Tiga Belas.

84.1K 5.7K 87
                                    

Laura menahan nafasnya saat air mulai membasahi kepalanya. Mata Laura ditutup rapat. Mulutnya diikat kain dengan kuat. Laura tidak bisa melihat keadaan sekitar karena matanya tertutup. Tangannya perih. Laura sedang diikat dikursi.

"LEPASIN GUE!!!". Teriak Laura. Seorang perempuan bersama teman-temannya menjatuhi kepala Laura dengan terigu. Ditambah lagi dengan air tinta hitam.

"Cabut guys". Ucap pemimpinnya tanpa suara. Dengan langkah santai mereka pergi dan mengunci gudang sekolah ini. Meninggalkan Laura yang tengah menangis. Mulutnya terasa sangat pahit saat cairan tinta masuk kemulutnya tanpa sengaja.

"Tolong!!". Ucap Laura dengan lemah.

"Please, Help". Bisik Laura dengan suara yang tertahan karena kain bekapannya.

*******

Nathan duduk dipinggir lapangan. Sedari tadi Nathan melihat jam tangannya yang terus bergerak. Nathan masih menunggu Laura dilapangan. Nathan menghembuskan nafas lelah dan bangkit dari duduknya.

"Gue tau lo marah sama gue tapi seenggaknya lo percaya Ra kalo gue beneran mulai suka sama lo". Ucap Nathan berlalu pergi. Nathan fikir Laura pasti sudah pulang lebih dulu dan meninggalkan Nathan.

Dengan langkah berat Nathan menuju parkiran dan menaiki motornya. Melajukan motornya dengan kecepatan penuh menuju pulang kerumahnya.

Saat sampai dirumahnya Nathan sudah diocehi oleh Bundanya, Crystall.

"Kamu nih gimana sih baju besok masih dipake kok malah main ujan-ujanan!". Ucap Crystall saat melihat Nathan tengah duduk disofa dengan santainya tanpa mengganti bajunya.

"Cepet sana mandi, sakit aja lo". Ucap Nabilah yang sedang memakan cemilannya sambil menonton tv.

"Iyaaa". Jawab Nathan dengan lemasnya. Dengan langkah gontai Nathan menaiki tangga rumahnya dan menuju kekamarnya.

"Abang lagi kenapa kak?". Tanya Nathen yang merebut cemilan Nabilah.

"Galau kali". Ucap Nabilah acuh lalu membuntuti ibundanya kedapur.

"Bunda masak apa?".

*******

Suara notif line yang berulang kali berbunyi membuat Nathan sadar dari tidurnya. Dengan mata yang tertutup Nathan mencari hanphonenya yang selalu berada disamping bantalnya.

"Siapa sih pagi-pagi udah bacot". Gumam Nathan dengan mata yang terbuka sedikit.

Rafly : Nath gila! Lo harus kesekolah pagi ini sekarang!

Rafly : Nath gece!!

Rafly : Woii PEA! Bangun napa

Rafly : Astaga

Nathan mengucak matanya dan bangkit dari tidurnya dengan malas. Lagipula saat Nathan melihat jam Nathan masih memiliki waktu tidur 60 menit lagi. Nathan malas datang pagi. Tidak seperti sahabatnya itu, Rafly. Walaupun Rafly sangat nakal namun Rafly selalu datang pagi kesekolah.

Nathan : Ngapain sih lo nyuruh gue dateng pagi-pagi? Kaya ada hal penting aja

Rafly : Ini lebih dari penting! Laura dibawa kerumah sakit. Tadi pagi gue sama Angel nemuin dia digudang pas bu Aya nyuruh gue buat naro buku-buku gak kepake digudang.

Mata Nathan membulat. Rasa kantuk Nathan hilang digantikan dengan rasa khawatir Nathan.

Nathan : Gue gak suka bercanda ya Raf

Nathan And Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang