MY PSYCHO [END]✔

MY PSYCHO 7.

Chapter 7

Story belong to me, don't copas ^^
Rate : M
Genre : Action, Romance, Angst
Happy reading.

Alice masih tetap mengawasi Joe.
Sementara peluru sudah dikeluarkan.
Dokter park mulai panik, ia segera mengambil handuk dan membersihkan sisa darah disana, tubuhJoe tak bergerak, matanya juga terpejam rapat.

Dokter park segera menutup luka luka dipundak Joe yang menganga sebelumnya dengan menjahitnya, setelah diberi alkohol ia segera melilitkan perban tersebut, mengikatnya kuat berharap darahnya berhenti keluar.

"Dokter Park, k-kenapa Joe tak bergerak? Dia akan baik-baik saja kan?"
Tanya Alice cemas.

Dokter Park segera menekan nadinya, sangat lemah.

"Hahh.." ia menghela napas.

"Dia kehilangan banyak darah, sebaiknya kita pindahkan kekamar. Dia butuh istirahat."

Alice mengangguk dan membantu dokter Park dalam memindahkan Joe ke kamar.
Dokter Park sedikit lega karena darah nya mulai berhenti keluar, setelah memindahkan Joe, mereka beranjak keluar sementara dokter Park nampak tengah membereskan peralatanya.

"Oh yah, kau gadis yang kemarin terluka kan?"
Tanya dokter Park.

"Um..." Alice mengangguk mengiyakan.

"Jarang sekali Joe membawa orang lain kemari, setauku tidak ada, hmm.. mungkinkah kau pacarnya?"

"Ah? A-aku teman Joe..." sahut Alice cepat.

"Oh!" dokter Park mengangguk mengerti.

"Apa kau dokter langgananya?" Tanya Alice, karena sudah dua kali ini Joe selalu memanggil dokter tersebut untuk mengobati lukanya maupun dirinya.

"Kkkkekeke..." sang dokter malah terkekeh,

"Lebih tepatnya aku dokter pribadinya."

Alice merenyit heran.
Dokter Park menghela napas lagi, ia terdiam seolah menerawang mengingat sesuatu dimasa lalunya.

"Aku dokter yang digaji keluarganya."

"Joe, punya keluarga?" Alice cukup terkejut, tapi ia mulai penasaran.

"Tentu, dia hanya kehilangan kasih sayang orang tuanya. Ibunya meninggal saat ia baru memasuki sekolah menengah pertama, dan yang membunuhnya adalah ayahnya sendiri, istrinya ketauan berselingkuh dan itu sudah berlangsung lama, saat ayahnya ditahan. Joe sering ketempatku dan bercerita, yah... dia anak yang baik dan jujur dengan perasaannya saat itu."

"...dia pernah mengeluh, ketika ia pulang sekolah ia marah-marah dan tidak terima saat dirinya di olok-olok anak pembunuh dan pelacur. Semenjak itu dia mulai bersikap dingin dan tertutup pada semua temannya, menurutnya mereka penghianat, mengaku teman tapi menjatuhkan itu membuatnya kecewa."

"...Dan hal yang paling membuatku terluka adalah ketika dia sudah duduk dibangku kelas tiga, dia bilang kalau ia sudah menghabisi musuhnya, dia bahkan bercerita bagaimana ia menyiksa hingga membuat sekarat musuhnya itu, aku tak berani melapor polisi atau siapapun, aku sudah menyayangi Joe seperti anaku juga. Aku takut jika sesuatu hal buruk terjadi padanya."