Rolandara'7

341K 26.3K 1.1K
                                    

Adara hanya diam di duduknya sembari mendengar percakapan antara Adrian dan Ben. Sekarang sudah jam setengah sebelas malam, tetapi jalanan masih tampak ramai. Adara mengalihkan pandangannya ke luar jendela cafe, otaknya tak pernah berhenti memikirkan tentang Rena dan Ben. Apa yang harus diperbuatnya saat ini? Haruskah ia menyuruh Ben memutuskan Rena? Ataukah menyuruh Rena untuk memutuskan Ben? Tentu saja Ben menjadi korban sakit hati. Dan ia tak mau itu terjadi.

Adara menutup matanya sambil menyenderkan kepalanya di jendela cafe. Kepalanya ingin meledak saat ini juga.

"Ra? Lo kenapa? Sakit?" Tanya Ben menatap Adara dengan sedikit panik. Adrian hanya diam.

Adara membuka matanya dan menggeleng pelan, "gapapa. Cuma pusing aja. Pulang yuk?"

"Yaudah, ayo." Kata Ben berdiri dari duduknya diikuti oleh Adara dan Adrian.

Mereka bertiga berjalan keluar cafe dan masuk ke dalam mobil. Mobil pun melaju menyusuri jalan raya.

"Jadi lo di Indonesia cuma seminggu?" Tanya Adrian memecahkan keheningan.

Ben mengangguk, "iya. Paling lama ya seminggu lah,"

"Terus sekarang lo udah ketemu sama pacar lo?" Tanya Adrian lagi. Adara diam menyimak.

"Belom, rencananya besok atau enggak ya lusa. Tadinya sih hari ini tapi tiba-tiba dia di ajak pergi sama Mama nya." Jawab Ben dengan tersenyum.

Adara tertawa sinis didalam hati. Mama? Bahkan Rena saat ini membenci Mama nya. Mana mungkin dia mau mau saja jika di ajak pergi?

Adara mengernyit ketika matanya tak sengaja menatap lapangan luas yang di penuhi oleh beberapa belas mobil. Dan salah satunya adalah mobil---Roland!

Adara langsung mengambil handphone nya dan mencari kontak Roland dan menelfonnya. Tapi sama sekali tak di angkat, ia pun beralih ke pesan obrolan.

Adara: Lan
Adara: Lu dimana?
Adara: ROLANDD
Adara: Lu dmnnnnnnn

Lima menit kemudian Roland baru membalas,

Roland: Di rumah :(
Roland: Ngurusin Kitty yg ga berenti mencret mencret :((((

Adara berdecak,

Adara: Lo tau? Gue paling gak suka dengan dua hal. Satu, perselingkuhan. Dua, kebohongan.
Adara: Dan skrg lo lagi ngelakuin nomor dua. Gue gak suka! Jujur aja!!!

Roland: :')
Roland: Ara liat Olan ya? :"D
Roland: Nanti Olan ceritain yaa pas Olan udh di rumah. Olan mau berantem dulu, okeeee

Jika Roland ketahuan bohong sama Adara, dia mulai menyebut dirinya sebagai Oland dan Adara sebagai Ara.

Adara: Lan!
Adara: Bisa gak sih gak usah berantem?!
Adara: ROLAND!
Adara: Ah! Susah bgt dibilangin!!!!!!!

Adara kembali berdecak kesal, ingin rasanya saat ini ia berteriak dengan keras, mengeluarkan semua isi hatinya.

"Lo kenapa Dar?" Tanya Ben sekilas menatap wajah Adara yang tampak ingin menangis.

"Gapapa." Kata Adara dengan nada parau.

"Susah ya sama cewek. Di tanya kenapa selalu jawab gapapa padahal lagi kenapa napa." Cibir Ben. Adara hanya diam tak menanggapi begitu juga Adrian.

***

Adara menatap jam dinding yang sekarang sudah menunjukkan jam 06.45 AM. Tak biasanya Roland telat menjemputnya, bahkan chat nya yang dari semalam belum di baca sama sekali.

ROLANDARAWhere stories live. Discover now