13

159 3 0
                                    

“ehm.. nggak apa2 kok” jawab parmin sambil geleng2 kepala.
“bentar bukannya kamu si anak ndeso itu” tanya rio sambil mengingat2 kejadian ospek waktu itu.
“ehm.. iya”
“DIAM.. kenapa kalian ngobrol sendiri? Lihat teman klian tidak bisa konsentrasi dengan materi yang saya sampaikan” pak dosen  memarahi mereka berdua karena keramaian yang dibuat.

Mereka pun diam dan segera mendengrakan apa yang sedang dijelaskan.
‘awas nanti kamu anak ndeso’ batin rio.

Rio Pov’s
Setelah matakuliah selesai dan dosen keluar dari dalam kelas, aku segera menghalangi si anak ndeso untuk keluar.
“mau kemana kamu anak ndeso?” aku segera menyuruh teman2ku(anak buahku) untuk menghalangi si anak ndeso kelur.
“aku mau pulang rio, habis ini aku harus kerja” jawab anak ndeso dan berusaha lepas dari teman2ku.
“berani sekali kamu memanggilku rio? HAH” bentakku kepadanya.
“kan memang nama kamu rio” jawabnya polos.
“bodoh ya kamu? Nggak tau ya kamu kalau aku ini anak walikota surbaya?HAH” bentakku lagi agar dia tau siapa yang dia hadapi sekarang.
“aku tahu itu kalau kamu rio anak bapak walikota brata darmawangsa” jawabnya dengan polos.
“kalau kamu sudah tahu kenapa tidak memanggilku bos?HAH” bentakku lagi.
“kamu anak walikota tapi tidak seharusnya aku memanggilmu bos” bantahnya.
“hei kamu anak desa nggak perlu ngebantah apa yang aku bilang atau kamu akan tahu akibatnya” ancamku
Setelah itu dia diam dan mengiyakan apa yang aku suruh.

semangatku untuk ibuWhere stories live. Discover now