Terpaksa Lepaskan

348 20 0
                                    

This chapter more about Qistina and Chanyeol.Because I cant let Chanyeol being sad.I love him...
.........................................................
[Da Lovely Cafe]

"Its not true,right?"

Chanyeol masih tidak sangka tentang perhubungan rahsia antara Sehun dan Qistina.Yang paling sakit hati nya,Orang yang bertuah mendapat hati gadis itu ialah Sehun.Sepupu nya yang sudah dianggap sebagai adik kandung sendiri.p

"You're lying to me,right?"

Chanyeol mengenggam tangan Qistina.Dia sudah tidak kesah dengan pandangan Sehun yang menajam sahaja dari tadi jika Chanyeol membuat skinship dengan Qistina.

"Mianhae,Chanyeol.Tapi saya tak boleh terima awak"Qistina menarik tangannya kembali.

Chanyeol meraup wajahnya.Dia menyandarkan badannya pada kerusi.Mata masih memandang Qistina.Dalam hatinya nak sahaja dia menculik gadis itu.

"Its over,right.Lets go,Qis" Sehun bangun dari kerusi nya.

"Can you please go first?I need to talk with Qistina.Alone."Chanyeol menanya Sehun.

Sehun memeluk tubuhnya."About what?Can I join?"

"Hell No,Sehun"Chanyeol membalas tanpa menapis.Dia memang dah tak boleh sabar sekarang ni.

"Sehun...let me talk with Chanyeol" Qistina menyentuh lengan Sehun lalu mengusapnya lembut.Mata Chanyeol hanya mampu memerhati walau pun hati nya sudah terseksa.

Sehun memandang Chanyeol. Kemudian memandang Qistina. Keluha panjang dilepas dari mulut nya."20 minutes"Sehun terua beredar dari situ.

Hanya Chanyeol dan Qistina sahaja. Masing masing kaku untuk berbicara. Si lelaki ingin gadis itu mulakan perbualan tapi Si gadis mahu lelaki itu berkata dahulu kerana dia malu apa yang telah terjadi.

"I love you"

Akhirnya kata kata yang ingin Chanyeol sampaikan kepada Qistina terluah juga.Badannya yang tadi disandar kembali pada postur duduk menegak.

"Why you do this to me?" Chanyeol meminta penjelasan Qistina.

"Im sorry but I cant love you.I love se-"

"Sehun?Then,selama ni awak tak pernah nampak cinta saya dekat awak?Didn't you feel?"Chanyeol bertanya lagi.Nada suara nya agak sedikit pecah.Ini membuatkan gadis itu makin rasa bersalah.

"Am I late?"Sekali lagi ditanya.

Qistina mendiamkan diri.Dia menunduk kan wajahnya kebawah. Tidak sanggup melihat wajah Chanyeol yang seperti merayu kepadanya.

"Answer me,Qistina!"

"You not!Sehun datang dalam hati saya tapi awak tak pernah muncul dalam hati saya.Saya anggap awak sebagai oppa saya sahaja."

"oppa?Are you stupid?Dah berapa kali saya tunjukkan perasaan saya dekat awak tapi awak langsung tak ambil tahu pasal saya?Im not a toy!"

"Im sorry but I Cant"Qistina memberanikan dirinya dan mengangkat wajah untuk bertemu pandangan dengan Chanyeol. "I dont love you"Perlahan ayat itu ditutur.

Chanyeol melepaskan nafas nya melalui mulut.Dia mengenggam rambut nya dengan kuat.Terasa diri nya sungguh bodoh kerana mencintai gadis yang sudah dimilik seseorang.

"Saya sayang awak sangat sangat Qistina.Saya sangka kan awak bukan milik siapa siapa.Kenapa tak bagitahu awal awal?Awak tahu tak hati saya terseksa sekarang ni?"

Qistina terkaku apabila melihat satu butir permata keluar dari mata Chanyeol.(Macam dalam mv Miracle i December)

Chanyeol...menangis?

Chanyeol mengeluarkan satu kotak kecil berwarna hitam dari poket nya. Digenggamnya kotak itu kuat kuat. Kemudian dia membuka kotak itu. Dua bentuk cincin terhias di dalamnya.

"Saya nak melamar awak hari ni" Chanyeol menolak kotak itu kepada Qistina."tapi awak hancurkan harapan saya"Chanyeol mengelap air matanya dengan tangannya."saya jatuh cinta dengan awak sebab senyuman,peribadi,watak,gaya dan hati awak tapi saya jadi bodoh sebab buta cinta"

"Saya ingatkan awak akan terharu sebab saya melamar awak.Tapi di sebabkan apa yang keluar dari mulut awak tadi...."Setitis jatuh lagi."...Im fool"

Chanyeol bangun dari duduk nya. Mata nya tidak lepas melihat Qistina yang asyik merenung cincin itu.

"Terima kasih sebab pernah hadir dalam hidup saya.Awak lah orang pertama yang saya cintai dan di sebabkan awak lah...hati saya hancur.Saya akan cuba lupa kan awak.Saya harap air mata saya ni takkan turun lagi di sebabkan perempuan yang saya sayang.Take care."

Chanyeol berjalan meninggalkan Qistina.Hidung nya kemerahan. Mata nya turut sembab.Chanyeol menyelak rambutnya kebelakang.Dia tidak hirau dengan pandangan orang lain terhadapnya.Apa yang dia tahu....

Hati aku hancur sebab kan cinta pertama

Chanyeol menekan butang on pada keretanya.Baru sahaja dia hendak masuk ke dalam ruangan kereta, Qistina menutup kembali pintu kereta itu.

"Mwohae?"Chanyeol bertanya dengan nada mendatar.

Qistina menggigit bibirnya."Im sorry Chanyeol"

"Mianhae hajima.Dont sorry because you broke my heart.Dont sorry because you reject me.Dont sorry because you dont love me.And dont sorry because you pity for me."

Chanyeol kembali menarik pintu kereta nya.Kemudian dia masuk ke dalam keretanya.Sebelum menutup pintu,Chanyeol memandang Qistina.

"This maybe my last word.Mungkin saya rasa kecewa sebab ditolak oleh awak.Tapi saya percaya,setiap penolakan pasti ada penggantinya. Awak bukan milik saya.Saya tinggalkan hadiah yang saya sayang untuk awak."

Pinggang Qistina dipeluk dari belakang.Qistina dapat bau minyak wangi yang sangat dikenalinya.Tak lain tak bukan Sehun.

"Saya tinggalkan Sehun kepada awak sebagai hadiah saya untuk awak.Ini semua tanda terima kasih saya kepada awak kerana hadir dan mengajar saya erti cinta.Thanks for everthing Qistina.I wont regret it"

Chanyeol memandang Sehun."Please protect her for me."Sehun menganggukkan kepalanya.Chanyeol memberi senyuman manis buat terakhir kepada Qistina.Terus dia menutup pintu dan beredar dari situ.

Sehun memeluk erat pinggang Qistina bagi menenangkan gadis itu.Suara esakan didengari.

"I broke his heart,Sehun"Qistina memusingkan badannya lalu memeluk badan Sehun.

Sehun menggosok kepala Qistina. "Shhh.Its not your fault.Calm baby" Sehun mencium rambut Qistina. Dia makin mengeratkan pelukan pada pinggang Qistina.

"Im here for you"Sehun berbisik lembut.

Always with you,Qistina

.........................................................

Bersambung...

DIFFERENT THAN I THOUGHT (COMPLETED) Where stories live. Discover now