Sembilan Belas.

88.4K 5.3K 353
                                    


Sesabarnya seseorang menunggu kepastian pasti ia akan menemukan titik lelah untuk bertahan.

______________________________________

"Laura sama gue". Ucap Nathan kekeuh pada pendiriannya.

"Laura udah gue ajak berangkat bareng duluan". Ucap Miko dengan wajah datarnya.

"Gak Laura sama gue". Ucap Nathan membuat Laura menghembuskan nafas lelah. Sudah dua puluh menit Laura berdiri didepan rumahnya dan Nathan dengan Miko masih berebut akan siapa yang mengantarnya ke sekolah.

"Kak!!!". Teriak Nathalia yang berlari kecil keluar rumahnya.

"Apa?". Jawab Laura datar.

"Nathen belum dateng ya?". Ucap Nathalia celingak-celinguk menatap sekeliling.

"Nathen masih tidur dirumah. Dia biasa bangun siang". Jawab Nathan yang termasuk kakaknya Nathen itu.

"Ah elah kebiasaan banget dah cowok gue". Gerutu Nathalia. Sadar akan sesuatu Nathalia menutup mulutnya itu.

"Upss". Cengir Nathalia.

"Lo jadian sama adek gue?". Tanya Nathan.

"Sama Nathen anak basket itu?". Tanya Miko lagi. Nathalia mengangguk antusias.

"Dia tuh badboy tapi romantis gituu tauu, gue sukaaaa. Kaya cogan yang ada di wattpad banget". Ucap Nathalia memeluk tasnya begitu erat. Tadi Nathalia memang masih menenteng tasnya.

"Nath lo sama adek gue aja gimana? Kita udah mau telat gini. Gue sama Miko". Ucap Laura sekuat tenaga memberanikan diri menatap Nathan.

"Tapi Ra---"

"Yuk Mik". Ucap Laura sudah bertengker manis diatas motor ninja Miko.

"Gue duluan Nath". Ucap Miko.

Nathan menggerutu kesal. Niatnya Nathan ingin curhat dengan Laura selama perjalanan tentang Bila kandas sudah.

"Yuk Nath". Ucap Nathan yang dibalas anggukan kepala Nathalia.

******


"Ra lo bisa cerita sama kita". Paksa Fellu ditengah pelajaran bu Yeti. Guru Sejarahnya.

"Fel ini masih jam pelajaran. Nanti juga gue cerita kalo gue udah siap". Ucap Laura tanpa mengalihkan pandangannya pada papan tulis.

"Bu saya izin ke toilet ya buk". Ucap Gilang membawa plastik yang sudah ditiup menjadi balon.

"Mau ngapain? Kamu pasti mau meledakin plastik itu kan? Ganggu kelas lain tau gak. Duduk cepet!". Ucap bu Yeti.

"Yahhh bu saya kebelet. Plastik ini mah mau saya buang". Ucap Gilang berbohong. Nathan dan Rafly hanya menahan tawa saja.

"Gak! Cepet duduk".

"Yaelah buk". Ucap Gilang kembali berjalan kearah tempat duduknya yang berada dipojok belakang. Namun saat berjalan Gilang memeledakan plastik yang sudah ditiupnya tadi.

DUARR!!!

"Anjirr lang kaget gue bego!". Teriak Revan. Teman sekelas Laura dan Nathan. Revan yang sedang asik tidur terbangun akibat ledakan plastik dari Gilang.

Bu Yeti menoleh ke arah Gilang. Gilang hanya cengengesan saja.

"Ampun bu". Ucap Gilang menyatukan kedua tangannya.

Nathan And Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang