Tiga puluh Lima.

86.9K 4.7K 191
                                    

Semua berbondong-bondong turun dari bis. Kali ini bis sudah sampai di tempat tujuan. Nathan celingak-celinguk mencari Laura yang belum terlihat.

"Nath liat Laura?" Tanya Fellu. Fellu lupa membangunkan Laura tadi dan langsung turun begitu saja. Hari sudah sore kali ini. Bahkan sudah menampakan warna jingga pada langit.

"Lah lo kan se-bis sama dia." Ucap Nathan.

"Iyah tadi gue lupa bangunin dia, pas masuk bis aja gue langsung tidur." Ucap Fellu.

"Pacar gue emang rada-rada." Ucap Rafly menepuk keningnya.

"Haii guyss, loh Laura mana?" Tanya Gilang yang dibelakangnya sudah ada Angel yang sedang menyandarkan dagunya pada pundak Gilang. Angel masih sangat mengantuk.

"Gue cari dulu." Ucap Nathan memberi tas nya kepada Gilang begitu saja membuat Gilang melongo.

"Dasar ye tuh anak." Ucap Gilang menggelengkan kepalanya.

Nathan mengitari parkiran bis. Mencari dimana bis yang Laura tempati. Matanya tidak putus-putusnya melihat sekeliling. Memastikan bahwa ia dapat menemukan gadisnya itu. Mata Nathan membulat saat melihat bis yang ditumpangi Laura sudah didepan mata.

"Pasti belum bangun nih anak." Gumam Nathan masuk kedalam bis. Mata Nathan membulat saat matanya sudah melihat Laura yang sedang tertidur pulas di pundak Mark dan Mark yang sedang menatap kearah luar jendela. Kedua tangan Nathan terkepal hebat lalu Nathan menghampiri Mark.

"Laura." Ucap Nathan membuat Mark menoleh ke arah Nathan.

"Ra bangun." Ucap Nathan menarik tangan Laura agar tidak kembali bersandar pada pundak Mark.

"Maaf jangan kasar sama cewek bisa?" Ucap Mark menahan tangan Nathan. Laura mengerjapkan matanya berulang kali. Laura sudah bangun dari tidurnya.

"Tapi dia cewek gue. Lo kalo mau cari ribut bukan sekarang waktunya." Ucap Nathan penuh penekanan. Mata Laura membulat saat sadar akan sesuatu.

"Dimana kita?" Tanya Laura celingak-celinguk dengan wajah yang baru bangun tidur.

"Kita udah sampai Ra, ayo turun." Ucap Nathan menarik tangan Laura. Mau tak mau Laura bangkit dari duduknya dan mengikuti arah kemana Nathan menarik tangannya.

"Dasar aneh." Ucap Mark bangkit dari duduknya. Tiba-tiba saja mata Mark menatap suatu tali yang menjuntai dari atas rak untuk menaruh tas pada bis.

"Tas?" Gumam Mark melihat tas selempang kecil berwarna hitam. Dilihatnya pinggiran tas itu terdapat ukiran kecil bernama Laura. Mark tersenyum penuh arti.

"Dasar teledor."

******

"Kemana aja sih lo Ra baru dateng, udah mau malem nih kita buat tendanya." Ucap Angel. Laura masih duduk diatas kayu yang lumayan besar. Matanya masih sayup-sayup ingin memejamkan matanya saja.

"Gue ngantuk." Ucap Laura singkat menelungkup wajahnya diatas lipatan kedua tangannya. Angel mendengus malas dan membangun tendanya.

"Sini biar kita-kita aja mending lo bantu anak cewe yang lain masak." Ucap Nathan dan Gilang. Rafly juga ikut membantu.

"Gitu dong dari tadi, thanks ya." Ucap Angel menepuk pundak Nathan dan berlalu pergi membantu Fellu memasak. Bukan hanya Fellu namun siswi lainnya juga.

Nathan tersenyum kecil saat melihat wajah Laura yang nampak sangat lelah. Bahkan masih sempatnya tidur dalam keadaan duduk meringkuk seperti itu.

Nathan And Laura Où les histoires vivent. Découvrez maintenant