Chapter 5: [Meet II]

6.8K 784 18
                                    

ⓑⓔⓛⓐⓣⓘ ⓣⓤⓗⓐⓝ
♀♀♀

+PrillyPOV

Untuk pertama kalinya aku melihat cowok seperti dia.
Pendiam,bisa dibilang ia juga cowok yang cuek.
Aku tak dapat beralih sedikitpun untuk tidak menatapnya, seolah tak ada aku disini, ia bahkan sedang sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
Kita masih dalam satu ruangan yang sama, sejak kepala sekolah meninggalkan kami berdua.
sejak aku datang ia tak sedikitpun melihat keberadaanku, dan juga sampai kita hanya berdua seperti saat ini.

Dia Tampan, tapi tunggu ! Wajahnya penuh lebam dan lengan kirinya terbalut dengan perban, dasi abu-abunya terlihat berantakan dan tak terpasang rapi selayaknya sebagai siswa.
Aku benar benar tidak bisa beralih untuk tidak menatapnya.
Mataku tertarik dengan tatanan rambut cowok itu. Berjambul dan dia terlihat sangat keren ,walau wajahnya penuh bekas luka dan tak jauh beda dengan muka marco.
Dan aku baru ingat, Rasya pun sama ,wajahnya penuh lebam.
Ini aneh, apa dia adalah Bad Boy yang mendapat peringatan dari kepsek hingga akhirnya ia juga diruangan yang sama denganku?.

Oke, ini bener bener canggung banget, aku gak bisa membuka pembicaraan kalau kayak gini caranya, secara aku kan cewek, kalau aku membuka pembicaraan terlebih dahulu dengannya ,bisa bisa aku dibilang sok yes lagi.
Tapi..wait masak sih dia nggak sadar kalau aku ngeliatin dia dari tadi, emang dia nggak bosen apa mainin bolpoinnya dan ruangan ini tuh ngebosenin banget.

Oke oke ini udah kelamaan, aku akan coba membuka pembicaraan,walau sebenernya aku canggung banget.
Tapi nggak papa, oke tenang prilly dia nggak bakal gigit kayak Vampir Digo diGanteng Ganteng serigala kok, dia pyur manusia dan nggak mungkin makhluk astral karena gua liat kakinya napak dilantai.

Belum sempat Hitleria membuka pembicaraan, tiba tiba tatapan Aliandra beralih kearah prilly yang sedari tadi duduk disampingnya.
Sepersekian detik Hitleria tercekat gugup saat mata hazelnya bertemu dengan jarak yang dekat dengan mata Aliandra.

Gadis itu seketika mengurungkan niatnya, karena sekarang Aliandra mengumbar senyum hangatnya pada gadis itu. Dan tiba tiba saja tangan kanannya sudah terulur dengan baik kearah gadis itu bersamaan dengan suara berat Aliandra keluar dari mulutnya.

"Gua Aliandra!"Ucap Ali sembari mengumbar senyum hangatnya

Antara sadar dan tidak sadar ,Prilly pun membalas uluran tangan Ali "Gua Prilly!".
Jujur gadis itu cukup kaget dengan perubahan sikap Ali yang datang dengan tiba tiba. Awal bertemu Aliandra,ia terlihat dingin dan cuek dengan sekitarnya, namun saat ini Apa yang Prilly lihat tidak sesuai dengan Ekspektasi yang sesungguhnya, bahkan Aliandra benar benar sangat baik dan Ramah. Benar kalau ada pepatah yang mengatakan

"Jangan melihat orang dari tampangnya melainkan lihatlah orang dari hatinya"

Terkadang Tampang Orang itu memang menipu dan terkadang pula tidak sesuai dengan Ekspektasi yang ada.
Tanpa banyak basa basi, segera Aliandra mengajak Prilly keluar dari ruangan kepsek tersebut dan menunjukkan dimana kelasnya.
Gadis itu masih diambang hati yang gugup, sungguh ini bukan seperti Prilly yang biasanya, untuk kali ini prilly benar benar merasa canggung dan kaku berada didekat cowok itu.
Sengaja Memilih berjalan dibelakang Aliandra,rupanya hal itu semakin membuat prilly bingung dengan sikap cowok itu.
Tiba tiba Aliandra menghentikan langkahnya dan menoleh kearah prilly, tatapannya aneh dan prilly tidak suka tatapan itu.

"Kenapa jalan dibelakang Gua sih?"tanya Aliandra

"Enggak papa, Lo aja yang duluan"balas Prilly

"Sorry ya, kebetulan Gua tuh bukan kepala sekolah, bukan pejabat, bukan Ustad, dan satu lagi Gua tuh bukan tuhan jadi buat apa Lo jalan dibelakang Gua,kan aneh jadinya"

Belati TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang