Eootteokkhaae??! (2/2)

929 131 10
                                    

Suzy mengetuk-ngetukkan kepalanya kemeja. Mau taruh dimana mukanya setelah ini? Dibokong? Ahhh andwae.. apa ia harus memakai topeng berbentuk muka upin-ipin? Ahh tidak tidak. Itu akan semakin membuatnya diperhatikan orang.

"Sudahlah jangan kau risaukan itu, sayang." Sebuah tangan menghalau kepalanya untuk mengetuk kemeja. Tangan myungsoo, ia sangat hapal tangan siapa dan pemilik suara itu.

"Sayang kepalamu!"

"Bagaimana jika kita menjadi sepasang kekasih saja?" Tanya myungsoo yang membuat suzy refleks membogem perut myungsoo.

Bug!

"Awwww Abs ku!" Ujar myungsoo merintih kesakitan. Melihat itu, suzy langsung refleks menangkup pipi myungsoo dan menatap matanya dalam.

"Neo gwenchana? Appo? Eoddi appo?" Tanya suzy. Myungsoo tersenyum dalam hati, walau tonjokan suzy tak begitu sakit namun kesempatan ini tak boleh disia-siakan bukan? Sialan kau tuan kim! Kkkk~

"Igeo.. ne..neomu appo." Tunjuk myungsoo kearah perutnya.

"Kita ke uks ya. Aku akan membawamu kesana." Ujar suzy dengan lembut.

"Panggil aku dengan panggilan sayang dulu." Ujar myungsoo dengan nada yang dibuat seimut mungkin -bagi myungsoo-

"Ish!!" Suzy kesal sehingga pergi berlalu meninggalkan myungsoo.

"Kajima." Ujar myungsoo yang dengan sigap menangkap tangan kanan suzy dan membalikkan badannya. Huh untung belakang gedung sangat sepi.

"Pikyeoo!! Lepaskan! Huh!" Ujar suzy kesal terus meronta. Hingga akhirnya ia terlepas dari tangan myungsoo dan berjalan cepat meninggalkan iblis hitam itu.

▲▶▼▶▲▶▲▶

Suzy menghentakkan kakinya kesal. Ia memonyongkan bibirnya sesekali menghela nafas beberapa kali.

"Wae? Apa sesuatu terjadi?" Tanya sehun yang tiba-tiba datang dengan membawa nakas berisi minuman jus orange. Sengaja suzy datang kerumah sehun dengan cepat supaya ia tak bertemu dengan myungsoo. Entah kenapa bertemu dengan pria itu membuatnya harus melepaskan wajahnya.

"Mulut ini ember, dev." Suzy sesekali memukul bibir merahnya kesal.

"Memangnya kenapa?" Karena sepertinya sehun sangat antusias mendengar ceritanya akhirnyapun suzy menceritakan kejadian kemarin padanya yang mengundang tawa sehun.

"Hahahha. Dasar bodoh!" Sehun tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan airmata, membuat yang ditertawakan hanya melayangkan tatapan sinis seraya memegang sepatu ditangan kirinya.
Melihat itu sehun langsung membungkam kan mulutnya lalu kembali memasang wajah serius miliknya.

"Bukankah akan lebih baik untuk hubungan kalian?" Tanya sehun yang membuat suzy kembali memakai sepatunya sekaligus memasang wajah sedihnya lagi.

"Baik kepalamu. Mau ditaruh dimana wajahku ini devv??!!" Suzy kelabakan dan gelisah yang membuat sehun dengan sangat sabar harus menenangkan sahabatnya yang satu ini.

▲◀▼◀▼▶▼▶▲▶

Myungsoo. Pria tampan itu gelisah didepan rumah suzy. Bulak balik tanpa berniat masuk kedalam rumah tersebut walau ia punya kunci duplikatnya.

Dimana kau suzy?

"Suzy-ah!" Suzy yang baru pulangpun tersentak saat melihat myungsoo yang tengah berdiri didepan pintu rumahnya. Ia tak tahu harus bagaimana jika berhadapan dengan myungsoo.

"Suzy"

"Myungsoo"

Mereka sama-sama memanggil secara serempak.

"Kau duluan."

"Ani lebih baik kau duluan."

"Ladies first, suzy."

"Ehm.. myungsoo, masalah kemarin tolong kau hapus, lupakan, membuang atau menyingkirkan ucapanku semalam. Aku benar-benar mengantuk saat itu. Sungguh." Suzy menelan ludahnya kasar.





▼▶▼◀▼▶
ATTENTION

Hai. Long time no see
Sebenarnya aku udah gak mau update lagi kelanjutannya karena aku udah benar-benar lupa cerita ini. Kalian juga kan?

End or next?

DEvil(?) Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang