Delapan Belas.

88.2K 5.5K 599
                                    

Aku baca comment kalian lucu-lucu banget wkkwkwk...

Btw aku gak suka dipanggil 'thor' atau 'author' jadi kalo bisa sih panggil nama aku Aqilah aja atau disingkat 'Qil' terserah sih asal jangan Author ya soalnya aku ngerasa belum jadi Author yang baik banget... itu aja

_______________________________________

Laura berjalan santai menuju kelasnya. Rambutnya nampak berantakan. Wajahnya terlihat masam. Bibirnya pucat menahan sakit yang menohok pada hatinya.

Ohh Laura lupa kalau dulu Laura sering dibawa kerumah sakit dan Laura tidak pernah diberi tau akan penyakitnya. Orang tuanya hanya berkata saat Laura bertanya 'semua akan baik-baik saja'. Namun nyatanya sekarang Laura merasa aneh pada dirinya.

Suara berisik membuat Laura mengernyitkan dahi bingung. Siapa yang siang-siang gini belum pulang sekolah?.

Tadi Laura memang menghabiskan waktu pelajaran terakhirnya di taman belakang sekolah. Laura sedang benar-benar tidak mood untuk ke kelas. Laura takut bertemu Nathan lagi.

Namun yang Laura inginkan tidak seperti yang ia bayangkan. Teman-temannya termasuk Bila dan Nathan ada didepan kelasnya.

"Anjirr loo gilaaaaa". Teriak Fellu saat Rafly menganggunya.

"Gila karna cintamu". Ucap Rafly.

"Anjayyy hahahaha!!". Tawa semuanya.

Laura berjalan pelan menuju kelasnya.

"Najis jijik gue". Sahut Fellu dengan tampang jijiknya.

"Lohh Ra! Itu Laura!". Teriak Bila menunjuk Laura saat langkahnya semakin mendekat. Laura memasang wajah tanpa senyumnya.

Kalau dipikir-pikir mana Laura yang dulu selalu ceria? Laura yang hiperaktif dan tingkat ke-kepoannya tinggi? Semua menghilang.

"Ra lo kenapa?!". Ucap Bila menyentuh pergelangan tangan Laura. Laura menghentikan langkahnya dan menatap Bila tajam dengan wajah datar.

"Ra kok lo berantakan banget?!". Ucap Fellu panik.

"Ra lo gak papa?". Tanya Nathan. Bila Fellu, Angel, Gilang dan Rafly menatapnya. Keadaan mulai hening.

"Gue gak pa-pa". Jawab Laura dengan nada pelan bahkan seperti berbisik.

"Ra keadaan lo berantakan banget. Lo gak mungkin gak pa-pa. Lo gak bisa bohongin gue". Ucap Fellu menatap Laura lekat.

Dan untuk yang pertama kali Laura menyesal memiliki teman seperti Fellu. Fellu akan tau apa yang ingin dia cari tau lewat tatapan mata. Makanya Laura memandang Bila dengan tatapan kosong. Tidak mau menatap Fellu.

"Ra lo bisa bilang gak pa-pa tapi hati lo lagi gak kenapa-kenapa". Ucap Angel kini. Nathan menatap Laura bingung.

Nathan benar-benar tidak tau kenapa Laura menjadi bersikap datar seperti ini. Apa karena masalah kemarin?.

Laura menggeleng lemah. Dengan langkah santai Laura masuk kedalam kelas. Mengambil tas nya dan kembali berjalan keluar.

"Ra lo kita anter pulang ya". Ucap Bila sok baik. Ditatapnya lagi Bila dengan tatapan kesal.

Angel dan Fellu hanya memutar bola matanya malas.

"Gue.bisa.pulang.sendiri". Ucap Laura penuh penekanan.

"Tapi Ra---"

"LO BISA DENGER GAK SIH!!! GUE BISA PULANG SENDIRI. DAN LO SEMUA!!! BERENTI JADI SAHABAT GUE. JAUHIN GUE MULAI SEKARANG!". Teriak Laura dengan suara bergemetar. Air matanya sudah menumpuk dipelupuk matanya. Wajahnya memerah. Nafasnya pun sudah naik turun.

Nathan And Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang