting.

Amanda Steele.

Kulayangkan sekali lagi jariku untuk menekan tombol kirim.

Ting!

Wow... Tanggapan dariJace begitu cepat.

From : jacewlnd@gmail.com

To :amandasteele@gmail.com

Subject : Kencan?

Aku sedang dalam perjalanan menuju Heathrow. Kami akan segera terbang ke California hari ini. Mungkin lain kali aku akan mengunjunginya, seorang diri.

Kau seperti sedang menawarkanku sebuah ajakan kencan. Kenapa kau baru membalas perasaanku? It's too late.

Nah, iya. Vibri! Sahabatmu yang menginterogasiku ketika dia membaca sebuah artikel dan di artikel itu terpampang jelas mukaku. Bukannya dia berencana untuk berkunjung ke London? Dia bercerita padaku sekilas.

Jace Walter

CEO, Walter Enterprises Holdings Inc

From : amandasteele@gmail.com

To : jacewlnd@gmail.com

Subject : Berubah...

Aku sedang berbaring di kasurku dengan pikiran kalut. Aku ingin kau menjelaskan semuanya, di sini. Aku harap kau tidak merasa lelah untuk mengetik sebuah cerita yang telah direncanakan oleh pria misterius jahat itu.

Mau bagaimanapun juga, aku akan mengingat Jack sebagai orang jahat yang menghancurkan dua minggu berhargaku.

Hanya dua minggu, bayangkan! Dia bisa mengobrak-abrik hidupku seenaknya dengan menjadikan Chris sebagai pesuruh. Aku benar-benar tidak akan memaafkannya, jahat.

Kau berbeda, Jace. Sifatmu berubah, kau kini terkesan berwibawa dan terasa jauh. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?

Vibri! Aku tidak tahu kepastiannya, mungkin dia akan menemaniku yang sedang dilanda kehampaan ketika kau tidak akan kembali lagi. Dia sahabatku yang terbaik, meskipun sejujurnya sahabatku hanyalah dia.

Hmm... Satu lagi, kuharap penerbanganmu baik-baik saja. Safe flight.

Amanda Steele.

From : jacewlnd@gmail.com

To : amandasteele@gmail.com

Subject : Cerewet?

Aku baru menyadari ternyata kau lumayan cerewet. Maksudku, kau tiba-tiba berceloteh panjang lebar padaku. Tidakkah kau merasa kini kau mempunyai harapan terhadapku?

Kapan kau akan mengirimkan undangan pernikahan kalian? Tidak usah bertanya siapa calon mempelaimu. Sudah pasti dia, cinta pertamamu yang menjadi budak Jack.

Aku akan segera mengirimkan surat undanganku. Kuharap kau mau memeriksa kotak suratmu setiap hari, itu merupakan hari yang penting untukku.

Aku akan segera menikah. Jangan tanya kenapa bisa, atau dengan siapa. Karena aku melakukan itu semua untuk melupakan bayang-bayangmu. Jangan salahkan aku.

Jace Walter

CEO, Walter Enterprises Holdings Inc

Aku menelan ludahku ketika kubaca perlahan-lahan e-mail balasan dari Jace. Ia sedang menantangku! Hah! Aku menyeka air mataku yang mulai berlinang sehingga membuat pandanganku berkaca-kaca. Ketika Jace benar-benar meninggalkanku, barulah aku sadar apa itu arti dari sebuah kata.

Cinta.

Begitu dalam.

Begitu kuat.

Bahkan begitu terobsesi.

Aku seperti mabuk, dan kini yang kurasakan adalah seolah-olah aku tidak bisa hidup tanpanya. Tidak ada penompang yang kokoh pada diriku. Aku hanya bisa menyesali kepergian Jace yang benar-benar membuka mataku.

Sekarang aku merasa terbelenggu.

***

When I See You AgainWhere stories live. Discover now