Boku No Sakura

"Semua jounin di desa Konoha kan mengenal Ino dan Sasuke. Jadi mereka semua tentunya dengan senang hati membantu dengan cara akan datang di pesta pernikahan mereka. Dan aku yakin, misi ini akan memakan waktu lebih dari seminggu. Sebenarnya aku juga harus datang, namun aku tidak bisa karena misi ini."
Sakura hanya diam saja. Ia pikir tidak ada gunanya menjawab.

Tak lama kemudian mereka sampai di desa Kirigakure, Sakura segera menyembuhkan orang-orang yang ada di sana, sementara Kakashi pergi menemui Mizukage.
Saat keadaan mulai membaik, Sakura dan Kakashi dipersilahkan istirahat.
"Sakura, tadi aku berbicara dengan Sasuke sebentar sebelum kita pergi."
Sakura langsung tertarik ketika mendengar nama orang yang sangat dia cintai itu.
"Sasuke memarahiku karena memberimu misi ini, dan juga karena yang menemanimu adalah aku. Dia juga bilang kalau sampai kau tidak kembali dengan selamat dia akan membunuhku dengan tangannya sendiri."
Sakura terlihat kaget ketika mendengar bahwa Sasuke ternyata peduli padanya
'Apa benar Sasuke-kun bilang begitu? Atau mungkin Kakashi-sensei hanya membohongiku?'
Sakura tampak berpikir sebelum menjawab.
"Tidak ada gunanya aku bohong padamu Sakura."
Seakan dapat membaca pikiran Sakura, Kakashi melanjutkan kata-katanya.
"Bagaimana menurutmu? Apakah mungkin Sasuke suka padamu? Bukan pada Ino?"
Sakura tidak percaya gurunya akan mengatakan hal itu.
"Tidak, Sasuke tidak akan pernah menyukaiku. Jangan mengarang cerita sensei. Dia bahkan akan segera menikah dengan Ino. Bagaimana bisa sensei bisa menyimpulkan bahwa Sasuke suka padaku?"
Kakashi terlihat tidak puas dengan jawaban Sakura.
"Lalu kalau memang begitu, bagaimana kau bisa menyimpulkan bahwa Sasuke tidak suka padamu jika sekarang kau memakai liontin Uchiha yang dia berikan padamu? Kau tahu kan, seharusnya yang memakainya sekarang adalah Ino."
Sakura kembali kaget melihat bahwa gurunya ternyata melihat liontin Uchiha yang ia pakai. Sakura baru ingin bicara namun segera dipotong oleh Kakashi,
"Sudahlah, tidak usah kau pikirkan, tidur saja."
Dengan kecewa, Sakura pun pergi ke kamarnya lalu segera terlelap.

Kakashi masih sibuk dengan pekerjaannya. Dia ingin segera tidur namun segera ditahan oleh sebuah suara bariton dingin,
"Aku harap kau tidak melakukan apapun pada Sakura."
Kakashi berbalik melihat seorang lelaki berambut raven berdiri di belakangnya.
"Rupanya kau Sasuke. Aku tidak melakukan apapun padanya, tepatnya belum."
Mata Sharingan Sasuke berkilat marah.
"Aku tidak akan membiarkanmu menyentuhnya sedikit pun sensei."
Sasuke masih terlihat marah, namun sekarang matanya telah kembali normal.
"Aku tidak akan melakukan apapun padanya selagi kau melarangku. Masuklah."
Sasuke pun segera memasuki ruang tamu apartemen yang ditempati oleh Kakashi dan Sakura.
"Bagaimana pembicaraanmu dengan Ino?"
"Dia menyetujuinya, dengan syarat aku harus mencarikannya lelaki yang lebih keren dariku dan mau bersamanya. Aku berpikir mungkin kau mau mengakhiri masa bujangmu."
Kakashi menyeringai di balik maskernya.
"Sayang, tapi sepertinya aku menolak."
"Sebaiknya aku tidak membuang-buang waktuku dengan berlama-lama disini."
Sasuke bergegas meninggalkan apartemen itu. Namun segera ditahan oleh Kakashi.
"Lalu bagaimana dengan pernikahan itu? Apa yang akan kau lakukan dengan respon orang-orang yang sudah menunggunya?"
"Aku rasa kau tidak perlu mengetahui hal itu. Karena itu urusan pribadiku. Sebaiknya aku segera pergi."
Lalu Sasuke pun menghilang dari jendela di ruang tamu apartemen itu.

Keesokan paginya saat Sakura terbangun, ia mendapati dirinya berada di hutan. Di sampingnya terdapat aliran sungai yang mengalir dengan pelan.
"Akhirnya kau bangun juga."
Sakura berbalik dan melihat rambut hitam panjang. Sakura langsung mengetahui bahwa orang itu adalah Madara Uchiha.
"Kenapa kau membawaku ke sini?"
Sakura segera mendudukkan dirinya dan mengambil kunai.
"Tenanglah gadis kecil jika kau tidak mau orang ini mati."
Sakura membelalakkan matanya melihat siapa orang yang ada di samping orang itu.
"Sasuke?"

To Be Continued