Rolandara'11

306K 23.5K 1.5K
                                    

Adara membuka pintu ruangan Roland dengan pelan di ikuti oleh seorang Dokter yang memang mau memberitahu informasi.

Dokter tersebut bilang bahwa Roland bisa pulang sesudah infus nya telah habis. Setelah berbincang sedikit dengan Roland, sang dokter pun pamit keluar ruangan.

Adara memberikan kantong belanja yang isinya 5 kota susu strawberry setelah itu Adara pun duduk di samping Ben yang menatapnya dengan tatapan 'menagih penjelasan' Adara.

"Rena temen gue." Kata Adara dengan singkat tanpa menatap Ben. Roland hanya diam sambil meminum susu kotak strawberry nya.

"Kenapa gak bilang?" Tanya Ben.

"Kenapa gue harus bilang?"

"Seenggaknya kalau lo kenal ya lo bilang sama gue, Ra." Kata Ben dengan nada sedikit kesal.

"Putusin Rena pas lo udah mau balik ke Amerika." Roland dan Ben sama-sama kaget ketika mendengar perkataan Adara tersebut.

Lalu Ben menghela nafasnya, "Sayangnya gue besok udah balik karena ada urusan. Dan sayangnya lagi gue gak mau putusin Rena." Keukeuh Ben. Ia bingung dengan sikap Adara saat ini.

Adara menghela nafasnya, "yaudah, terserah lo. Gue cuma ngasih saran doang."

"Apa alasannya?"

"Perlu gue bongkar satu-satu apa alasan gue? Dan kalau pun gue udah bongkar semuanya, apa lo bakal putusin Rena?" Adara menatap Ben yang terdiam. "Enggak kan?"

Keadaan benar-benar mencekam. Roland pun dengan santainya membuang kotak susu itu ke tong sampah yang memang berada di bawah tepat di samping hospital bed Roland, lalu mengambil satu kotak susu lagi di kantong belanja. Ia mulai meminum susu kotak tersebut sambil menatap Adara yang acuh dan Ben yang malas melihat sikap acuh Adara itu.

"Gue pulang." Kata Ben langsung berdiri dan meninggalkan ruangan. Mood nya benar-benar hancur saat ini.

Adara menghela nafasnya kasar.

"Ada apa?" Tanya Roland kepo.

"Ben pacaran sama Rena." Jawab Adara dengan raut wajah yang tampak berfikir.

"Ohh. Pantesan."

Adara menatap Roland bingung, "pantesan apa?"

"Rena ada bilang kalau dia pacaran sama Ben. Tapi gue gak ngeh Ben nya itu siapa. Ternyata si Ben ten." Jelas Roland dengan nada santai. "Lo kenapa nyuruh Ben putus?"

"Rena sekarang itu deket sama Dion. Di tambah lagi Dion udah putus kan sama Kanya?"

"Rena kan cuma bantuin Dion doang." Kata Roland ikut bingung dengan sikap Adara.

Adara berdecak, "kenapa lo sama Rena itu pikirannya selalu sama sih?"

Roland menyengir, "karena kita sepupu."

Ya, Roland dan Rena memang sepupuan. Adara bisa pacaran dengan Roland juga karena Rena yang membantu Roland untuk meluluhkan Adara yang terkenal dengan 'judes dan ke-bodo amat-an-nya'.

"Bisa aja Rena selingkuh sama Dion."

"Rena pacaran sama Ben bukan karena pelampiasan, Dar. Gue tau kok. Dia gak bakalan selingkuh sama Dion."

"Kan bisa aja, Lan."

"Setiap orang pasti bisa aja tiba-tiba berubah. Entah itu berubah lebih baik atau malah lebih buruk. Yang penting jangan nethink dulu lahh. Lagian kalau emang Rena bakal selingkuh sama Dion itu bakal jadi urusan lo? Enggak, Dar. Ben bukan anak remaja lagi, dia udah kuliah kan? Pasti pikirannya panjang. Dan gue yakin dia pasti bisa ngurusin itu sendiri. Apalagi mereka itu LDR. Bukan beda kota, tapi negara. Itu tanggung jawabnya besar. Besar banget. Dia gak bisa ngomong putus seperti keinginan lo, karena lo pun gak mau ngasih alasan ke dia." Kata Roland. "Rena juga udah mulai dewasa, kok. Dia juga pasti bisa ngambil sikap untuk menjadi lebih baik."

Adara menatap Roland tak setuju, "jangan gara-gara dulu Rena sering nutup-nutup-in lo selingkuh, jadinya lo sekarang bales kebaikan Rena dengan nutup-nutup-in dia selingkuh ya!"

Roland mengernyit bingung, "kok malah lari ke situ sih?"

Roland dulu memang di kenal sebagai sang playboy yang mempunyai 'simpanan' segudang. Mungkin hampir seperempat siswi di sekolahannya itu mantannya semua. Nah, karena satu sekolah tau bahwa Rena itu sepupu Roland, rata-rata pacar-pacar Roland pun dekat dengan Rena. Kakak kelas semua karena Rena dan Roland masih kelas sepuluh. Roland pun juga sering menyogok Rena agar Roland tak ketahuan berselingkuh. Adara pun mengetahui itu karena sering di ceritakan oleh Rena.

Tenang saja. Di saat Roland pacaran sama Adara, Roland tobat karena ketika Roland pertama kali ketemu dengan Adara sewaktu di rumah Rena -yang tentu saja di kenalkan oleh Rena- ia langsung membuka aplikasi kalender di handphone nya dan menunjukkan tanggal berapa sekarang ke Adara sambil ngomong dengan nada serius: "Tanggal dua puluh lima bulan mei tahun dua ribu lima belas, tepat di jam lima sore, gue jatuh cinta sama lo, Adara." Roland terdiam sebentar menatap Adara dengan tatapan memohon. "Tunggu gue untuk main-main sebentar ya? Gue takut kalau gue tobat sekarang. Soalnya gue lagi di tengah jalan untuk sampai menuju pelukan lo. Artinya gue harus nge-lewatin semua godaan di tengah jalan ini. Dan pas gue udah sampai di garis finish alias gue udah jatuh se-jatuh-jatuh-nya di pelukan lo, gue janji. Roland Gideon bakal serius sama Adara. Karena apa? Karena gue udah 'muak' untuk bermain-main lagi."

Dan tanggapan Adara saat itu hanya terkekeh sambil membalas: "Gue tunggu janji manis playboy ini."

Sebulan kemudian, tepat di saat mereka naik ke kelas dua SMA, saat Roland telah 'tobat', dan saat itulah Roland mulai mendekati Adara yang akhirnya mereka jadian. Dua minggu lagi adalah hari jadi mereka yang ke satu tahun.

"Au ah. Bad mood gue! Kalau infus lo udah habis, chat gue." Adara pun langung beranjak pergi meninggalkan ruangan Roland.

Roland mencebikkan bibirnya, "salah apa lagi gue...."

***

Warning! (siaga 1): Nikmatin aja dulu 'main-main' bersama Roland selagi Roland nya masih ada. #ehhhh

Kalian mau aku cepet update? BELIIN AKU NOVEL "KELUARGA TAK KASAT MATA" DULU!! Kalau di beliin aku bakal update 3x sehari :(( plis plis plisssss, beliin. HUHUHUHU, ku ngidam sangat. Tapi apalah daya gak dapet duit jajan di kala libur.

Menurut kalian sifat Roland tersebut seperti apa?? Jabarkan ya:"). Apa perlu scene tentang ayam di adakan lagi?? Sedangkan Katty dan teman2nya (gue aja lupa namanya) itu udah di jual sama Mamih Rosa :"D.

Jawab ya xixixixi.

13 Juni 2016

ROLANDARADonde viven las historias. Descúbrelo ahora