Dua Puluh Tiga.

85.4K 5.5K 132
                                    

Semua nampak khawatir menunggu Dokter yang akan keluar dari ruang rawat Laura. Membawa kabar yang entah diketahui keluarga Laura maupun teman Laura. Namun semuanya berdoa bahwa kabar baik yang akan mereka dengar.

Semua nampak khawatir. Memikirkan sesuatu dengan jalan pikiran mereka masing-masing. Tak lamanya dokter pun keluar ruangan.

"Gimana sama anak saya dok?". Tanya Naha sebagai Ibunda Laura. Semua sadar dari lamunannya dan menghampiri dokter.

"Laura baik-baik saja setelah kami suntik obat penenang. Kami menemukan cairan yang tercampur didalam kantung penambah darah Laura. Sepertinya ada yang sengaja mencampurkan nya kedalam". Ucap Dokter. Miko dan Nathan saling tatap.

"Saya permisi. Karena masih banyak pasien yang harus saya periksa". Ucap Dokter yang dibalas anggukan kepala Naha.

"Mending kita masuk aja". Ucap Angel dan Fellu. Ohh jangan samakan Angel yang bersahabat dengan Laura. Angel yang ini adalah sahabat baik Laura. Memiliki nama yang sama dengan Angel sahabat Bila.

Setelah satu persatu masuk giliran Nathan yang masuk kedalam. Nathan menghembuskan nafas pelan dan berjalan masuk.

Bunyi pendeteksi detak jantung (maaf aku gak tau namanya apa) memenuhi ruang kesunyian. Nathan menatap Laura dengan tatapan sendu. Nathan tidak tau Laura memiliki penyakit apa. Tidak ada yang memberi taunya.

Laura sedang tertidur lelap. Wajahnya nampak damai dari yang sebelumnya. Nathan menggeser kursi kesamping kasur Laura. Setelah di rasanya nyaman Nathan duduk disamping Laura.

"Entah kenapa rumit jelasinnya. Gue juga bingung sama kisah hidup gue ribet banget". Ucap Nathan mengelus telapak tangan Laura.

Namun Laura masih lelap dalam tidurnya.

"Allah baik ya sama gue. Udah matahin hati gue buat orang yang salah. Dan kembali sambungin hati gue buat orang yang bener. Maksudnya bener buat gue cintain". Ucap Nathan.

"Cepet sembuh Ra. Kita semua nunggu lo disini". Ucap Nathan dengan senyum manisnya.

*****

1 tahun kemudian...

Laura terdiam duduk didepan jendela kamarnya. Oh bukan kamar. Namun ruang rawat yang beberapa hari yang lalu Laura tempati. Laura menatap salju yang turun. Cuaca sedang dingin. Laura merindukan sosok laki-laki yang selalu membuatnya uring-uringan saat masa SMA.

"Kangen sama lo Nath". Ucap Laura menyentuh jendela kamar rawat nya.

Laura mengisi waktu liburannya dengan masa perawatannya. Laura sedang berusaha akan kesembuhan penyakitnya.

Tidak ada yang tau kalau Laura sudah berada di Amerika. Laura yang meminta saat Laura tersadar waktu itu di Asia. Laura tidak ingin semuanya menjadi sedih akan kepergiannya.

Flashback On!


Laura mengerjapkan matanya. Kepalanya terasa sakit. Lebih sakit dari sebelumnya.

"Kamu sadar sayang?". Ucap Bunda Laura. Laura mengangguk.

"Dokter abis meriksa kamu. Dia bilang gak bakal lama lagi kamu sadar dan bener. Kamu sadar". Ucap Bunda Laura.

"Bun, kenapa banyak koper?". Tanya Laura saat melihat sekeliling.

"kamu dinyatakan naik kelas dengan bantuan nilai harian dan ulangan sebelumnya sayang. Walaupun kamu gak dapet peringkat baik tapi Bunda maklumin". Ucap Bunda membuatku mengangguk paham.

Nathan And LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang