Rolandara'22

277K 21.5K 5K
                                    

Roland menatap chat dari Adara beberapa jam yang lalu.

Adara: Mama pulang. Gue belum tau alasan dia sekarang pulang untuk apa. Kita ngejauh dulu ya.

Key yang berada di pangkuan Roland mengernyit bingung melihat raut wajah Roland yang tadinya sedang tertawa bersamanya sekarang malah terdiam kaku.

"Kenapa mas?" Tanya Key.

Roland tersenyum dan menggeleng, "sekarang udah malem. Mas mau pulang." Acara ulang tahun Key memang sudah selesai sedari tadi.

Key memanyunkan bibirnya, "yah, kok cepet bengat?"

"Banget Key bukan bengat." Kata Roland dengan tertawa.

"Mas nginep di sini aja. Kan besok hari minggu."

"Gak bisa sayangku. Mas ada urusan." Kata Roland sambil mencubit pipi Key dengan pelan.

"Yaudah deh. Mas masih utang kado sama Key ya? Awas aja lupa." Kata Key sambil menatap Roland dengan raut wajah menuntut.

"Iya iya."

***

Adrian menatap Amara dengan tatapan malas.

"Mama kesini mau maksa Adara lagi? Mending mama gak usah pulang deh kalau akhirnya cuma ngehancurin kebahagiaan orang." Kata Adrian dengan nada sinis. Ia baru saja pulang ke rumah dan sekarang malah melihat Adara yang sedang menangis di hadapan Amara. Tanpa dikasih tau lagi Adrian tau alasannya.

"Kamu baru pulang bukannya meluk mama malah marah-marah." Balas Amara tak senang.

"Gak usah ngalihin deh." Kata Adrian dengan berdecak. "Gakusah suruh-suruh Adara untuk ikut mama ke Amerika sana. Gak guna tau gak. Mama di sana juga pasti bakalan kerja tiap hari, bukan malah ngurusin Adara."

Adara hanya diam memijit dahinya pelan. Ia benar-benar pusing saat ini.

"Mama nyuruh Adara bukan kamu. Jadi kamu gak usah ikut campur segala." Kata Amara membuat Adrian semakin emosi.

"Udah gak pernah ngurusin anak, sekarang malah maksa-maksa anak. Mama tuh orang tua kayak apa, sih?" Kesal Adrian. Amara bukan sekali atau duakali seperti ini. Tapi setiap kali ia pulang pasti ada saja alasan ingin membawa Adara untuk ikut dengannya. Alasannya pun tak jelas.

Adara langsung beranjak dari sana dan berjalan menuju kamarnya.

"Kamu mau kemana Adara?" Tanya Amara. Adara tak menghiraukan omongan Amara dan langsung masuk ke dalam kamar.

"Sekarang mama ngancem Adara untuk putusin Roland kalau Adara gak mau ke Amerika?" Adrian memang tadi sempat di chat oleh Adara untuk pulang ke rumah, tapi Adara tak ada memberitahunya tentang Amara yang baru pulang ke Indonesia.

Amara mengangguk, "iya. Emangnya kenapa? Lagian si Roland cowok gak jelas kayak gitu kok dipacarin sih? Gak banget. Mendingan Bara kemana-mana."

"Mama kalau suka sama Bara, mendingan mama aja yang pacaran sana sama Bara." Kata Adrian dengan nada santai.

"Enak aja. Kamu kira mama suka brondong gitu? Gak banget." Cibir Amara.

ROLANDARAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora