7✔️

1.7K 258 23
                                    

Gue kembali mengedarkan pandangan ke jalan raya. Tiba-tiba, terdengar alunan musik dari tape mobil Luke. Mungkin Luke bosen kali, jadi dia pengin muter lagu. Kebetulan sekarang kita lagi kejebak macet.


"And hey! Would you

Like to look

Outside sometimes? No."

The 1975 – Love Me. Gue tau banget lagu ini! Jangan bilang selera musik gue sama Luke sama. Atau ini yang dinamakan jodoh, Ya Tuhan. Luke mulai melantunkan lagu tersebut. Suara seksinya membanjiri telinga gue. Telinga gue jelas menikmatinya, sangat.

"I'm just with my friends online

And there's things we'd like to change

Next thing you'll find you're reading 'bout yourself

On a plane, fame, what a shame

Oh, well, just keep looking, looking, looking, looking"

Pengin banget nimbrung Luke nyanyi karena gue tau banget lagu ini, tapi apa daya? Gue takut ntar malah gimanaaa gitu. Jadi gue memutuskan untuk mengurungkan niat gue nyanyi bareng Luke. HAHAHA.

"Kalo mau nyanyi, nyanyi aja kali." Kata Luke. Kok dia bisa baca pikiran gue sih?!

Gue menatap Luke yang ternyata sedang menatap gue disertai dengan senyuman manis di bibirnya. "Okey, gue ikut nyanyi. Hehe"

"And love me

If that's what you wanna do

And love me

If that's what you wanna do.."

"Giliran lo!" Seru Luke antusias.

"Oh, so sack off your calendar

Give it to the people

Be the man that

Gets 'em up on their feet

Say "Oh, oh, oh, oh, oh"" Lanjut gue sambil sedikit menggoyangkan badan.

"Love me (Yeah, oh)

And love me (Yeah)

If that's what you wanna do (Oh)"

ASDFGHJKLCJUE GUE BARUSAN NYANYI BARENG LUKE HEMMINGS.

"your voice is good. Why dont you just be a singer?" Luke ngaco.

"Yang ada juga ngga ada yang mau dengerin suara gue." Balas gue enteng disusul tawa.




Setelah hampir satu jam bergelut dengan kemacetan, akhirnya kita sampe di Pizza Hut Sudirman. Biasanya sih anak-anak disini bilangnya 'PH Sudir'. Luke segera memarkir mobilnya dan mematikan tape.

"Ayo turun." Kita berdua turun.

Kita menginjakkan kaki di pintu masuk dan segera mencari tempat yang kosong. Pizza Hut Sudirman ngga pernah sepi pengunjung. Entah itu pagi, siang, sore, atau malam, tempat ini selalu ramai didatangi banyak orang. everyone loves pizza, right?

"Disana aja." Luke menunjuk meja yang kosong.

Kita segera berjalan kesana, takut kalau meja itu keburu ditempatin orang lain. Dengan sigap pelayan mengantarkan daftar menu. Gue pengin langsung pesen, tapi nanti kesannya rakus. Mending nunggu Luke pesen atau ngomong dulu.

"Lo pesen apa?" YES AKHIRNYA LUKE NGOMONG.

"Gue crowncrust pizza yang cheesy corn sama pink float." Ucap gue setelah membolak-balik buku menu yang ada.

"Yakin cuma itu doang?" Kekeh Luke.

Sebenernya sih engga. Tapi masa iya gue mau nambah?

"Pesen lagi aja, gece." Sambung Luke.

Kok lo peka banget sih Luke? "Tambah Mac 'n cheese." Akhirnya gue memutuskan untuk nambah hidangan yang hampir sama-sama berbau cheese.

"Saya stuffed crust keju pizza, yang BBQ beef aja. Minumnya choco jelly." Tukas Luke.

Pelayan mencatat pesanan kita berdua dan mengulangnya kembali, kemudian pergi meninggalkan kita berdua yang kelaparan. Seraya menunggu pesanan, gue mencoba mencairkan suasana. Ngga enak juga kan, nunggu sambil diem-dieman.

"Ini serius gue ngga ngerepotin lo?" Sebenernya gue ngga enak sama Luke. Baru kenal masa langsung ditraktir ph. Eh ya ngga baru kenal juga sih.

Luke menggeleng dengan cepat. "Sama sekali engga, gue seneng kok bisa traktir cewe kaya lo."

Kalimat Luke yang barusan berhasil buat gue berpikir. "Maksudnya cewe kaya gue tu gimana ya?"

"Lo itu cantik, asik lagi orangnya. Tapi gue heran kenapa sampe sekarang lo belum punya pacar."

YA ITU KARENA GUE SUKA SAMA LO, BEGO. GUE NUNGGUIN LO!:-(

"Hehe gitu ya? Ya emang belum dikasih jodoh kali sama yang di atas." Kata gue sok alim dan Luke hanya mengangguk setuju.

"Bit, besok main ke rumah gue yoookk." Cerocos Luke bersemangat.

Mata gue terbelalak dengan sempurna, mulut gue terkunci. Gue bingung harus komentar apa.

"Ah ayo dong, Bit! Jangan bengong." Pinta Luke sekali lagi.

"Ngapain ke rumah lo? Gue malu."

Luke nge-roll eyes lalu menghela napas. "Sok-sokan malu lo, su. Please."

"Tapi kalo besok gue ngga bisa. Gue mau ngerjain tugas dulu malemnya dari Pak Hendro."

Luke memundurkan badannya, sekarang ia menyenderkan punggungnya di kursi. "Yah, terus kapan dong."

"Minggu depan aja gimana? Minggu ini gue banyak tugas." Elak gue sekali lagi. Tapi emang tugas gue banyak. Bisa mampus kalo belum selesai.

Luke mengangguk tanda setuju.




btw, cek mulmed. lo bayangin ae lo sm luke lg gandengan ky gt. ky mb arjay sm mz luek. MHEHEHE.

i apdet jam segini bikos i woke up at 2 and i cant sleep again. gue bangun jam 2 karena mungkin gue rajin:-) HE-HE. krik. iya emang gue garing banget najis. ngga bakat jadi pelawak, tapi berbakat jadi istri yang sholehah buat mz luek. y g luke?

luke: g!!!!!!

jancuk kamu mz:-)

Bingung | Luke ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang