3 (Miaow)

242 40 30
                                    

"July, 2012. Dear Diary, waktu sarapan pg td lg-lg Papa ngatain gw gadis cilik yg trperangkp dlm tubuh gds dwasa. Iiihhh Papa nyebelinnn!!"

"Lho? Dear Diary?!, hihihi!"

Suara tawa yang ditahan di telinga kanannya membuat Cathy refleks menutup buku catatan hariannya. Lalu melotot ke arah si pemilik suara yang lembut itu.

Rafika.

Gadis cantik berjilbab. Sahabatnya sejak kecil.
Bedanya, Rafika kini adalah seorang Ibu beranak satu.

Sedangkan Cathy?

"Hihihi! Wajar saja Om Budi ngatain kamu seperti itu. Masa, sudah menjelang 30 tahun masih saja menulis di buku Diary. Wkwkk. Model gembok-mini alay begitu. Bahasa tulisannya pun... wkwkkk"

Setengah mati Rafika menahan tawanya agar tidak lepas di ruangan kantor guru yang bernuansa elit dan elegan itu.

Beberapa orang guru mulai melirik tak senang. Maklum, sedang berkonsentrasi mengoreksi kertas ulangan siswa.

"Weww?! Excuse me. Attention pleaseee, I'm 26th years old! Still young!. Lagipula, apa salahnya seusia saya masih menulis Diary?", protes Cathy.

Dengan intonasi yang amat sangat keras.

"Ssstt...! Miss Cathy sayang.., yang salah tuh Anda menulisnya di ruangan kantor yang dipadati oleh para Bapak dan Ibu Guru. Dan...ehmm..salah yang kedua, wkkk.. bahasa tulisannya itu lho.. hihihihi"

Dengan bahu yang masih berguncang-guncang akibat menahan tawa, Rafika menarik kursi empuk beroda dari mejanya, dan membawanya duduk di samping Cathy yang masih melotot dengan mulut mengerucut ngambek dan mata berkerjap-kerjap seperti....

"Boneka Kucing!"

"Weww?!"

"Iyahh, ekspresi ngambek kamu tuh seperti bo-ne-ka ku-cing!" tegas Rafika. Bahkan mengeja setiap suku kata.

Rafika mulai tertawa kembali. Masih tetap dengan suara tertahan. Gak capek tuh?

"Wkwkkk... Haha..ehmmppp...!!"

Tapi sial, Rafika yang baru ancang-ancang tertawa lepas eh tiba-tiba saja sebuah gantungan kunci berbentuk kepala kucing sukses tersumpalkan ke dalam mulutnya.

"Dasar sahabat jahat!!"

Cathy beranjak dari kursi hendak meninggalkan sahabatnya yang sedang mengap-mengap. Puas.

"Eh, mau kemana? Nih kucingmu sudah menikmati saliva manis dari mulutku. Wkwkwkkk!".

"Ieuuhhh..! Aku ada jadwal sebentar lagi."

Cathy menerima gantungan kunci kesayangannya itu dari tangan Rafika. Menggoncang-goncangkannya lalu memasukkannya kembali ke dalam laci meja. Ishh?!

"Eh, XII IPA.1 ya?"

"Hmmm". Mengangguk.

"Ada siswa baru tuh. Pindahan dari Jerman"

"Siswa baru pindahan luar negeri itu sudah biasa alias nothing special!.", seru Cathy dalam satu tarikan nafas.

"Eh, tapi lihat dulu. Kali ini ada istimewanya lho.."

Bukannya menanggapi, Cathy dengan semangatnya naik ke atas kursi -lupa bahwa itu kursi beroda yang bisa memutar tubuhnya ke kiri dan kekanan-, lalu mulai bergaya bak seorang orator,

My Cute Cat TeacherWhere stories live. Discover now