Chapter 20: [Hurt pt 2]

1.1K 233 21
                                    

Kedua gadis itu menatap heran saat semua siswa-siswi Citra Bangsa mengepung dan menghentikan langkahnya.
Lisa yang sepertinya tahu apa yang sedang terjadi, mencoba melindungi Prilly untuk tetap dibelakangnya.

Semua anak menatap Lisa dan Prilly dengan tajam, mereka mengumpat dan Prilly masih belum mengerti apa yang saat ini sedang terjadi.

"Lo tetep dibelakang gue." Perintah Lisa mempererat pegangan tangannya pada Prilly

"Ini ada apa Lis ?" Bingung Prilly

"Gue rasa mereka tahu."

"Tahu apa ?"

"Gue rasa ada yang dengar pembicaraan kita." Lisa mengawasi setiap pergerakan anak-anak yang mengepungnya

"Apa mau kalian ?"Bentak Lisa saat beberapa anak mengumpat dengan keras

"Kalian berdua ternyata sama saja, kalian pengkhianat." Teriak Bima ditengah-tengah kerumunan

"Bagaimana bisa pengkhianat hidup bebas di Citra Bangsa." Kini Elia menimpali, gadis bertubuh montok itu terkenal garang oleh teman-temannya, ditambah mulut harimaunya yang benar-benar menyakitkan.

"Kenapa bisa, kita dibodohi oleh gadis sok manis ini, wajah boleh ayu tapi hati lo busuk." Bima benar benar tersulut emosi

Seketika jantung Prilly terasa dihantam berton-ton baja, kalimat Bima benar-benar menyakitkan, air mata yang sedari ia tahan pada akhirnya tumpah.

Lisa yang tahu Prilly mulai menangis, mencoba menguatkan gadis itu "Tolong jangan nangis saat keadaan seperti ini_"

"Percuma nggak akan ada yang peduli sekalipun lo pingsan disini_"

"Tugas lo sekarang, berdiri tegar dan ungkapin kebenarannya, lo harus kuat Pril !" Lisa memegang kuat bahu Prilly, berusaha membuat gadis itu menghapus air matanya

"Sekarang apa yang bisa lo katakan, gue denger semua pembicaraan kalian berdua di taman." Bima memang yang mendengar semuanya, dan semua anak tahu juga karena dia, begitupun juga yang menelfon Aliandra itu juga dia

"Apa dengan seperti ini kalian puas ? Kalian nggak tahu bagaimana fakta sebenarnya, kalian hanya bisa menilai tanpa mengklarifikasi_"

"Kalian bodoh, kalian nggak lebih dari binatang, Prilly gadis baik-baik, cukup gue yang pernah ada diposisi ini_"

"Tapi jangan untuk Prilly, kalian nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi, kalian nggak tahu apa-apa, kalian nggak tahu." Bentak Lisa ditengah kerumunan anak-anak

"Woy Lis, lo nggak usah sok belain Prilly, lo tuh sama aja kayak dia, sama-sama pengkhianat." Semua anak meneriaki kalimat menyakitkan itu

"Kalian bajingan." umpat Lisa

Jangan heran jika Lisa fasih dalam mengucapkan kata-kata umpatan, dia hampir hafal semua kata-kata itu, mungkin selama ini ia nampak sebagai murid yang pendiam, tapi pada kenyatannya hatinya mulai keras  waktu yang membuat ia seperti ini. Hanya karena satu masalah, semua menghancurkannya.

Lisa tidak ingin apa yang ia rasakan harus terulang kembalu dan terjadi kepada Prilly, bagaimanapun Prilly tak salah, ia punya niat baik dibalik kebohongannya, walau semuanya tahu bahwa kebohongan tidak ada yang benar.

Lisa tidak ingin, Prilly merasakan sakit yang pernah ia rasakan, merasakan fase dimana ia dikucilkan dan diabaikan. Semua itu menyakitkan, semua itu hampir membunuhnya, membuat ia putus harapan dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara apapun.

Dan Lisa tidak ingin Prilly merasakan fase-fase itu, tidak sama sekali.

"Hentikan !" Suara itu membuat semua anak mencari sumber suara

Belati TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang