Lima.

135K 7.4K 247
                                    

Sampe part lima dulu yah. Kalo udah berkembang baik bakalan dilanjut lagi.

Diatas ada Laura. Cantik kan? Iya lah. Gue gak tau namanya siapa asal nyomot di google wkwkwk

Intinya diatas ada Laura.

_______________________________________


"Mik. Gue pulang yah?". Tanya Laura yang sudah melihat jam dan menunjukan bahwa hari mulai malam.

11:30

"Gue anter ya Ra". Ucap Miko yang siap menyambar kunci mobilnya. Namun Laura menahannya.

"Gak usah kak. Udah malem. Gue udah pesen taxi ko". Ucap Laura sepenuhnya berbohong.

Berapa kali Laura berbohong hari ini?.

"Yakin? Udah sampe taxinya?". Tanya Miko menatap Laura.

"Udah ko. Eumm bajunya gue pinjem dulu yah gue bawa pulang biar di laundry dulu". Ucap Laura menatap Miko. Laura beranjak bangun dari duduknya.

"Buat lo aja". Miko juga beranjak bangun dari duduknya. Mengikuti langkah Laura.

"Eumm celana basket lo bukannya dipake? Kan lo anak basket? Ketua lagi.". Tanya Laura keluar dari apartemen Miko. Miko mengikuti langkah Laura.

"Eh bentar. Lo gak masuk?". Tanya Laura saat tau Miko mengikutinya sampai kedepan lift.

"Masuk ke apartemen gue lagi?". Tanya Miko yang dibalas anggukan kepala Laura.

"Gue mau anter lo sampe lantai bawah. Mastiin kalo lo gak pa-pa". Ucap Miko membuat Laura menunduk malu.

Ting.

Pintu lift terbuka. Laura dan Miko masuk kedalam. Menunggu sampai lift mengantarnya ke lantai dasar.

Ting

Pintu lift terbuka lagi saat sudah sampai pada lantai dasar. Laura dan Miko keluar dari lift. Masih dalam keadaan diam diantara keduanya sampai Miko menghentikan langkahnya dipintu keluar apartemen.

"Sampe sini aja Mik". Ucap Laura menatap Miko.

"Eumm lo gak pa-pa sendiri?". Tanya Miko lagi. Menatap Laura penuh khawatir.

"Gak pa-pa gue duluan ya Mik". Ucap Laura meninggalkan Miko. Miko tersenyum kecil dan masuk kedalam apartemennya lagi.

Laura menarik dan menghembuskan nafas nya pelan. Mengulangnya terus- menerus berusaha menetralkan jantungnya yang tiada hentinya berdetak cepat.

"Huhh". Laura memantapkan langkahnya. Tidak jauh berjalan dari apartemen mulut Laura mulai dibekap dengan tangan berukuran besar.

Laura terus meronta sampai pandangannya mulai menghitam.

******

"Duh". Laura meringis pelan. Menyentuh keningnya yang mulai terasa berat.

Laura sadar akan sesuatu.

Mata Laura membulat sempurna. Oh! tadi dia dibekap seseorang pada bagian mulutnya. Laura menegapkan tubuhnya. Menatap sekeliling dan Laura sadar sekarang dirinya berada didalam mobil.

Laura mengedarkan pandangannya dan menatap seorang laki-laki yang matanya sedang menatap lurus-lurus ke depan. Dengan kedua tangannya menggenggam stir mobil.

"Na---Nath?". Ucap Laura terbata-bata. Laura mengerjapkan matanya berulang kali dan menatap kesebelahnya lagi.

Benar dia Nathan.

Nathan And Laura Where stories live. Discover now