MY PSYCHO 1

18.6K 753 2
                                    

Chapter 1

Story belong to me, don't copas ^^
Rate : T to M
Genre : Action, Romance, Angst
Happy reading.



SREEKKK!

Terdengar suara berisik dibalik semak semak pepohonan yang tertanam dalam pot pot besar itu.
Dalam kamar mewah dan king size yang tertata disana menggambarkan kalau sang pemilik bukanlah orang dari kalangan sederhana.

Gadis cantik dalam balutan sutra birunya tengah menatap tubuh indahnya dalam pantulan cermin besar didepanya, senyum merekah tampak dibibir plump berwarna pink miliknya.
"Ayah kau baik sekali, ini bahkan lebih dari yang kuharapkan, aku tau ini pasti sangat mahal. tapi berapapun harganya kau pasti akan tetap mengabulkan permintaan putrimu ini kkkekeke... "
Ia terkekeh setelah cukup lama menatap dirinya, ia mengambil sisir untuk merapihkan rambut panjang hitamnya setelah itu ia akan menunjukan gaun yang ia pakai pada ayah tercintanya.

SREEKK!

Suara itu terdengar kembali, bahkan lebih jelas, membuat gadis yang tengah menyisir itu menghentikan aktivitasnya sejenak, ia melirik ke arah jendela kamarnya dimana tempat bunga bunga dan tanaman besar tersimpan disana, ia kembali menyisir rambutnya dan fokus melihat kearah cermin, dan beberapa detik aktivitasnya terhenti kembali, kini tubuhnya menegang.

Terlihat pantulan seseorang tengah berdiri tegap dengan pakaian serba hitam dibelakangnya.

Ia segera berbalik "s-siapa kau" tanya sang gadis dengan gemetar karena ketakutanya.

Orang itu tak menjawab, ia melangkahkan kakinya dan mendekat kearah gadis tersebut

Tak lama, Terdengar ketukan pintu diluar kamarnya.

"Nona Alice, tuan besar sudah menunggu anda diruang makan"
Itu adalah suara pelayanya
"I-iya B-bibi, euhh... b-bisakah k-kau masuk "
Masih dengan suara bergetarnya, Alice setengah berteriak membuat orang itu dengan cepat meraih tangan Alice membawa kedalam dekapanya.


Pintu terbuka

"N-nona?! tolong tolongggg!"

-DORR-

"Tolonghh..."

Hening...

Suara keras itu berasal dari benda yang kini digenggam orang yang tengah menahan tubuh Alice.
Jantung Alice seolah berhenti.
"B-bibi..." gumamnya, ia merasa tubuhnya melemas.
Darah segar kini mengalir dari kepala pelayan wanita itu, peluru dalam pistol milik orang asing tersebut berhasil menembus otaknya, membuat ia mati seketika.

Tak lama terdengar langkah kaki seseorang mendekat, tidak, bahkan semakin bertambah 5 sampai 10 orang mungkin tengah berlari keasal suara tembakan tadi, tepatnya kamar Alice.
Orang itu tampak mulai panik.
"Sial" decaknya

"Kyaaaaaa....." teriakan Alice menggema dan hilang saat itu juga

terdengar beberapa orang menarik nafas
"Hah! Siapa yang melakukan perbuatan keji ini?" Ucap pelayan wanita yang melihat salah satu rekanya mati mengenaskan.

"Alice!!! " teriak ayahnya
"Tuan, nona Alice tidak ada dimanapun" lapor pelayan lelaki dengan tubuh tegapnya. Setelah menggeledah semua ruangan, Alice tak ditemukan dimanapun.
"Tidak, tadi aku mendengar teriakanya, Alice dimana kau sayang? jangan tinggalkan ayah" ujar ayahnya diiringi uraian air mata.

"Tenang tuan, kita akan bertindak sekarang, ayo cepat lapor kepolisian"
Ucap pelayan yang lain.
Mereka pun sibuk, ada juga yang tengah menenangkan tuan besarnya karena merasa shock atas kehilangan putrinya.

"Cepat jalan " perintah seseorang saat baru memasuki mobilnya

"Hei siapa yang kau bawa"

"Tidak penting"
Tubuh alice tak sadarkan diri, ia meringkuk di jok belakang.

"Lalu misimu?" Tanya rekan satunya.

"Aku gagal" sahut lelaki yang baru mendudukan bokongnya pada jok mobil.

"Apa?"

"Mereka memberi informasi kamar yang salah"
Ucapnya emosi.

"Maksudmu kau salah masuk kamar wanita ini? Ckckckc... lalu kenapa kau membawanya?"

"Dia terlanjur melihat wajahku, dan aku membunuh satu pelayan disana. aku tidak mungkin membiarkanya"
Mengingat Alice yang lebih dulu melihat wajahnya di pantulan cermin.
"Hahaha Joe Martin lucu sekali, padahal misimu itu tak pernah gagal. tentu saja bos mempercayakanya padamu, lalu bagaimana dengan gadis itu?"
Tanya teman prianya yang tengah menyetir itu, sebut saja Jimmie robbert.

"aku tak perlu pusing mengurusnya, satu peluru saja ia akan mati"
Ucap joe enteng, tentu ia masih merasa kesal dan kecewa, selama ini ia tak pernah gagal dalam misi.

Tujuan untuk merampok uang berangkas pun kini berganti dengan kasus penculikan putri targetnya.




Tobecontinued

Review please biar semangat^^

MY PSYCHO [END]✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt