Chapter - 23(Sequel) ✔

25.9K 869 16
                                    

Semilir angin menerpa wajah Arnol, ia duduk disebuah kursi ditaman dekat Rumah Sakit itu dengan wajah yang sangat kacau. Ia duduk dengan perasaan racau.
Apa yang terjadi????

Batinnya berkecamuk, ia berdiri dan matanya membulat saat melihat perempuan yang ia cintai duduk dikursi roda dengan perban dikepala.

Dinda yang memegang kursi roda Clara dibelakang, Steven, Demian, Rizky dan Andre melihat Arnol puas.

"Apa ini?," tanya Arnol yang masih lekat menatap Clara yang sedikit pucat itu.

Mereka terkekeh kecuali Clara, ia tak punya tenaga untuk menertawai Arnol yang bodoh itu.

"Apa yang kalian lakukan? Clara terlihat letih," ujar Arnol tanpa memerdulikan mereka yang tertawa, ia hanya menatap Clara sendu.

Dinda mendorong kursi roda yang ditempati Clara kearah Arnol. Arnol tersimpuh mensejajarkan posisi nya agar sejajar dengan Clara.

"Lo bodoh, mau aja dibohongi mereka," ucap Clara sembari menjitak Arnol. Tanpa perlawanan, Arnol tetap menatap seseorang yang didepannya dengan perasaan campur.

"Apa lo tuli? Lo buta? Eh Arnol!! Iihh nih orang," Clara sedikit kesal. Buliran air mata keluar dari mata Arnol, Clara terdiam sejenak dan terkekeh. "Lo cengeng banget duh!" Clara menghapus buliran airmata itu dengan tangannya terangkat lemah.

"Lo bikin gue khawatir, gue cinta sama lo Cla," Arnol memeluk Clara dengan lembut karna takut menyakiti tubuh lemahnya itu. Arnol memendamkan kepalanya pada bahu Clara.

Clara tersenyum, ia meletakkan dagunya pada bahu Arnol, Clara menutup matanya dan dari sudut matanya terlihat aliran airmata yang deras. Bahunya berguncang membuat 2 insan itu menangis bersama sama.

Andre melihat luka besar yang terdapat pada Clara sudah menutup sedikit demi sedikit. Demian dan Steven tersenyum sembari menautkan tangan mereka pada istri istrinya masing masing.

Dinda dan Rizky juga saling merangkul melihat Arnol dan Clara benar benar bersatu. Mereka sengaja mempermainkan Arnol, karna itu permintaan Clara sendiri.

Saat itu, Arnol lah yang sering menemani Clara untuk berobat dan terapi agar keadaan Clara normal.

Hampir satu tahun mereka bersama melewati banyak hal dengan keseharian yang bahagia.
Clara tersenyum melihat Arnol yang antusias memilih cincin untuk dirinya dan Arnol.

Minggu depan mereka sudah menikah. Cepat, mereka menginginkan itu cepat. Mereka ingin hidup bahagia dengan halal.

Hari pernikahan telah berlalu sejam yang lalu dan sekarang sedang berlangsung peresepsian.
Keluarga Clara dan Arnol berkumpul dengan bahagia.

"Tante cantik sekali, Om juga tampan," ujar seorang bocah berumur 2tahun dengan lancar. Ia digendong oleh Demian dan disampingnya Renata, istrinya.

Clara terkekeh dan mencubit gemas bocah pria itu, "Thanks john!" Arnol juga melakukan hal yang sama, "Thanks juga john tampan."

Resepsi telah berjalan lancar dan mereka berdua istirahat di sebuah rumah yang telah dibeli Arnol tak jauh dari hotel milik keluarganya yang ditempati untuk resepsi.

"Kenapa lo liat gue kek gitu?," tanya sarkasme Clara. Arnol tersenyum manis dan menarik Clara kepelukkannya, "Lo sama kek yang dulu."

Malam itupun menjadi malam terindah 2insan tersebut. Clara mendapatkan pria yang ia cintai begitu pula Arnol mendapatkan wanita yang ia cintai.

Banyak masalah yang dihadapi mereka berdua dengan suka duka yang pernah dilalui. Tak perduli dendam dengan dendam, sekarang mereka bersatu akibat dendam yang pernah diukir dan ditutup dengan kebahagiaan serta cinta.

I AM A MAFIA NOT A NERD (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang