chapter 17 ✔

23.6K 1.1K 13
                                    

Author POV

Arnol melangkah keluar dari gudang itu dan tersenyum penuh kepuasan. Ia hanya tertawa kecil saat mendengar Clara berteriak dan terjatuh setelah itu tak ada lagi suara.

"Misi kita sudah selesai Arnol, sekarang apa selanjutnya?"

Tanya salah satu dari teman Arnol.

"Nih !! Ni pistol lo hancurin agar tidak ada barang bukti. Terus, lo ber 6 gebukin gue sampe pingsan!"

Mereka ber 6 terperengah kaget.

"Apa? Apa yang lo lakuin ?"

Arnol tersenyum licik dan berdiri tegap menyander ke pintu gudang yang telah tertutup.

"Agar gue keliatan baik !"

Ucapnya dingin, lalu dia melihat ke 6 temannya itu.

"Kakak kakak nya Clara pasti dateng, dia bakal nyari Clara sampe kesini. Karna mereka pasti bisa menemukan tempat ini. Jadi tunggu apa lagi? Keroyokin gue, gue gak akan ngelawan. Jadi setelah gue pingsan, lo semua kabur jadi ini seperti kejahatan bukan? Kejahatan terhadap gue sama Clara. Ingat hilangin semua barang yang merupan bukti termasuk pistol."

Setelah Arnol selesai bicara, ke 6 temannya itu membuang nafas lalu meninju Arnol dengan keroyokan. Arnol merasa kesakitan, tetapi dia merasa puas.

Bukk!!

Bukk !!

"Aww !! Haha !"

Bukk!!

Bruakk !

Arnol jatuh dengan wajah babak belur, badan pun mungkin lebam lebam. Ke 6 temannya berlari dan menghilang di kegelapan malam. Malam yang sunyi dan meredup akibat awan hitam yang menyebar dilangit malam ini menjadi saksi bisu atas kejadian yang terjadi pada antara Clara dan Arnol.

"ARNOL !"

Teriak Andre sambil berlari mendekati temannya itu, Demian dan Steven juga mendekatinya.

"Dia pingsan, dia kek dikeroyok eh, kemana clara ?? YA TUHAN !!"

Steven merasa gelisah begitu juga Andre dan Demian. Demian membuka pintu gudang itu dan melihat sayup sayup Clara dan genangan darah disekitar badannya. Demian merasa kelu dan bergetar, sperkian detik ia pun berlari dan duduk memeluk Clara.

"CLARA !!! CLARA !!!"

Teriak Demian sambil menangis, Steven dan Andre terperangah sangat kaget. Mereka berdua meninggalkan Arnol didepan dan menghampiri Alara dan Demian.

"Clara !!"

Gumam Andre lirih dan dia juga menangis melihat keadaan adiknya itu.

"Ayo cepat bawa kerumah sakit."

Ucap Steven gelisah lalu menggendong adiknya itu, Demian pun membantunya.

"Andre, lo bawa Arnol juga cepat !"

Ucap Demian sembari menelfon seseorang sedangkan Steven berjalan keluar dengan terburu buru.

"Tahan Cla tahan... Lo pasti akan selamat pasti!!"

Ucap Steven pada adiknya itu dan mencium keningnya. Ia menangis dan berjalan hampir berlari. Suasana semakin mencekam dan hujan pun turun deras, suasana yang kelam menyaksikan mereka yan terburu buru ke arah villa.

"CEPAT !!"

Teriak Demian kepada Andre yang sudah dimobil menyambut tubuh Clara.

Andre berpindah tempat ke bagian depan untuk mengendarai mobil, Steven duduk disamping pengemudi sedangkan dibagian penumpang ada Demian yang menjadi penopang Clara. Mobil melaju cepat saat hujan mengguyur deras.

I AM A MAFIA NOT A NERD (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang