Where Are You? 2

3.4K 224 99
                                    

" Namjoon..."

" ya? "

" Aku mencintai Jimin. "

" A-apa? Ma-maksud ku ten-tentu. Kau masih kekasihnya. Kau pasti mencintainya kan, Yoongi. "

" Dia datang pagi ini dan mengatakan hiks semuanya. Dia.., dia berkata bahwa ba-bahwa dia hiks mencintai ku dan hanya ingin bersama ku. Namjoon hiks, a-aku sangat mencintainya tapi dia...dia mengkhianati ku. Dia menuduh ku hiks berselingkuh dengan mu padahal dialah yang brengsek. Tapi aku ini bodoh Namjoon! Aku sangat bodoh! Aku masih saja mencintainya. Mencintai pria bajingan seperti Park Jimin. Aku tau ini salah! Aku bodoh! Hiks Namjoon! "

Yoongi kacau sekali. Ia bingung apa yang harus ia lakukan. Ia sangat mencintai Jimin dan masih berstatus sebagai kekasih Jimin. Namun sepertinya kekecewaan Yoongi pada Jimin sudah melampaui ambang batas. Ia sudah cukup bersabar atas semua hal tentang hubungannya bersama Jimin. Rasanya Jimin sangat sulit berubah untuk menjadi lebih dewasa meskipun itu hanya sedikit. Jimin masih saja suka memaksakan kehendaknya, kadang berlaku kasar dan seolah tidak mempedulikan perasaan Yoongi. Meskipun Yoongi memanglah lebih tua dari Jimin namun pautan usia mereka tidaklah jauh namun pola pikir Jimin masih sama seperti anak SMA yang baru mengalami pubertas. Jujur saja, Yoongi benci setiap kali Jimin memaksanya melakukan sesuatu yang tidak Yoongi sukai. Namun Yoongi selalu mengikuti kemauan Jimin. Karena Yoongi bahagia jika bisa melihat senyuman Jimin. Meski ada banyak alasan bagi Yoongi untuk mengakhiri hubungannya bersama Jimin, namun Yoongi masih ingin bertahan. Sederhana saja bagi Yoongi. Jimin adalah alasan Yoongi untuk bisa hidup dengan baik. Namun hati kecilnya juga tidak bisa berbohong. Terlalu sakit untuk bisa menerima Jimin. Terlalu lelah dan kecewa untuk bersama Jimin.

Yoongi tak tau mana yang harus ia pilih. Hati kecilnya mengatakan bahwa ia mencintai Jimin namun ia juga lelah dan kecewa pada Jimin. Yoongi membutuhkan sandaran saat ini. Dan Yoongi sadar betul Namjoon datang disaat yang tepat.

" Yoongi dengarkan aku. Urusan mu dan Jimin aku tidak ingin ikut campur. Karena mau bagaimana pun aku adalah pihak luar yang tidak memiliki hak apapun dalam hubungan kalian. Tapi jika kau butuh aku, jika kau butuh sandaran atau jika kehadiran ku bisa membuat mu merasa lebih baik, aku berjanji akan selalu ada untuk mu. "

Yoongi terdiam dengan senyuman kecil yang perlahan merekah di bibir tipisnya.

' Namjoon kau sangat baik. '
-yoongi

" Hey kau tau? "
Tanya Namjoon.

" Apa? "

" Kau terlihat cantik saat tersenyum. Kau sangat manis. Jadi jangan sering menangis. Aku lebih suka kau tersenyum saja. "

BLUSH

' Bodoh! Kau membuat ku gugup Kim Namjoon! '

" Jadi mau berangkat kuliah bersama? "
Tawar Namjoon seraya merangkul bahu Yoongi dan dibalas anggukan dari sang empu.

Di dalam mobil, Yoongi tidak henti-hentinya memikirkan kejadian tadi. Dimana Jimin datang pagi-pagi buta ke rumahnya dengan keadaan sangat berantakan. Memohon bahkan berlutut di hadapan Yoongi.

**Flashback on**
Yoongi's POV

Masih terlalu pagi untuk bertamu. Masih terlalu pagi bagi tukang pos, pengantar susu, atau bahkan pengantar koran untuk melakukan tugas mereka. Tapi mengapa di luar rumah ku sudah ada orang ya? Aku yang masih mengenakan piyama ku langsung saja membukakan pintu untuk orang itu.

CLEK

" Hyung..."

DEG

Sosok itu. Namja yang sangat aku rindukan kehadirannya di hidup ku belakangan ini. Melihat keadaannya saat ini membuat hati ku sedikit berdenyut sakit. Keadaannya sangat tidak baik. Wajahnya pucat, pakaiannya berantakan, dan terlihat jelas bekas air mata yang mengering di pipinya.
Dia Park Jimin, kekasih ku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm So Worry Baby JinWhere stories live. Discover now