Kim Myungsoo

701 94 7
                                    

Aku disini tak peduli kau acuh akan kehadiranku..
Jika kau mau tahu, aku selalu memandangmu..
Disisimu aku selalu ada..
Tak peduli bahwa statusku bagimu itu apa..
Aku disini..
Bisakah kau melihatku satu kali saja?
Bisakah?

▶▼▶▼▲▶▲▶▼▲

Myungsoo

Kim Myungsoo

Hanya nama itu yang terngiang dipikiran semua orang yang berkumpul didepan ruang Unit Gawat Darurat menunggu kondisi namja jahil itu.

Tap

Tap

Tap

Tap

"Myungsoo!" Lirih seorang yeoja yang berlarian menuju ruang UGD itu, air matanya tetap berlinang dan matanyapun sembab. Semua menatapnya dengan tatapan iba dan kasihan.

"Wae geurae, eommonim? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Saat yeoja itu bertanyapun yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu menunduk.

"Myungsoo tak apa-apa kan? Dia namja kuat, Sae Ronnie. Kau tahu sendiri kan oppamu itu namja yang paling kuat." Suzy, yeoja itu menghampiri adik kecil Myungsoo yang sedang terisak melihat Eonni yang sangat dicintai Myungsoo meronta-ronta kepadanya berharap ia akan menjawab 'iya'

"M..myungsoo oppa hiks.. Kritis eonni."

Lutut Suzy lemas saat kata itu keluar dari mulut Saeron. Ia terduduk lemas dilantai. Ia tak tahu akan seperti ini.. Jika saja ia memperbolehkan Myungsoo menginap.. Jika saja ia mengiyakannya.. Jika saja..

"Gotjimal.."

"Suzy-ah, berdirilah.. Myungsoo takkan suka jika kau seperti ini.. Myungsoo tak suka jika kau menangis." Ujar Ny. Kim berjongkok dihadapan Suzy yang menatapnya dengan sendu.

"Eommonim, kenapa Myungsoo membohongiku? Myungsoo bilang ia akan terus bersamaku. Ia bahkan sekarang masih berada didalam ruangan itu." Suzy merengek seperti anak kecil, menangis, meronta dan terisak.

"Kau percaya kan bahwa Myungsoo itu kuat? Ia akan kembali Suzy, ia akan kembali. Percayalah padanya.." Suzy memeluk tubuh Ny.Kim dan mengangguk.

"Seharusnya aku memperbolehkan Myungsoo menginap... Aku rindu Myungsoo.."

▶▼▶▲▶▲◀▲

Keesokan harinya

Suzy, yeoja cantik itu tak bosan datang setiap hari ke kamar rawat bernomor 112, Yup itu adalah kamar rawat Myungsoo.
Sudah hari ke-3 sejak hari kecelakaan yang membuat Myungsoo kritis. Namun sebuah keajaiban datang padanya dan dokter bilang Myungsoo sudah boleh dipindahkan ke kamar rawat.
Tetapi entahlah, Myungsoo bahkan tak mau membuka matanya hingga hari ini.

"Myungsoo.. aku datang." Suzy menghampiri Myungsoo yang terbaring lemah dengan selang infus yang menggantung ditangannya.

"Kenapa kau tak mau membuka matamu? Kau marah padaku, eoh? Kau tahu.. Aku tak punya teman disini, hanya ada Sehun yang menggantikanmu. Heh.. namun Sehun terlalu baik untukku Bully. Kembalilah, Myungsoo.." Ujar Suzy bercerita pada Myungsoo yang bahkan takkan mendengarkannya. Matanya berkaca ketika memori didalam kepalanya memutar kenangan-kenangan indah saat ia bersama Myungsoo dulu.

Ia pegang tangan kaku yang sudah terhubung dengan selang infus itu. Ia selalu bertanya, kapan myungsoo bangun? Sampai kapan ia akan seperti ini terus?

"Jebal ireona." Gumamnya dengan air mata yang sudah tak bisa ditampungnya lagi. Ia menyesal sudah membully myungsoo dulu. Ia janji takkan membullynya lagi, ia janji akan mentraktir myungsoo makan setiap hari, ia janji akan bersikap manis pada myungsoo jika lelaki itu bangun dari tidurnya yang menurutnya panjang.

Ia janji

Bae suzy janji itu.


▲▼▶▲▶◀▲▲▶▶

Kkeut!

Mian lama update :(
Long time no see!
Masih ada yg tau cerita ini? Pasti gak ada kan? :(

Please vomment^^

DEvil(?) Beside MeWhere stories live. Discover now