[J]eruk

691 69 10
                                    

Demi apapun, kau benci jeruk.
Koreksi, sangat membenci jeruk.

Menurutmu rasa jeruk itu aneh, asam sekaligus kecut dan sedikit manis. Itupun kalau kau beruntung mendapat jeruk yang memiliki sedikit rasa manis.

Ditambah, aromanya yang kapanpun dapat membuatmu mual. Entah sudah berapa kali kau mabuk kendaraan tepat setelah mencium aroma jeruk.

Dengan alasan itulah, memikirkan tentang jeruk saja sudah membuatmu merinding, apalagi sampai memakannya.

Dan kau sedang merasakannya saat ini. Ah, tidak-tidak, mungkin lebih tepatnya kau akan segera merasakannya. Karena saat ini kau sedang dipaksa untuk memakan buah jeruk oleh pacarmu----Mafumafu.

"(Y/n)-chan, cepatlah makan jeruk ini! Aku sudah mulai pegal memegangnya tahu!"

"Emm!" Kau menutup mulut dengan tangan seraya menggelengkan kepala----bermaksud untuk mengatakan tidak.

"Siapa yang tadi bilang ingin sariawannya segera sembuh? Apakah aku hanya bermimpi atau berimajinasi?" Sindir Mafu, membuatmu kesal sekaligus menyesal.

Merutuki kebodohanmu beberapa saat lalu, yang mengeluh kepada Mafu bahwa kau mempunyai sariawan di mulut dan rasanya sangat tidak nyaman, membuatmu ingin lekas sembuh.

"Lagipula siapa yang tahu kalau Mafu ternyata punya banyak persediaan jeruk di rumahnya?!" Sesalmu dalam hati.

"Jeruk itu kan enak, kenapa kau tidak mau memakannya, (y/n)-chan?" Tanya Mafu---sementara tangannya melempar secuil jeruk ke mulutnya.

"Jeruk itu rasanya aneh tahu! Apalagi aromanya," jawabmu seraya menggelengkan kepalamu untuk kedua kalinya.

"Anweh bwgaimhanwa makswudmu?" Tanya Mafu diselingi kunyahan. Membuatmu kesal kuadrat, beruntung kau masih dapat memahami ucapan Mafu yang tidak jelas.

"Asam! Jeruk itu rasanya sangaaat asam! Dan setelah itu bibirmu pun akan ikut terasa asam," jelasmu pada Mafu.

"Hmm, begitu," Mafu menganggukkan kepalanya---tanda ia mengerti.

"Kalau begitu ...," lanjutnya.

"Bibirku ikut terasa asam kan? Apa (Y/n)-chan mau menetralisir rasanya untukku?"

Mendengar ucapan Mafu, seketika semburat merah muncul memenuhi pipimu.

"Tentu saja enggak, baka Mafu," tolakmu diikuti lemparan bantal tepat di wajah Mafu.

~end

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Dec 21, 2017 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Days with Mafumafu [Mafumafu Drabbles]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin